Plan dan Mean duduk berhadapan di sebuah restoran yang Plan tentukan tempatnya. Kew duduk di sebelah Mean dengan mesranya memegang lengan Mean lembut. Kedua manajernya juga ada di sana. Mereka duduk di antara mereka untuk memastikan bahwa semuanya baik-baik saja.
"Sebaiknya aku mulai bicara," sahut Plan setelah mereka lama hening dan hanya menikmati minuman.
"Ya, sebaiknya begitu. Aku tak akan menolak peran ini. Phi Gong dan Phi New sudah banyak membantuku. Jadi, kalau kau memintaku mundur, kau tak akan bisa melakukannya." Mean menegaskan.
"Iya, aku paham. Dalam hal ini, kurasa kita satu pendapat. Karena kau dan aku sama-sama tidak akan mundur dari film ini, oleh karena itu, aku ingij berbicara kepada Khun Kew tentang hal yang mungkin fans dan media akan beritakan." Plan menatap Kew dan kemudian Mean bergantian.
"Kalau kau hanya ingin bicara ini, tak perlu. Aku sudah paham. Selama ini aku bertahan demi Mean, bahkan ketika kalian menikah, aku masih sabar menanti," sahut Kew dengan lembut.
"Wah, seperti slogan bus," bisik Zanook, manajer Mean.
"Baiklah kalau begitu. Aku tak akan berbasa-basi lagi," sahut Plan lalu ia menelepon seseorang dengan menggunakan bahasa Jepang dan tak lama kemudian, seorant ibu datang membawa dua orang anak lelaki.
Mean dan Kew menatap kedua anak itu bergantian. Begitu pula kedua manajernya. Manajer Plan tampak biasa sebab ia sudah tahu tapi sisanya terlihat sangat terkejut. Mereka bisa memastikan siapa kedua anak itu sebab ada wajah Mean dan Plan pada wajah kedua anak itu.
Plan menjelaskan dengan cepat tentang mereka dan benar saja, Mean dan Kew sangat terkejut. Kew bahkan kehilangan sifat elegannya. Ia membanting tas dan pergi dari pertemuan itu.
Plan juga memberikan semua berkas tentang kedua anaknya kepada Mean dan sebuah dokumen skenario tentang bagaimana mereka akan menjelaskan kepada media tentang pengasuhan anak dan lain sebagainya.
Mean diam tak bergeming. Setelah Plan menjelaskan semuanya, ia pergi meninggalkan Mean dengan semua kemelutnya. Ia tak peduli bagaimana Mean akan menanggapi hal ini, tapi jika Mean pintar ia akan mengikuti permainanannya.
Malam itu, Mean tidak kembali ke apartemennya. Ia menyewa sebuah kamar hotel. Ia bingung dan pada saat yang sama ia lebih memilih untuk mempelajari semua berkas dan dokumen yang diberikan Plan untuk mencari solusinya. Manajernya ada di sana, menemaninya.
Semalaman Mean tidak tidur padahal ia masih ada syuting film lain keesokan harinya. Ia memilih mengamati semua dokumennya dan kemudian diam merenungkan semuanya.
"Menurutmu, aku harus mengikuti permainanannya, Phi Nook?" Mean meminta saran.
"Kurasa, itu yang terbaik," sahut Nook.
Mean menganggukkan kepalanya.
"Telepon Plan dan bilang aku setuju," sahut Mean lagi. Ia kemudian merebahkan dirinya di kursi sambil memejamkan matanya.
***
Saat keduanya sudah bersepakat, mereka kemudian melakukan rencana dalam dokumen yang dibuat oleh Plan.Pertama, Mean harus mempelajari dokumen tentang anak-anak. Semua hal tentang mereka termasuk makanan kesukaan dan warna favorit ada di sana.
Ini supaya Mean kenal dan dekat dengab mereka dan Mean bisa mulai membangun hubungan dan komunikasi dengan kedua anaknya.
Kedua, Mean harus meluangkan waktu untuk bersama dengan anak-anak dan berkomunikasi dengan mereka sebelum press conference tentang film terbaru mereka.
Hal ini agar mereka tidak terlihat canggung dan lebih biasa. Beberapa foto juga harus diambil dan Mean mulai unggah ke IG kedua anaknya sehingga orang tak alan curiga bahwa Mean baru tahu tentang mereka.
Ketiga, Mean harus mempelajari berkas-berkas tentang kemungkinan besar pertanyaan yang diajukan tentang anak-anak dan jawabannya. Hal ini akan memudahkan Mean ketika nanti ditanyai dan tak perlu mengalihkan atau bahkan diam.
Selanjutnya, mereka akan menemui Gong dan New dan menjelaskan semua situasinya kepada mereka. Saat ini terjadi, Gong dan New memang agak sedikit kecewa, tapi mereka menghargai usaha keduanya untuk bisa tetap bermain dalam film mereka.
Mereka harus menjelaskan yang sesungguhnya sebab ini akan berkaitan dengan sukses dan tidaknya film mereka. Sekali saja mereka mendapat kecaman dari para fans dan netizen, karena salah satu dari mereka dianggap jelek, kemungkinan besar film yang mereka bintangi pun akan bisa gagal.
Setelah selesai, mereka siap dengan workshop dan press conference. Sejalan dengan kedua kegiatan itu, Mean dan Plan diminta untuk meluangkan lebih banyak waktu bersama untuk mempelajari naskahnya dan lainnya.
Kew merana lagi. Hatinya meradang. Tapi, mau bagaimana lagi. Ia termakan ucapannya sendiri, bahwa ia selalu sabar menanti.
Beberapa kali ia mengeluh kepada Zanook sebab Mean jarang pulang dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Gong dan New di studio atau dengan kedua anaknya. Selesai dengan itu, ia masih harus syuting film lain. Tak ada waktu untuk pulang. Mean lebih sering tidur di tempat syuting atau kadang menyewa hotel terdekat.
"Kalau kau bilang kepada Plan kau bisa sabar menanti, maka pakailah prinsip itu dalam hidupmu, kecuali kalau kau hanya pencitraan saja. Aku sudah memperingatkan dirimu sebelumnya, kalau kau memang benar-benar mencintai Mean, kau tak akan mengeluh seperti ini. Dulu saat Mean menikahi Plan, Plan merelakan karirnya dan menjadi istri yang sempurna untuk Mean. Tapi, meskipun sudah mendapatkan yang sempurna dan istimewa,Mean memilihmu yang normal dan biasa-biasa. Aku bisa apa. Aku hanya manajer dia dan kehidupan cinta hanya Mean yang punya hak untuk mengatur dirinya. Aku tak membencimu, tapi terkadang aku pikir kau mengguna-gunai dia karena kau dan Plan sama sekali tak sebanding. Apakah kau memberikan dia minum air perasan celana dalammu sehingga Mean begitu tunduk kepadamu? Berbahagialah saja. Namamu terangkat karena dia. Dan kau juga bisa jadi selebgram karena kau ada kaitannya dengan Mean. Kalau tidak, siapa yang akan ikut kau. Pikirkan ini baik-baik! Kalau Mean sukses, bukankah kau juga ikut menikmati uangnya dan ketenarannya?" Itu respons Zanook saat Kew mengeluh tentang Mean.
Kew menangis. Apakah ia juga tak boleh mencintai Mean dengan terang-terangan. Selama ini, sebenarnya ialah kekasih yang sebenarnya. Dan saat ini, ia merasa seperti kekasih yang tak dianggap.
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANCE COLLECTION
RomanceTrack 1 This is a collection of romance short stories. Story cover by peakachupeem