Prolog

41K 1K 18
                                    

Happy reading 🖤

°°°

Gadis itu berlari kecil kala melihat cowok yang tengah ia cari. Senyumnya terbit saat ia sudah berada di belakang cowok yang baru saja selesai di hukum itu. Ia menyerahkan sebotol air mineral yang di belinya di kantin.

"Ayden." panggilannya pada cowok bernama Ayden tersebut.

Ayden berbalik mendapati gadis yang tengah tersenyum, sambil menyerahkan sebotol air mineral kepadanya.

"Nih, aku beliin minum, pasti kamu capek abis di hukum." gadis bernama Abel itu memberikan air mineral yang baru di belinya.

Ayden menerima botol. "Kenapa ke sini?"

"Ck, beliin air buat kamu lah." ucap Abel sedikit kesal.

"Gue udah bilang kan, kalau di sekolah-"

"Iya-iya maap, lagian nggak ada orang juga kok, lagi pada belajar." ucap Abel cemberut.

"Masuk!" titah Ayden.

"Ck! Baru juga ketemu, kan jarang-jarang ketemuan sama kamu di sekolah," kesal Abel.

"Mmm... Pulang sekolah kamu sibuk nggak?" lanjut Abel bertanya.

"Nggak, emang kenapa?"

"Mm... Itu boleh nggak kamu temenin aku ke toko buku?"

Ayden terdiam memandangi Abel, kemudian mengangguk, sebagai jawaban iya. Lalu Ayden segera pergi dari hadapan Abel.

"Janji ya!?" teriak Abel, sebelum Ayden menghilang dari balik tembok koridor menuju kelasnya.

"Huuft...berasa pacaran sama patung deh." gumam Abel.

"Oi!" tiba-tiba seseorang menepuk pundak Abel.

"Eh,"

"Betah amat Lo ama tuh bocah." ucap orang itu pada Abel.

"Hehe, ngapain Lo di sini?" Tanya Abel.

"Ya abis di hukum noh, bareng pacar lo."

"Ooh, eh btw Lo tau kalau gue pacaran sama Ayden?" Tanya Abel.

"Ya iyalah, Ayden kan sahabat gua dari kecil, jadi tau lah." ucap cowok itu.

Abel mengangguk sambil ber'oh' ria.

"Ya udah gue pergi dulu---"

"Andre, tunggu!" Abel menahan pergelangan tangan cowok itu.

"Kenapa?"

"Gue mau tanya, sebenarnya Ayden sama Laras ada hubungan apa sih?" Tanya Abel. Sudah lama pertanyaan ini ingin ia tanyakan tetapi selalu tertunda.

"Kalau itu gue nggak tau, tanya langsung aja sama orangnya," kata Andre, yang tidak ingin salah bicara.

"Duluan ya." lanjut Andre lalu pergi dari hadapan Abel.

...

Abel memasuki ruang kelas, terdapat guru yang sedang mengajar di sana, ia tadinya izin ke toilet untuk membuang air, tapi itu hanya alibi saja untuk bertemu Ayden.

"Dari mana lo?" Tanya Sarah teman sebangku sekaligus sahabat Abel.

"Beli air buat Ayden." jawab Abel pelan takut kedengaran oleh guru yang sedang mengajar.

"Masih aja lo perhatian ama dia. Dia aja nggak pernah kek gitu sama lo, jangankan beliin air, liat lo pingsan di lapangan dia nggak nolongin, pacar macam apa." kesal Sarah

"Udahlah, jangan marah gitu ntar tuh pak kumis denger gimana?" Bisik Abel.

"Bel! Hati lo terbuat dari apa sih! Ayden jalan sama cewek lain di sekolah ini Lo cuman diam? Andai gue jadi lo udah gue putusin tuh cowok sialan!" Kesal Sarah sampai ke ubun-ubun.

"Sarah!! Kamu ngapain di belakang?" Tanya pak Ridwan, yang mendengar Sarah di belakang.

"Eh, nggak kok pak, ini lagi hapalin yang bapak suruh tadi." ucap Sarah sambil mengangkat buku.

"Alasan, coba jelaskan yang kamu hapalin tadi." suruh pak Ridwan.

"Mampus!"

....

Pulang sekolah Abel buru-buru memasuki kamarnya untuk bersiap-siap. Karena hari ini Ayden akan menemaninya ke toko buku.

"Non, nyonya baru aja nelfon." ucap bi sari saat melihat anak majikannya hendak masuk ke kamarnya.

"Apa katanya bi?"

"Anu, katanya Minggu depan nyonya nggak bisa pulang---"

"Oh, oke." potong Abel sebelum bi sari melanjutkan ucapannya, ia sudah tau jika mamanya itu adalah wanita karir yang super sibuk.

Abel mendudukkan tubuhnya di sofa setalah mengganti pakaiannya dengan pakaian rumahan.

"Pakai baju apa ya entar kalau jalan sama Ayden---"

Tring!

Sebuah notif chat masuk di handphone Abel.

Ayden 😍
Sorry Bel, hari ini gw nggak bisa temenin Lo, gw harus temnin Laras di rumhny dia lagi sendiri. Lain kali gw bakal tmnin.

Abel membaca chat dari Ayden, hatinya merasa sesak melihat pesan yang Ayden kirim. Sampai segitunya dia ingin menemani perempuan lain sampai-sampai membatalkan janjinya. Sebenarnya Ayden pacaran dengan siapa sih! Abel atau si Laras itu?

Abel sudah berharap jika hari ini ia dan Ayden akan pergi bersama tapi selalu saja seperti ini.

Kapan Lo ada waktu buat gue Ay~ batin Abel.

....




TBC.

Jangan lupa vote comment:)


Salam Author 💕

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang