08. Benci Bona.
Berlari kesana kemari, menyisir semua tempat yang ada di sekolah, Lisa mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru yang masuk ke penglihatannya, mencari sosok cowok yang ingin sekali ia temui.
Hingga pandangannya jatuh, pada segerumbulan cowok yang tengah bercengkrama ria di atas rumput, lapangan sekolah.
Lisa menarik nafasnya dalam-dalam, cewek itu melihat sejenak sebotol air mineral yang sempat di belinya saat mampir di kantin tadi. semoga saja, Jungkook mau meneguk minuman ini seperti waktu itu, tapi jangan sampai tandas, sebab sisanya ingin di minum oleh Lisa, berharap ciuman secara tidak langsung itu kembali terulang.
"JUNGKOOK!!" pekik Lisa tak tahu malu.
Cewek itu berlari menghampiri Jungkook yang tengah terduduk di antara teman-temannya yang lain.
"Jungkook, nih." ujarnya sembari menyodorkan air mineral tadi ke arah Jungkook.
Cowok di hadapannya ini nampak mengernyitkan dahinya, heran. Heran dengan sikap Lisa yang tiba-tiba saja datang memberinya sebotol minuman, padahal ia sedang tidak melakukan aktifitas olahraga.
"Malah bengong." tangan Lisa bergerak menggapai tangan Jungkook agar cowok itu mau menerima botol yang berada di genggamannya.
"Di minum sekarang ya, tapi jangan sampe abis,"
Jungkook menghela nafasnya, semakin bingung dengan tingkah mencurigakaan dari Lisa.
"Aneh," gumamnya.
Namjoon mengubah posisi duduknya agar lebih dekat dengan Jungkook, leader Bangtan itu menepuk pelan bahu Jungkook, sembari membisikan beberapa kata. "Gue curiga, tuh minuman udah di peletin ama Lisa."
"NGAWUR LO!" bentak Lisa tak terima membuat Namjoon tersentak kaget, cowok berlesung pipi itu mengelus dadanya pelan saat baru saja mendapat semprotan langsung dari Lisa.
"Lawak lo gak lucu tau gak! Ya kali cewek cantik kayak gue make pelet-peletan!" tunjuk Lisa tepat di depan wajah Namjoon.
Namjoon menelan salivanya kasar, merasa ngeri sendiri kala melihat raut kesal di wajah Lisa.
"Syapa tau, elo 'kan gak p-pernah berhasil naklukin Jungkook," ujar Namjoon sedikit terbata, terlalu takut untuk menjawab Lisa.
"Lo–"
"Sa,"
Jungkook membuka suara membuat suasana seketika hening dan senyap, bahkan terpaan angin dapat terdengar di telinga mereka.
Lisa terdiam mematung, menatap ke arah Jungkook yang barusan memanggil plesetan namanya.
"Gue, gak haus, makasih."
Lisa terdiam untuk beberapa saat.
"Emang harus nunggu haus dulu?"
"Maksa banget, jangan-jangan bener kalau tuh minuman udah di peletin sama lo." bukan Jungkook maupun Lisa yang bersuara. kali ini, Bona yang berujar, entah sejak kapan ia berada di sana, mendengar percakapan mereka membuat mulut Bona gatal, ingin ikut nimbrung, jika perlu ia juga akan menyudutkan Lisa.
"Ini lagi," cetus Lisa, menatap Bona dari atas sampai bawah dengan tatapan terkesan remeh.
"Kenapa? situ keberatan kalau gue dateng?" tanya Bona dengan alis yang terangkat sebelah, tangannya bersedekap di depan dada.
Lisa memutar bola matanya malas, pandangannya ia alihkan saja ke arah Jungkook, lebih baik memandang wajah tampan Jungkook dari pada harus memandang wajah menyebalkan dari saingannya ini.
Bisa-bisa, ia naik tensi karena ulah Bona.
