"Kau ada di mana-mana," sahut Mean. Ia kaget mendapati Plan keluar dari kolam renang dengan pakaian renang yang membuat para pria mimisan atas bawah dan mulut mereka terbuka lebar.
"Ya, kau juga! Apa ini? Sebuah kebetulan?" goda Plan sambil tersenyum. Ia mengibaskan rambut panjangnya.
"Meaaan," panggil Neena dari belakangnya saat melihat perempuan yang berpotensi menjadi musuhnya ada di sana dengan penampilan yang pasti akan menyita pikiran Mean.
"O, kau dengan pacarmu?" Plan menegaskan sambil tersenyum. Mean tak menjawab sebab Neena sudah mendahului menjawab.
"Kolam renang ini khusus untuk orang kaya dan memiliki kartu anggota," ujar Neena ketus.
"O, iya benar. Aku terdaftar di sini sejak SMP. Phi Chao pelatih pribadiku," sahut Plan lagi santai.
"Plaanie, ayo!" teriak seorang lelaki di belakang mereka. Semuanya menoleh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oke," teriak Plan kepada sang lelaki.
"Baiklah, aku permisi dulu!" ujar Plan dan berjalan melewati mereka.
Mean menatap Plan dan sang lelaki yang merangkul bahu Plan sambil mengelus rambutnya.
"Rambutmu basah," ujar sang lelaki. Mean mendengar itu samar-samar.
"Biasanya kau suka rambut basahku," sahut Plan dan Mean juga mendengar hal itu.
Hatinya tiba-tiba kesal melihat kemesraan mereka terlebih ia mendapati mereka lagi di kafe yang sama sore harinya dan mereka duduk berdampingan dan berbagi lagu melalui headset.
"Jadi, dia yang bernama Neena," sahut Perth.
"Uhm, aku hanya perlu kau mengawasi dia saat dia di luar sekolah. Dia pasti akan menyakitiku saat ia tahu pacarnya diam-diam mendekatiku," sahut Plan.
"O, kau tidur dengannya?" tanya Plan.
"O, adikku sayang, kau tak perlu tahu itu. Sekarang kau lakukan saja tugasnya, uhmn?" Plan memainkan alisnya.
"O, Plan. Kau belum melakukannya. Tapi, kau pasti akan tidur dengannya. Dia tipemu," ujar Perth lagi.
"Aku lupa kau saudara kembarku. Tak ada rahasia di antara kita, na!" ujar Plan lagi sambil mengusak rambutnya.
Mereka tertawa. Sebelumnya mereka sudah merencanakan ini dengan sangat matang. Sammy dibantu Yacht mengumpulkan bukti-bukti dari para korban, Love dibantu Blue mengumpulkan bukti dari cctv dan lainnya. Dan Plan harus membuat Neena sibuk dan gila memikirkan bahwa kekasihnya bermain di belakangnya. Lihat saja!
*** "Plaan!" teriak Mean saat mendapati Plan berada di toki buku yang sama dengannya.
Mean baru saja memasuki dan tengah berjalan menuju sebuah lorong saat ia melihat Plan melintas menuju arah kasir.