Rafael | 32

15.2K 1.2K 62
                                    

SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN VOTE, COMENT AND SHARE YA!

FOLLOW DULU YOK!
.
.
.

Jangan lupa pake masker kaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa pake masker kaka

Rafael Arsenio

....

HAPPY READING ❤️

Perlahan Naura mendorong troli itu mendekati Rafael. Anak itu tertidur dengan begitu damainya. Tatapannya tak pernah lepas dari Rafael sedikitpun.

Seolah ada dendam tersendiri dari lubuk hatinya, Naura mengambil suntikan itu dengan sedikit lebih kasar. Lengan kecil yang tertancap infusan itu ia dekatkan kearahnya. Dilihatnya Rafael mulai bergerak gelisah. Perlahan mata itu mengerjap dengan bibir yang mengeluarkan rintahan kesakitan.

Naura masih menatap Rafael dengan sorot mata yang sangat tajam. Mengawasi gerak-gerik Rafael yang kini sudah mulai membuka matanya.

"Shhh." Rafael meringis. Matanya membelik menatap seseorang yang kini tengah mencengkeam lengannya kuat. Dan saat kesadarannya sudah terkupul Rafael berteriak keras karena tanpa di sangka-sangka orang itu menusukan jarum suntiknya dengan sangat kasar.

Jangan lupakan cengkraman wanita itu pula yang membuat darah di selang infusan nya naik dengan cepat. Rafael sontak mendorong wanita itu, hingga kepala wanita itu terantuk dengan ujung troli.

Rafael melotot kaget, padalah ia hanya mendorongnya dengan pelan, tapi kenapa wanita itu malah terjatuh? Baru saja Rafael hendak turun untuk membantu, tetapi teriakan dari arah pintu mengurungkan niatnya.

"RAFAEL!"

Teriakan itu membuat Rafael berjengkit kaget. Tubuhnya tiba-tiba saja bergetar melihat Daniel dengan aura kemarahannya, itu terlihat sangat menyeramkan.

"Kakak." cicit Rafael.

Daniel melangkah tergesa membantu Naura untuk berdiri. "Kamu tidak papa?" tanya Daniel yang di balas gelengan pelan oleh Naura.

"Saya tidak papa, Dok." balas Naura sambil memegang keningnya yang terasa sedikit ngilu.

Tatapan Daniel langsung mengarah menatap adiknya tajam. "Apa yang baru saja kamu lakukan Rafael?! Kau baru saja melukai seseorang dengan tingkah konyol mu itu yang tak ingin disuntik?!! Kau selalu menghindar setiap kali seseorang akan memberikan obat padamu!" cerocos Daniel seakan hilang kontrol hingga mengeluarkan kata-kata yang tak seharusnya diucapkan kepada adiknya.

Rafael [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang