4. FINALLY

350 48 2
                                    

Semua bukti sudah terkumpul. Kejadian pemukulan Neena kepada Plan di lobi perpustakaan membuat orang tua Plan geram. Ia menuntut komite PTA melakukan sesuatu dan mereka juga sudah melapor ke polisi dengan semua bukti yang ada.

Rapat besar PTA diadakan di aula utama. Orang tua Neena membelanya habis-habisan dengan menunjukkan prestasi Neena melalui layar kaca.

Semua sudan sebal melihatnya tapi tontonan itu menjadi menarik saat filmnya berubah menjadi aksi Neena dan gangnya yang sedang merundung teman-temannya termasuk korban-korbannya yang bunuh diri.

Orang tua Neena marah besar. Ia berteriak meminta seseorang mengakui siapa yang melakukan ini sampai Plan akhirnya berteriak dari ambang pintu dan mengakuinya. Mean tersentak kaget. Ia tak percaya yang ia dengar baru saja.

Plan dengan tangan dan beberapa bagian tubuhnya yang masih terluka berjalan ke depan aula dan menatap tajam orang tua Neena.

"Sampah akan melahirkan sampah," sahutnya dengan tenang.

Ibu Neena sangat tersinggung. Ia mengangkat tangannya akan menampar Plan jika saja ibu Mean dan menahannya dan berkata hal yang sama kepadanya.

Neena dan orang tuanya digiring ke kantor polisi. Gangnya dan semua yang terlibat di sana diikutsertakan juga, termasuk Mean.

Mean menatap Plan datar dan dingin. Ia mendekati Plan dan menatapnya lama.

"Katakan bahwa aku bukan bagian dari permainanmu," sahut Mean dengan nada yang sedih. Plan diam sejenak.

"Kau bagian dari permainanku," ujar Plan menatapnya dengan percaya diri.

"Selama ini kau berbohong kepadaku," sahut Mean lagi memastikan.

"Benar! Semuanya hanya akting," ujar Plan. Mean meneguk ludah dan ia tersenyum sinis.

Ia pergi melewati Plan sambil mengusap air matanya dan kemudian mengikuti polisi yang sejak tadi menunggunya.

"Plan!" sahut Love dan Sammy.

"Itu tidak benar, bukan? Kau juga menyukainya," ujar Love.

"Tidak apa-apa. Aku akan pergi ke Amerika. Sudahlah!" ujar Plan lagi. Ia mengusap air matanya.
Mereka pergi dan semuanya bertepuk tangan.

Neena dimasukkan ke penjara. Ibu dan ayahnya dicopot dari jabatan PTA dan secara otomatis Neena san gangnya dikeluarkan dari sekolah.

Mean tak masuk sekolah selama beberapa bulan. Ia merasa kebahagiaan yang ia alami adalah semu dan ia benar-benar merasa hancur.

"Plan, kau yakin akan membiarkannya seperti ini?" Love bertanya tentang masalah dirinya dan Mean. Sammy juga ikut terlihat cemas dan mereka mendukung hubungan Mean dan Plan.

"Jangan khawatir. Semuanya sudah sesuai tempatnya. Akan berat bagiku berhubungan jauh dengannya. Kau tahu aku tak suka LDR," ujar Plan.

Mereka berpelukan. Mereka di bandara hari itu janjian untuk mengantar Plan dan ayah dan ibunya ke luar negeri. Perth tak ikut. Dia tinggal dengan ayah kandung dan ibu tirinya sementara Plan tinggal dengan ibu kandung dan ayah tirinya. Iya, ayah dan ibu kandung Plan bercerai sejak lama. Namun, itu tak menyurutkan hubungan kakak adik ini.

"Jaga dirimu baik-baik," ujar Perth.

"Iya, kau juga," jawab Plan dan mereka berpelukan erat. Blue dan Yacht melambaikan tangannya dan mereka berpisah saat ada panggilan masuk.

***
Suda hampir tiga bulan Plan tinggal di Amerika. Ia tinggal di apartemen sendirian sebab ayah dan ibuny bekerja di sebuah pangkalan militer dan mereka tinggal di lab penelitian bio nuklir.

Plan menolak tinggal di sana sebab ia malas melihat pemandangan tentara dengan muka datar dan mendengarkan teriakn yes sir no sir hampir setiap hari.

Akhirnya ia memilih apartemen dan ia memang sedang mencari teman sekamar sampai suatu hari pemilik apartemen memberikan ia informasi bahwa mulai besok ia akan mempunyai teman sekamar.

Plan terkejut saat ia tahu bahwa teman sekamarnya adalah Mean Phiravich.

"Kau mau balas dendam?" tanya Plan dengan nada yang sinis.

"Bukan, aku ingin memenangkan hatimu," ujar Mean.

Plan melotot.

"Aku menyukaimu," sahut Mean lagi.

"Aku serius," sahut Mean lagi.

"Aku tahu," ujar Plan dan mereka berciuman lagi.

"Meaaaan, ooo, enak sekali, ungghhh," desah Plan.

Mean mendorong naganya dan menggoyang Plan penuh semangat.

"Baby, uuuungh, mmmmph,  enaaak, mmmmmph," desah Mean tak kalah panjang.

Akhirnya, naga Mean bisa pulang ke rumahnya dengan nyaman.

Well, perjalanan mereka masih panjang. Hati-hati, Mean! Jangan membuat Plan menjadi ibu muda, na! Kalian belum selesai SMA.

Tamat

ROMANCE COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang