Z : Berjuang Kembali

839 120 23
                                    

32. Berjuang Kembali

*****

Manusia itu hanya menyukai hasil namun mereka tidak menyukai yang namanya proses. Lantas bagaimana mereka ingin mencapai hasil jika tidak melewati proses?

*****

"JACXUEL JAZZTIN MAXBARENT KAMPRET! BANGUN GAK LO!"

"Nghh, bentar elah gue lagi bantuin kecoa kawin nih."

Apa katanya tadi? Kecoa kawin?

Pletak!

Jazztin meringis pelan kala Zeline menjitak kepalanya. Cowok itu menatap Zeline kesal. "Apa sih Zeline Jazzalyn sayang? Gue masih ngantuk elah."

Cowok itu bersiap ingin tidur kembali namun tangannya segera ditarik oleh Zeline. Zeline berkacak pinggang sudah seperti mak-mak yang kesal membangunkan anaknya. "Bangun, tempat tidurnya dirapikan, mandi, terus sarapan."

"Ta--"

"Jangan ngebantah!"

Baru juga mangap, batin Jazztin.

Cowok itu dengan malas mengambil handuknya. "Mau mandi bareng nggak?" tanyanya dengan mata yang mengerling nakal.

Zeline menimpuk Jazztin dengan bantal. "MANDI JAZZTIN!"

"Nggih nyai."

Zeline mengelus dadanya sabar. "Jangan sampai nanti gue kalo punya anak ngeyelan kayak Jazztin, kan serem."

Zeline bergidik ngeri lalu menyiapkan makanan untuk mereka berdua sarapan. Jujur saja rasanya aneh, ia seperti layaknya seorang istri yang sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya. Ah, mikir apa sih Zel?

"Masak sendiri?" tanya Jazztin yang entah sejak kapan sudah ada di sampingnya.

"Hu'um."

Keduanya lalu menikmati sarapan mereka tanpa ada yang berbicara. Zeline tersenyum tipis melihat Jazztin yang sangat lahap makan. Ia baru tau kalo cowok itu menyukai sambal. Hem.

"Jangan lihatin gue terus, ntar kalo gue khilaf kan berabe. Mumpung berdua doang nih di rumah ini."

Kan, kumat.

"SELANGKANGAN TEROS! ANJLOK JAZZ! OTAK LO ANJLOK! ANGEL WES ANGEL!"

Jazztin tertawa lepas. Cowok itu menepuk-nepuk puncak kepala Zeline. "Sabar nggih nyai, sabar."

Zeline melengos, Jazztin menyebalkan!

"Zel."

"Hm."

"Gue rasa mulai sekarang gue panggil lo curut deh, cocok sama lo soalnya. Kecil-kecil ngeselin. Hahahaha."

Zeline melotot. Apa katanya tadi? Dipikir ia anak tikus apa?!

"KAMPRET!"

*****

"WOI RUT! AELAH MAIN NYELONONG AJA LO!"

Zeline membalikkan badannya sebal, "Apa sih?"

"Apa sih apa sih! Punya uang nggak? Kalo nggak punya nih pake!"

Zeline menyerobot uang berwarna biru itu, matanya mengedip genit pada Jazztin. Dengan beraninya cewek itu mencium pipi kanan Jazztin. "Makasih suamiku yang baik hati," katanya dengan suara yang dibuat-buat membuat Jazztin bergidik jijik.

"Suami suami, gue halalin beneran tau rasa lo!"

Zeline menyengir lebar, "Gue pergi dulu ya Jazztin ganteng. Makasih duitnya, curut pergi dulu muach."

PLIN-PLAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang