Z : Rumit

1K 172 71
                                    

16. Rumit

*****

Takdir dan cinta itu rumit. Namun yang lebih membuatnya rumit adalah ego dirimu sendiri.

*****

"Lo beneran mau ke sini?" tanya Zeline pada gadis di sampingnya. Ia tak yakin jika Stela akan mau ke rumah ini.

Stela mengangguk mantap. "Walaupun mereka itu sering mencampakkan gue, tapi mereka tetap orang tua kandung gue. Dan mereka berhak tau apa yang gue alami sekarang."

Keduanya saat ini sedang berada di rumah orang tua Stela. Zeline mengangguk membenarkan apa yang diucapkan Stela. "Ya ud--"

Prang!

Stela buru-buru membuka pintu rumahnya.

"APA KAMU BILANG?! KAMU INGIN BERCERAI DENGAN SAYA?!" sentak papa Stela sambil mencengkram kuat lengan mama Stela.

"IYA! SAYA MUAK DENGAN KAMU! SILAHKAN KAMU BAWA ANAK SIALAN ITU! GARA-GARA DIA HIDUP SAYA HANCUR! KELUARGA SAYA MENJAUHI SAYA!"

Plak!

Tamparan keras itu mendarat di pipi mulus milik Manda, ibu Stela.

"YANG MENDERITA BUKAN HANYA KAMU! SAYA JUGA! KITA MELAKUKANNYA BERDUA, TANGGUNG JAWAB JUGA ADA DI TANGAN KITA BERDUA!" teriak John, papa Stela murka.

"JIKA ANAK ITU MAU DIATUR SAYA JUGA PASTI AKAN TANGGUNG JAWAB! TAPI LIHAT KELAKUANNYA! HANYA BISA MEMBUAT SAYA DAN KAMU MALU!"

"KAMU IBUNYA YANG SEHARUSNYA TAU WATAK DAN SIFAT ANAK KAMU! DIA KERAS KEPALA SAMA SEPERTI KAMU DULU!"

Manda menghela napasnya kasar. "Intinya saya tidak mau berdebat tentang anak haram itu. Saya membencinya."

John tergelak dengan ucapan Manda. Ia tak menyangka Manda akan mengucapkan seperti itu. "Dia darah daging kamu dan kamu membencinya? Saya sangat tidak habis pikir dengan jalan pikiran kamu. Mana ada ibu kandung yang membenci darah dagingnya sendiri."

"Bisa. Memang apa yang tidak bisa di lakukan di dunia ini?"

"Shit! Saya tidak akan pernah melepaskan kamu dan Stela!" ucap John penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Bertemu denganmu dan melahirkan anak seperti Stela adalah kesalahan terbesar saya yang pernah saya lakukan di dunia ini! Kamu egois John!"

Stela mematung. Jadi selama ini ia terlahir karena kesalahan? Dan Manda membencinya?

"Stela hamil."

Keduanya sontak menoleh kaget. Di sana ada dua gadis yang sedari tadi memperhatikan perdebatan keduanya. Manda tersentak saat kata itu keluar dari mulut anaknya. Kesalahan itu terulang lagi Tuhan? Dan kenapa harus Stela? Batin Manda sambil memejamkan matanya.

Manda terduduk di lantai. "Apa kamu bilang? Hamil? Apa yang ada di otak kamu Stela?! Apa kurang selama ini apa yang papa dan mama berikan?!" ujar Manda terisak sedangkan John hanya terdiam. Masa lalu kelamnya dengan sang istri malah terulang kembali pada anak mereka.

Stela menangis tanpa suara. Bahkan tatapan matanya kosong. "Iya. Stela kurang kasih sayang kalian. Stela dari kecil kesepian. Stela nggak pernah ngerasain pelukan hangat seorang ibu, Stela nggak pernah ngerasain usapan tangan besar seorang ayah saat Stela ketakutan. Nggak pernah sama sekali. Dan Stela cari itu dari orang lain."

John dan Manda sama-sama bungkam mendengar ucapan Stela. Mereka tertampar kenyataan.

Stela pergi begitu saja menyisakan Zeline yang masih terpaku. Lo bodoh Zel. Bahkan hidup orang lain lebih menderita dari pada lo. Seharusnya lo bersyukur. Bukan mengeluh, batin Zeline merutuki kebodohannya.

PLIN-PLAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang