SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN VOTE, COMENT AND SHARE YA!
FOLLOW DULU YOK!
.
.
.
Dia lagi marah, makanya pipinya merah
Rafael Arsenio
.....
HAPPY READING ❤️
"Mamaaa, ayo kita berangkat."
Teriakan itu membuat keduanya menoleh, Kaela dengan perasaan bersalah nya, sedangkan Samuel dengan mimik wajah nya yang berubah semakin datar.
"Papa belum izinin kamu keluar, Rafa." perkataan Samuel Dingin. Rafael meringis pelan dengan senyum polosnya anak itu mendekat, dan duduk diapit oleh keduanya.
"Tadi mama yang bukain." cetusnya yang sontak membuat Kaela melotot kesal.
"Hey, mama cuma kasih kamu makanan, biar kamu bisa tidur. Kenapa sekarang malah mama yang di salahin."
"Rafa gak salahin mama!" kesalnya, bibirnya mencebik lucu dengan pipi yang mengembung terlihat sangat menggemaskan.
"Rafa cuma bilang yang bukain kamar Rafa itu Mamaaa." lanjutnya.
"Tapi, mama kan gak suruh Rafa keluar." kata Kaela yang semakin membuat Rafael mengerucutkan bibirnya lucu.
"Kita kan mau jalan-jalan Mamaaa, jadi Rafa harus keluar." kata Rafael.
Anak itu terus saja membujuk Kaela agar menepati janjinya, jangan lupakan kedua mata bulatnya kini berbinar lucu.
"Gimana kalo basok aja." usul Kaela, dan Rafael sontak menggeleng tegas.
Kedua mata anak itu tengah berkaca-kaca, Kaela tak tega, dia mengusap pelan kepala anak nya.
"Sayang-"
"MAMA PEMBOHONG!" Rafael langsung menyentakan tangan Kaela kasar.
Kaela yang mendapat teriakan seperti itu berjengkit kaget, sama hal nya dengan Samuel. Pria paruh baya itu kini tengah menatap Rafael tajam.
"JAGA UCAPAN KAMU RAFAEL!" Samuel tak kalah berteriak. Kaela langsung mengusap bahu suaminya pelan.
"Mas, jangan gitu ah. Wajar, dia lagi kesel." peringkat Kaela sebagai seorang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael [END]
Teen FictionRafael Arsenio Lavindra itulah namanya, si bungsu yang dijaga ketat oleh keluarganya. Bukan tanpa alasan, remaja yang baru berusia 13 tahun itu memiliki ke ingin tahuan yang besar, hingga menyebabkan dirinya harus terkurung dalam sangkar yang tak k...