Rafael | 16

24.2K 1.8K 32
                                    

SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN VOTE, COMENT AND SHARE YA!

FOLLOW DULU YOK!
.
.
.


Kalian seneng gak kalo Rafa nangis? Apalagi nangis karena Papanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian seneng gak kalo Rafa nangis? Apalagi nangis karena Papanya. Duuh bikin gemesh

Daniel Arsen
.....

HAPPY READING ❤️

"Rafa, heyy Rafa dengerin Mama dulu." saat mobil yang di tumpanginya telah sampai di mension, Kaela langsung bergerak menyusul anaknya yang sudah keluar lebih dulu.

"Rafa, sayang." teriak Kaela dengan langkah yang terseok-seok, kekuatan nya tak sebanding dengan Rafael. Anak itu sungguh sangat lincah jika berlari, bahkan suaminya pun bisa kalah jika keduanya di lombakan.

"Rafa dengerin Mama dulu."

Terlambat, anak itu sudah masuk ke dalam lift. Kaela Menghela napas lelah, berlari dari luar ke dalam saja sudah ngos-ngosan, apalagi anak buah Samuel yang setiap hari mengelilingi mension. Bisa rontok tuh kaki

"Nyonya, tas anda tertinggal." Rex tiba-tiba datang dengan membawa tas berwarna abu-abu.

Kaela langsung menerimanya, dan mengucapkan terima kasih. Rex lalu pamit undur diri, meninggalkan Kaela yang masih setia menunggu lift agar kembali terbuka.

Ting

Setelah lift terbuka, Kaela langsung bergegas masuk. Tujuan nya sekarang adalah kamar Rafael.

Sesampainya Kaela di lantai atas, tentu saja langsung di sambut baik oleh kedua pengawal yang ditugaskan untuk menjaga anaknya.

Tok Tok Tok

"Rafa, mama buka ya pintunya." Kaela meminta izin, namun masih tak ada sahutan dari dalam membuat Kaela merasa cemas.

"Rafa." Kaela masih mencoba mengetuk pintu kamar anaknya, tapi lagi-lagi Rafael tak menyaut.

Entah kenapa hatinya mendadak gelisah, langsung saja Kaela menyuruh anak buah Samuel untuk mendobrak pintu itu. Jika harus mencari kunci cadangan memang membutuhkan waktu lebih lama, jadilah Kaela terpaksa menyuruh kedua bodyguard itu.

"Tolong kalian dobrak pintunya." pinta Kaela dengan gelisah yang langsung di turuti oleh kedua bodyguard itu.

Brak

Brak

Kaela masih menunggu dengan tidak sabar, sesaat setalah pintu terbuka Kaela langsung menerobos masuk.

Rafael [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang