"Mean, aku tak jadi pergi malam ini. Aku ada keperluan keluarga," ujar Perth sambil mendekati Mean dan memberikan beberapa dokumen. Mean yang tengah asyik di laptopnya dengan segera menghentikan pekerjannya dengan raut wajah dipenuhi dengan kebingungan.
Perth berjanji akan menemani Mean ke Ayuttaya untuk perjalanan bisnisnya. Perth bekerja di perusahaan Mean sebagai pengacara. Mereka menjadi dekat karena usia mereka yang sebaya dan karena Perth berkencan dengan sepupu Mean yang bernama Por.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selain itu, mereka dekat juga karena karakter mereka yang memang cocok satu sama lain. Keduanya pencuri hati para wanita, super tampan dan karismatik, meski sampai saat ini, khususnya setelah Mean bertemu dengan Plan di Pantai Venice di California, lima tahun sebelumnya, Phiravich tak sanggup untuk memulai hubungan serius dengan siapapun.
Perempuan berbikini hijau dan berambut pirang panjang itu telah menawan hati dan pikirannya. Dia benar-benar telah membuat seorang Phiravich yang sebelumnya terkenal begitu mudah menarik siapapun ke rangkulannnya itu menjadi dingin kepada setia meski hanya pada bayangannya dan meski ia tak tahu siapa namanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Keperluan keluarga?" nada Mean heran dan tangannya menerima dokumen dari Perth lalu menyimpannya di sebelah laptop.
Perth menganggukkan kepalanya seraya duduk di depan Mean. Ia menatap Mean tapi mulutnya seolah ragu untuk menjelaskan yang terjadi. Ia sangat paham dengan raut wajah Mean yang keheranan yang tengah menuntut penjelasan.
"Ini agak rumit," ujar Perth lalu mengembuskan napas panjang.
"Cerita tentang ibu tiri dan adikmu selalu menarik. Try Me," ujar Mean sambil terkekeh.
"Ini, ... bukan tentang mereka." Perth siap memulai percakapan.
"Kurasa ini akan lebih menarik," ujar Mean sambil mengangkat satu alisnya. Ia menyatukan dua tangannya dan menyimpannya di dagunya. Itu setelah ia memperbaiki posisi duduknya.
"Ibu dan kakak kandungku ada di Thailand dan mereka punya masalah besar," sahut Perth. Nadanya mulai serius. Wajah Mean ikut menjadi serius.
"Mereka tinggal di Amerika, bukan?" tanya Mean memastikan.
