3. LOVE IS BlOOMING

525 60 15
                                    

"Khun salah paham," ujar Mean saat berhasil mengejar Plan dan kini mereka berhadapan.

"Salah paham, bagaimana? Kau ingin aku bercinta denganmu hanya karena sebuah salep, bukan?" Plan memastikan dengan nada sinis. Di dalam pikirannya, ia sudah menilau bahwa Mean lebih buruk daripada Joss.

"O, itu bukan maksudku. Aku pikir kau bisa traktir aku kopi," ujar Mean lagi.

"Kopi? Khun serius?" tanya Plan sambil mengernyitkan alisnya. Wajahnya yang tadinya dingin mulai berubah menjadi ramah kembali.

"Iya, aku suka minum kopi. Americano oke," ujar Mean lagi.

"O, begitu. Baiklah!" ujar Plan. Dia melirik ke arah jam tangannya. Masih awal untuk sebuah malam.

"Ayo," ujar Plan. Dia berjalan mendahului Mean.

"Eh, tunggu sebentar! Kita bisa melakukannya lain kali. Kurasa kau perlu istirahat," ujar Mean.

"Aku tidak apa-apa. Lebih cepat lebih baik. Aku tak suka berutang kepada orang," ujar Plan sambil terus melanjutkan langkahnya.

"O, oke," ujar Mean dan setelah beberapa langkah ia tiba-tiba berteriak.

"Ada apa?" tanya Plan sambil menoleh.

"Aku lupa memberitahu Khun sesuatu," ujar Mean dan ia kemudian bercerita tentang Chao. Mean bahkan belum selesai bicara saat Plan dengan cepat meminta nomor Mean dan mengajakny minun kopi lain kali. Ia berlari tanpa memedulikan rasa sakit di kakinya dan tanpa mengindahkan Mean yang bengong terkesima melihat sikap Plan yang berubah drastis.

Malam itu, Mean kembali ke rumahnya. Ia bahkan melupakan Neena yang pergi begitu saja dari mobilnya menuju Joss. Mean bersender pada badan ranjang dan menatap satu nomor di Hpnya sambil tersenyum sendiri.

Ia sudah mandi dan siap tidur saat Plan menghubunginya dan meminta maaf karena sudah berlaku tak sopan dan meninggalkan Mean begitu saja. Mereka membuat janji untuk bertemu pada akhir minggu di sebuah kafe dan minum kopi.

Mean sungguh sangat bahagia. Ia ingin melompati hari dengan cepat dan mencapai akhir minggu. Entah kenapa ia seperti itu. Yang jelas, hatinya tengah berbunga dan ia seperti orang yang tengah kasmaran, padahal ia sendiri sudah mempunyai pacar.

***
"Maafkan aku karena terlambat," ujar Plan sambil menghampiri Mean yang sudah berdiri sejak sejam yang lalu di depan sebuah kafe bernama 2Wish.

"Tidak apa-apa," ujar Mean melihat Plan dengan sumringah. Ia tersenyum sebab Plan terlihat lebih cantik dalam balutan baju biasa dan bukan seragam universitasnya.

"Khun rapi sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Khun rapi sekali. Ada rencana mau ke pesta setelah ini?" tanya Plan sambil berjalan mendahului Mean dan melangkah menuju pintu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ROMANCE COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang