08. Senin Ini
*****
"Lo nggak pantas mencintai orang yang selalu mencampakkan lo."
-Jacxuel Jazztin Maxbarent-
*****
Alysa menendang ban mobilnya kesal. Jam sudah menunjukkan pukul 06:50 namun ban mobilnya malah bocor ditengah jalan. Mana sudah telat lagi. Dengan sangat terpaksa, Alysa harus berlari menuju ke sekolah barunya. Tak peduli jika ia harus telat yang terpenting ia sudah berusaha.
"Hai anjing!" ucapnya pada anjing yang sedang anteng di depan rumah orang yang tak Alysa ketahui siapa pemilik rumah itu.
Guk....guk....guk....guk....
"Jangan galak dong njing!"
Guk....guk....guk....guk....
Anjing itu terlepas dari rantai yang mengikat lehernya dan langsung mengejar Alysa. Alysa membulatkan matanya dan langsung lari terbirit-birit. "Anjing!" teriaknya sambil terus berlari.
Guk....guk....guk....guk....
Anjing itu tak berhenti mengejar Alysa. Sedangkan Alysa sudah kehabisan tenaga. "BANGSAT LU NJING!"
Alysa tetap melanjutkan larinya walau napasnya sudah tersengal-sengal. Alysa menoleh kebelakang namun anjing itu masih tetap mengejarnya. Oh ayolah Alysa tidak suka olahraga. Mengapa juga semesta menyuruhnya olahraga dengan cara seperti ini?
"BUKA WOY! WOY YANG ADA DISEKITAR GERBANG! BUKAIN WOY!"
Alysa menoleh ke belakang. Jantungnya berdebar dengan sangat kencang, bahkan melebihi saat ia pertama kali bertemu dengan Keano. Apakah ini yang dinamakan cinta?
"WOY ADA ORANG KAGAK SIH?! ANJINGNYA MAKIN DEKET WOY!"
Alysa berpengangan erat pada gerbang yang ditutup itu. "Hai black!"
Alysa menoleh kaget pada cowok yang mengenakan seragam sama dengannya. Cowok itu dengan santainya menghampiri anjing tadi dan mengelusnya pelan. Anjingnya warna coklat kok panggilnya black!
"Itu anjing lo ya? Buang aja buang! Ini anjing sifatnya kek dajjal! Babay anjing pungut!" ucap Alysa ngawur sambil melambaikan tangannya.
"Mulut lo yang gue buang!"
Cowok itu sekali lagi mengusap anjing itu dan sepersekian detik anjing itu langsung lari kembali. "Itu anjing peliharaan lo bukan sih? Galak amat! Terus ntar kalo lo biarin pergi ilang kagak tuh?"
"Anjing gue pinter nggak kayak lo!"
"Idih gue pinter ya," ucap Alysa tak terima dengan apa yang dikatakan cowok dihadapannya ini.
"Ga nanya."
Alysa menggerutu sebal dalam hati. Cowok itu mengamati Alysa dari atas sampai bawah. "Lo anak baru?"
Alysa yang sedang mengipasi wajahnya menatap cowok dihadapannya. "Iya. Oh ya gue mau tanya ruang kepsek dimana?" tanyanya tanpa dosa.
"Udah anak baru telat pula. Lo gue hukum!"
*****
"Zeline Jazzalyn!"
Mendengar namanya disebut, Zeline dengan semangat 45 segera menghampiri guru matematikanya yang ada didepan. Hari ini adalah ulangan matematika. Zeline sudah percaya diri bahwa dirinya akan mendapat nilai lebih. Namun melihat raut wajah gurunya membuat Zeline tidak yakin jika dirinya akan mendapat nilai sempurna. Zeline menerima kertas itu dan seketika matanya membulat sempurna. Disana angka nol tercetak jelas dengan tinta merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLIN-PLAN [END]
Teen Fiction📌 Cerita sudah terbit, part tidak lengkap. 📌 Direvisi di word. 📌 Versi Wattpad tidak direvisi. 📌 Masih banyak kata-kata yang tidak sesuai PUEBI atau KBBI. 📌 Alur masih belum tertata rapi. 📌 Beberapa quotes dalam cerita diambil dari berbagai su...