Rafael | 15

26.3K 1.9K 31
                                    

SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN VOTE, COMENT AND SHARE YA!

FOLLOW DULU YOK!
.
.
.


Cakep gak?Pake kaca mata Papa nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakep gak?
Pake kaca mata Papa nih


Rafael Arsenio
.....

HAPPY READING ❤️


Rafael tersenyum pogah, akhirnya begini ya rasanya jalan-jalan sendirian. Tidak ada pengawasan sama sekali, bebas. Yeeey dirinya bebas.

Kakinya semakin melangkah riang, entah kemana tujuan nya sekarang. Mungkin kah langsung ke ruangan Samuel? Ahh tidak-tidak lebih baik ia bermain sebentar sebelum Samuel mengetahui keberadaan nya.

Rafael kembali membalikkan tubuhnya, mencari-cari keberadaan Mama nya yang tak kunjung menyusul dirinya. Kedua bahu terangkat acuh, mungkin saja Mamanya sampai lebih dulu di ruangan Papanya.

Kedua bibirnya terangkat, dengan langkah kaki yang terayun memasuki gedung yang sangat tinggi itu.

Tidak ada yang mencegah, entah itu satpam ataupun resepsionis karena mereka tau jika Rafael adalah anak dari pemilik perusahaan.

Ia lalu memasuki lift yang akan mengantarkan nya ke ruangan Papanya, tetapi sejenak dirinya meragu dan kembali keluar dari ruangan kotak itu. Hingga pintu lift kembali tertutup pun Rafael tak kunjung memasuki lift.

"Baik, Tuan. Tidak perlu khawatir, posisi ku masih aman disini, tidak ada yang perlu di khawatirkan."

Rafael mendongkak menatap seseorang yang kini berdiri di samping nya, kening nya mengkerut bingung saat mendengar percakapan orang itu di telepon.

"Hahaha benar, Samuel tidak akan tau rencana kita, Tuan."

Saat pintu lift itu terbuka, orang asing itu pun masuk diikuti Rafael yang bergerak cepat mengikutinya.

Nama Papanya yang dibawa-bawa tentu saja membuat dirinya memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi. Pasalnya ia baru mengetahui orang asing itu kini menekan tombol ke lantai dimana ruangan Papanya berada.

"Bentar, saya tutup dulu Tuan. Nanti saya hubungi lagi." orang itu lalu mematikan ponselnya, tatapan nya lalu turun kearah seseorang yang sejak tadi memperhatikan nya dengan tatapan tajam.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" tanya orang itu yang merasa aneh kala anak itu masih menatapnya.

Rafael menggeleng pelan, mengalihkan tatapan nya kedepan. Dan

Ting

Lift terbuka, dan buru-buru Rafael melangkah tergesa keluar. Sepertinya orang itu jahat, dia memiliki rencana untuk Papanya, entah rencana seperti apa yang pasti sekarang Papanya dalam bahaya.

Rafael [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang