30. Ungkapan Perasaan.
"Kamu serius? Mama kamu beneran ngomong gitu ke kamu?" Sunmi membulatkan matanya tak percaya, menatap lamat-lamat cewek di hadapannya yang tengah menundukkan kepala menahan isakan.
Lisa mengangguk pelan.
Sunmi mengelus pelan surai panjang Lisa, ia menoleh ke arah Jungkook yang tengah duduk di sofa single dengan wajah datarnya. Cowok itu terlihat begitu acuh, membuat Sunmi merasa kesal sendiri melihat tingkah laku anak pertamanya itu.
Ia kembali menengok wajah Lisa, mengangkat dagu cewek itu sembari mengusap pelan pipi Lisa yang di penuhi jejak air mata. "Udah ya, kamu jangan nangis lagi. Tinggal di rumah tante aja, mau?"
"E-enggak tan. Aku gak mau ngerepotin." Lisa menggelengkan kepalanya cepat, ia tak mau tinggal di rumah Jungkook, tak mau menjadi beban keluarga Jungkook dan juga tak mau bertemu dengan Jungkook sebab kejadian di sekolah tadi masih membekas di pikirannya.
"Siapa yang ngerepotin? Justru tante tuh senang kalau kamu tinggal di sini, biar tante ada temennya, tante tuh pengen banget lho punya anak cewek kayak kamu."
"Nggak usah tante, aku jadi gak enak banget."
Sunmi menghela nafas sejenak, ia menganggukan kepalanya pasrah, kemudian meraih paper bag belanjaannya tadi. "Ini, kebetulan tadi tante dari butik temen buat ngambil baju pesanan, tau-taunya malah ketemu kamu. Mending kamu ganti seragam kamu pake baju ini ya?"
Lisa mengernyitkan dahinya seraya menunduk, melihat seragam sekolahnya sendiri yang terlihat begitu kumuh. "Gak usah deh–"
"Tante gak terima penolakan lho ya, kalo kamu nolak, tante bakal nganggep kamu gak ngehargain tante."
Cewek di hadapannya ini nampak ragu-ragu ingin menerima pakaian yang di berikannya, Sunmi mulai jengah, ia menarik tangan Lisa agar cewek itu mau menerima pakaian yang tengah di sodorkannya.
"Kalo gitu kamu tunggu di sini ya, tante mau ke dapur dulu buat masak." Sunmi tersenyum simpul melihat raut kebingungan yang tengah di tunjukan Lisa, ia menoleh lagi ke arah Jungkook. "Jung, kamu temenin Lisa di sini ya?"
Jungkook mengangguk mengerti tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel miliknya. Lisa yang tengah membolak-balik pakaian di tangannya sontak mendongak dengan wajah cengo, ia mencekal pelan lengan Sunmi agar wanita itu tak meninggalkannya di sini, berdua dengan Jungkook.
"Tante, aku bantuin masak aja deh." Sunmi menggelengkan kepalanya pelan.
"Gak usah, mending kamu ganti baju terus istrahat aja."
"Tapi, tan–"
"Jungkooknya gak bakal gigit kok." ujar Sunmi di selingi kekehan kecil membuat Lisa yang mendengarnya harus menelan saliva kasar.
Dengan berat hati, Lisa melepas cekalannya dari pergelangan Sunmi, membiarkan wanita itu untuk melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda tadi.
Lisa melirik Jungkook melalui ekor matanya, cowok itu terlihat begitu santai mengotak-atik layar ponsel tanpa melihat ke arahnya. Ia menghela nafas sejenak, kemudian kembali duduk di sofa, ruang keluarga begitu sunyi membuat suasana bertambah Awkward.
Jungkook berdehem sekilas, ia meletakan ponselnya dahulu ke atas meja, kemudian beringsut dari posisi tempat duduknya, berpindah tempat tepat di samping Lisa.
Entah apa yang di pikirkan cowok itu, tapi Lisa benar-benar di buat tegang saat ini, di tambah lagi saat Jungkook menatapnya begitu intens tanpa berkedip, Lisa sendiri hanya mampu berpura-pura tak tahu apa yang di lakukan cowok itu, ia memandang lurus kedepan tanpa menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]
FanfictionMenggenggam tangan seorang Jungkook itu rasanya sangat mustahil. Sifatnya yang begitu dingin terkadang membuat Lisa ingin berkata mundur. Hingga kejutan demi kejutan di dapat oleh Lisa dari Jungkook, Lisa tak pernah menyangka, lelaki bak prasasti hi...