Ia mengetuk pintu gereja yang sudah usang itu berkali-kali, dan tak ada jawaban. Ia sempat berpikir bahwa Bapa Pendeta berserta Lunox telah terlelap. Ia pun membuka pintu itu, lalu masuk ke dalam tanpa permisi. Karena sudah menganggap apa yang dilakukannya ini bukanlah hal yang salah, terhitung ia sudah menghabiskan waktunya selama 2 tahun di gereja tersebut.
"Gelap sekali." ucapnya seraya mencari-cari letak lilin yang di simpan di petronax. Setelah menemukannya, ia pun menyalakan api sehingga ruangan gelap itu terlihat terang.
Beberapa pikiran aneh mulai muncul di kepalanya, ia begitu khawatir pada Dante yang sudah pergi untuk menghentikkan Astri. Meski demikian, ia tetap berpikiran positif bahwa pria vampir itu akan baik-baik saja.
Lalu..
Ia mulai berjalan ke arah perapian yang sering di pakai oleh Bapa Pendeta untuk dijadikan penghangat ruangan. Walau akan menimbulkan asap dan bau yang menyebar ke udara—ia tetap akan menyalakan perapian-nya.Sambil menyalakan api, ia berbicara sendiri.. "Sepertinya Lunox dan Bapa Pendeta benar-benar sudah tertidur. Ah, tidak aneh.. karena ini sudah malam."
Tiba-tiba.. ia mendengar suara lantai berdecit keras, dengan bayang-bayang yang perlahan muncul dari sudut ruangan. Dalam sekejap, ia berdiri untuk memasang posisi bertahan. "Siapa kau!?" serunya.
Sosok itu masih tak terlihat jelas, namun ia dapat melihat beberapa helai rambut berwarna putih kekuningan yang terbang melewatinya. Karena ia memiliki penciuman yang terbilang sensitif—ia pun sudah tahu-"siapa"-yang ada di sudut ruangan tersebut.
Ia menyebut namanya, "Sura."
Setelah nama itu disebutkan, sosok Sura pun melangkah keluar dari sudut ruangan dengan bayang-bayang hitam yang perlahan memudar."...Kenapa kau ada disini?" tanyanya, kembali bersikap biasa.
Sura berjalan mendekat ke arahnya. Dia tersenyum, senyuman manis yang tidak pernah ia lihat seumur hidup. Sempat berpikir—kenapa Sura mempunyai senyum indah yang bisa membuat hati semua orang tenang? Yah, sempat terpikirkan olehnya.
Namun,
"Cobalah untuk tenang. Aku tidak mau membuat Pendeta dan Anakku terbangun dari tidurnya." Sura berkata, mendekatkan tatapan ke wajahnya."Aku mengerti." karena wajah Sura sangatlah dekat—Silvanna pun merasa berdebar-debar sampai ia mundur satu langkah. Kemudian.. "Kedatanganmu kemari pasti ada suatu hal yang penting, 'kan?" ia bertanya.
"Tepat sekali," Sura membalas dengan senyuman. "Aku mau memperingatimu bahwa.. Astri telah bangkit." ucapannya membuat bulu kuduk merinding seketika. Mendengar nama Astri benar-benar membuat tubuh Silvanna gemetar.
Seharusnya kabar itu sudah tak membuatnya takut, secara apa yang Dante katakan sebelumnya sudah menjadi kepastian bagi dirinya. Astri akan hidup kembali. Bangkit dengan kekuatan yang lebih hebat—Tapi.. Silvanna merasa lega mendapat kabar bahwa Astri akan kembali hidup, itu artinya perang akan segera berakhir.
Silvanna tersenyum lebar dan terlihat puas. Lalu ia berkata, "Beruntung aku sudah mempersiapkan semuanya. Perlengkapanku sudah kubawa kemari menggunakan kereta kuda yang kucuri dari istana."
"Kau pikir bisa mengalahkannya dengan senjata seperti itu?" timpal Sura bertanya.
Mendengarnya saja sudah membuat Silvanna tak enak hati. Ia merasa di remehkan. Maka ia berkata—"Sura. Kau adalah manusia biasa yang di utus menjadi Elf. Kau tidak mempunyai kekuatan yang berasal dari dirimu. Kekuatanmu.. hanyalah pinjaman."
Sura menghela nafas.
"Memang benar kalau kekuatan ini tidak berasal dari diriku, melainkan hanyalah sedikit kekuatan yang diberikan oleh Suamiku, Elves. Tapi apa kau tahu, secara garis besar—kekuatanku ini lebih hebat dari siapapun. Dan.. apakah kau menginginkan kekuatan itu, Silvanna?" Sura mengulurkan tangan kanannya seraya menawari wanita yang ada di hadapannya kekuatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)
FanfictionIni adalah SEQUEL Lunox di "MOBILE LEGEND FANFICTION" yang saya buat. So, kita bakal melihat kehidupan Lunox dari ia lahir sehingga ia bisa menjadi wanita dewasa. Dan ini bisa jadi akan tertuju pada semua HERO. So~ Happy Reading~ ©Wibukun