Rafael | 19

23.7K 1.6K 88
                                    

SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN VOTE, COMENT AND SHARE YA!

FOLLOW DULU YOK!
.
.
.


Nge-galau gara-gara di kurung sama Papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nge-galau gara-gara di kurung sama Papa.

Rafael Arsenio

....

HAPPY READING ❤️

"Rafa, minum obat dulu sayang." Kaela berjalan dengan nampan di tangan nya. Anak nya memang sudah pulang dari rumah sakit sejak dua hari yang lalu. Tetapi karena peraturan Suaminya, anak itu hanya bisa berdiam diri di sekitar mension.

"Lagi? Tadikan udah." dengus Rafael tak suka. Tangan nya pun memindahkan channel pada tayangan kesukaan nya.

Anak Langit

"Itukan tadi siang, kalo sekarang kan malem." Kata Kaela yang mendudukan dirinya tepat di samping Rafael.

Namun Rafael bergerak menjauh. "Ya kan sama aja. Sama-sama minum obat." jawabnya santai. setelah menemukan saluran favorit nya, Rafael beranjak untuk duduk di karet berbulu. Tubuhnya menelengkup, dengan tangan yang menopang kepalanya menghadap layar besar itu.

Dirinya memang sengaja menjauhi Kaela, selain karena tidak mau memakan pil pahit itu, ia juga sengaja menghindari Daniel yang sedang duduk di seberang Kaela dengan memangku laptopnya.

Kaela menghela napas. Dengan sabar, Kaela beranjak mendekati anaknya. "Ayoo, buka mulutnya." perintah Kaela sambil menyodorkan pil ah tidak maksudnya taburan dari pil yang sengaja di keluarkan isinya.

"Ayo, aaa..."

Rafael berdecak. "Rafa gak mau, Mama jangan paksa ih." kesalnya. Tangan kecilnya mencoba menjauhi sendok yang di sodorkan kearah mulutnya. Matanya kembali fokus ke depan.

Melihat kelakuan Rafael, Kaela menggeleng. Anak itu entah mengerti atau tidak dengan sinetron yang ditonton nya. Karena pasti setelah menonton tv akan ada pertanyaan aneh-aneh.

Mama, naik motor susah gak?

Nanti Rafa gede nya mau kaya gitu aja, kaya preman ya Mama?

Mama, beliin Rafa motor gede kaya gitu ya?

Hadeuhh. Tolong bagaimana Kaela harus menjelaskan semua pertanyaan konyol itu hingga dapat dicerna oleh anak yang baru berumur 13 tahun itu. Bahkan jika dibelikan motor pun Rafael mana nyampe, kaki pendek begitu.

"Papa marah tuh liat Rafa gak mau minum obat lagi." Kaela  menunjuk keberadaan Samuel yang sedang menuruni anak tangga. "Ayoo, buka mulutnya. Setelah ini Mama buatin salad buah mau?"

Rafael [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang