Perempuan itu memang sudah mengundang banyak perhatian sejak ia memasuki lobi hotel.
Ia mengenakan gaun pensil berwarna hijau daun yang membungkus tubuhnya yang mungil dan ramping. Gaun pensil yang menutup tubuhnya sampai di bawah lutut itu itu entah sengaja atau tidak telah menampakkan lekuk dada yang hanya bisa dimiliki para bidadari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Betisnya sungguh ramping, putih, dan mulus. Kakinya yang indah mengenakan kitten shoes dengan warna kecokelatan padu padan dengan clutch yang ia dekap di bagian perut bawahnya oleh kedua tangannya.
Mari kita lihat wajahnya. Sangat cantik luar biasa. Perempuan yang kini tengah berdiri di depan lobi itu menata rambutnya dengan gaya yang sangat elegan. Ia membiarkan rambut panjangnya yang hampir sampai di bagian dada menjuntai indah dengan tatanan agak bergelombang di bagian bawahnya. Make-upnya saja tidak terlalu tebal dan itu lebih menekankan gayanya yang elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak lama ia memasuki lift dan menekan satu tombol lalu lift membukanya sesuai perintah tombol dan ia keluar berbelok ke kanan dan terus berjalan sampai pada sebuah pintu.
Ia berdiri di depan pintu itu lalu mengetuknya pelan. Langkah kaki terdengar mendekati pintu dan seorang lelaki yang gagah dan tampan membukanya dengan elegan.
"Kau bukan Neena?" tanya sang lelaki sambil mengernyitkan alisnya. Wajah kagetnya ia tekan yang menunjukkan bahwa ia pandai bermain ekspresi.
"Bukan, Khun, Mean Phiravich?" tanya sang perempuan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.