02. Because Nana.

12.4K 1.5K 26
                                    

02. Because Nana.

Hari ini cuacanya sangat panas, sungguh menyiksa banyak siswa, apalagi Lisa yang baru saja menyelesaikan hukuman yang di berikan oleh Jaewook untuknya.

Lisa memasuki toilet dengan langkah gontai, berdiri tepat di depan cermin sembari menatap pantulan wajahnya yang terlihat sangat kusam, cewek itu mengipas-ngipas wajahnya menggunakan telapak tangannya sendiri.

Keringat bercucuran membasahi setiap lekuk wajah, leher, serta poninya. Lisa memutar keran air, air dingin dan jernih keluar begitu lancar dari sana, cewek itu mencuci tangannya terlebih dahulu, kemudian beralih membasuh wajahnya.

"Eh, ada babu."

Suara itu, suara paling di benci oleh pendengaran Lisa, suara cewek yang selalu membuatnya kesal setengah mati. Lisa menghela nafas sejenak, ia menegakan punggungnya kemudian menoleh ke arah tiga cewek yang baru keluar dari masing-masing bilik toilet.

"Gue capek, males berantem." Lisa melangkahkan kakinya berniat keluar dari toilet, namun tangannya sudah lebih dahulu di cekal Nana beserta teman-temannya.

"Sayang ya, padahal Gue lagi pengen berantem." Nana menaikan sebelah alisnya di lengkapi senyuman miring, Lisa tau ada makna tersimpan di balik senyuman licik itu.

"lo gak ada puas-puasnya ya gangguin gue mulu!"

"Soalnya lo emang pantes di kasarin."

"Anak bajingan emang pantes di kasarin 'kan?" lanjutnya lagi

Lisa mengepalkan tangannya kuat mendengar pernyataan Nana yang membawa-bawa Papanya. Sampai kapanpun Lisa tidak akan pernah menerima perkataan kasar yang menyangkuti Papanya, sekuat apapun Lisa, cewek itu juga punya kelemahan, yaitu Papanya.

cekalan Nana di pergelangan Lisa semakin kencang, namun tetap tak ada ringisan yang terdengar dari mulut Lisa.

Kini ia lah yang meringis kesakitan kala Lisa memutar dan mengunci tubuhnya di dekat wastafel.

"Lo pengen gue patahin, huh?!" sentak Lisa, "Tau apa lo tentang Bokap gue?" lanjutnya lagi.

"Bokap lo kan emang bajingan, gak tau malu emang-Arrgghh!!" Nana meringis lagi saat tangan Lisa menarik rambutnya ke bawah hingga kepalanya mendongak ke atas.

pandangan Lisa teralih pada kedua cewek yang merupakan dayang-dayang Nana.

"Kalian kenapa diem aja sih? Bantuin gue dong!!" mereka tersentak kaget, ingin membantu Nana, tapi terlalu takut untuk menghadapi Lisa yang notabenenya adalah anggota ekskul Taekwondo di SMA Rajawali, pemegang sabuk Merah pula.

"Lo fikir dengan bawa para pengawal lemah kayak mereka bisa ngebully gue?" tanya Lisa penuh penekanan, semakin kencang pula ringisan dari mulut Nana kala tangannya di pelintir oleh Lisa.

"Lisa! Lepasin atau gue laporin ke kepala sekolah!" seorang cewek menerobos masuk membuat Nana menghela nafas legah, akhirnya bala bantuan datang.

Meski enggan, Lisa akhirnya melepaskan cengkramannya dari pergelangan Nana, untuk kali ini ia akan melepaskan Nana dari pada nanti ia harus berakhir di dalam ruangan kepala sekolah, tak lupa pula ia membersihkan tangannya seakan baru saja tersentuh kuman.

"Ambil tuh temen lo! Kasih tau ke dia, belajar bela diri dulu baru bisa lawan gue." ujarnya sombong, kemudian pergi begitu saja, tak lupa pula Lisa menyambar bahu Nana membuat cewek itu mendelik kesal.

Nana melirik kedua temannya dengan sorot mata tajam, niatnya membawa mereka yaitu untuk di jadikan partner pembullyan Lisa, hah percuma saja, pada kenyataannya teman-temannya juga takut pada Lisa seperti murid lainnya.

Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang