SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN VOTE, COMENT AND SHARE YA!
FOLLOW DULU YOK!
.
.
.
Mau ajak ribut Papa, tapi gak berani.
Rafael Arsenio
.....HAPPY READING ❤️
Rafael duduk di samping Daniel, tidak ada yang ia lakukan selain menatap Kaela yang tengah menyiapkan sarapan nya.
"Rafa, mau makan apa?" Kaela mulai menyiapkan piring di depan Rafael. Tatkala anak itu menunjuk rendang dan telur ceplok barulah Kaela mengambilnya.
"Makan yang banyak ya." diakhiri dengan kecupan di pucuk kepala anaknya, barulah Kaela duduk di samping suaminya.
Mereka makan dalam diam, Rafael pun tak banyak bicara sekarang. Anak itu hanya fokus memakan sarapan nya. Sesekali Rafael tersenyum, menatap Papanya malu-malu.
Binar-binar kebahagiaan sangat terlihat di kedua mata itu, Samuel mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?" tanya Samuel.
Rafael tersenyum semakin lebar. Inilah yang ditungg-tunggu dari Papanya kemarin. "Emm, Rafa diizinin kemping kan ya?"
Uhuk
Daniel tersedak mendengar pertanyaan adiknya. Sedangkan Kaela mulai was-was akan drama apalagi yang akan anak itu ciptakan.
"Siapa bilang?" ujar Samuel kemudian meraih gelas yang berisi air putih, meminum nya hingga tersisa setengah.
"Kemarin Papa bilang iya tuh." timpal Rafael sembari memotong kecil-kecil rendang diatas piring nya. Biasanya Kaela yang akan melakukan ini, tapi entah lupa atau bagaimana sehingga Kaela tak sempat melakukan nya.
"Kapan Papa bilang gitu?"
Rafael mendongkak, ia berpikir beberapa saat sebelum bibirnya berucap ragu. "Semalem?"
"Enggak tuh Papa gak bilang begitu." Samuel lalu meraih jas kantornya. Dirinya sudah tak berselera lagi jikalau sudah menyangkut permintaan Rafael.
"Ih, Papa mau kemana?" sedikit berteriak Rafael mulai berdiri dari duduknya, siap untuk membuntuti Papanya jikalau masih tak mendapatkan izin untuk pergi berkemah.
"Tetep Papa gak kasih izin Rafael." suara Samuel terkesan datar, tatapan nya menghunus menatap Rafael tajam.
"Tuh kan Mamaaa." Rafael mulai merengek dan kembali mendudukan dirinya dengan sedikit kasar, kursi pun bahkan sempat terdorong ke belakang.
Kakinya terhentak kesal, entah pemikiran dari mana, Rafael tiba-tiba meraih pisau yang ia gunakan untuk memotong rendang di piring.
"Rafa jangan aneh-aneh." Sentak Samuel yang sudah mulai terpancing emosi. Oh ayolah ini masih pagi, Samuel bahkan belum sempat memakai dasinya, tetapi anaknya sudah mulai berulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael [END]
Teen FictionRafael Arsenio Lavindra itulah namanya, si bungsu yang dijaga ketat oleh keluarganya. Bukan tanpa alasan, remaja yang baru berusia 13 tahun itu memiliki ke ingin tahuan yang besar, hingga menyebabkan dirinya harus terkurung dalam sangkar yang tak k...