"Jung, aku mohon ke kamu, please … minumannya di minum, aku rela ngantri di kantin demi beliin ini buat kamu," bujuknya.
Jungkook tertegun seketika, kembali teringat dengan kejadian pagi tadi. Di mana Lisa terlihat begitu kesal sebab pemberiannya tak di terima oleh Jungkook.
‘kalau di perjuangin harus tau diri dikit.’ kata-kata itu terngiang lagi membuat Jungkook mendengus kesal.
Di raihnya sebotol air minum pemberian Lisa, membuka tutup botol tersebut kemudian bersiap untuk meneguknya.
Kedua sudut bibir Lisa terangkat, mengulas sebuah senyuman lebar kala sebentar lagi bibir Jungkook akan bersentuhan dengan bibir botol.
"Jangan Jungkook!" cegah Bona menarik botol air mineral itu begitu saja sebelum benar-benar di teguk oleh Jungkook, tak hanya sampai di situ, ia bahkan membuangnya ke tengah lapangan hingga air di dalamnya tumpah keluar.
Jungkook terdiam bingung dengan aksi Bona, namun tak berselang lama pandangannya jatuh pada Lisa, raut cewek itu nampak sangat terkejut, tatapannya terarah pada botol di tengah lapangan itu.
"Lo apa-apaan sih!" sentak Lisa merasa tak terima, usahanya untuk mendapat apa yang ia mau kini sia-sia karena ulah Bona.
"Jangan kira gue gak tau apa maksud lo," Bona terlihat begitu santai, berusaha menutupi rasa takutnya saat melihat kekesalan Lisa yang sudah memuncak dan sebentar lagi akan meledak.
"Urusannya sama elo apa?" tanya Lisa berusaha menahan emosi dengan tangan yang terkepal, dan ada kemungkinan bahwa sebuah bogeman akan ia hadiahkan pada Bona.
"Nothing. But, he is mine. hanya gue yang boleh ngasih minuman ke Jungkook," jawab Bona enteng, berusaha memancing emosi Lisa.
"sini lo Anjing!!"
tangan Lisa bergerak cepat, mencengkram kuat kerah seragam Bona, memutar, dan mengunci leher Bona dengan pergelangan yang ia lingkarkan sangat sempurna.
keadaan yang awalnya tegang berubah kacau, para cowok berhamburan, berusaha melerai Lisa dan Bona sebelum hal yang tak di inginkan terjadi.
Bona terbatuk berulang kali, kesusahan untuk bernafas sebab lehernya sudah di cekat duluan oleh Lisa, mata cewek itu juga terlihat berkaca-kaca karena tak tahan berada dalam posisi seperti ini.
Tenaga Lisa yang terbilang cukup besar di banding tubuh ringkihnya membuat mereka kewalahan sendiri,
"Lisa!! Udah Woy!!"
"Sa, lepasin!!"
Cekalan Lisa terlepas begitu saja saat Jungkook ikut turun tangan, cowok itu berdiri di tengah-tengah, dan posisinya sukses menumbuk hati Lisa.
Jungkook mengambil posisi memunggungi Lisa dengan tubuh yang menghadap ke arah Bona. Sedangkan kepala cowok itu menoleh ke samping dengan mata yang melirik Lisa.
"Harusnya lo tau diri, tenaga lo sama Bona itu beda jauh, dengan cara gini Lo gak bisa menarik perhatian gue, yang ada gue tambah gak suka sama lo," jelas Jungkook penuh penekanan.
Tubuh Lisa menegang seketika, menatap tak percaya cowok yang baru saja mengucapkan kata-kata yang paling ia takuti.
Rasanya sesak, sungguh.
Perlahan, Lisa menganggukan kepalanya, tersenyum getir dengan mata yang terpejam erat, merasakan betapa sesak paru-parunya saat ini.
Apa sekarang Jungkook membencinya? Atau memang sudah dari dulu cowok itu membencinya? Hanya saja tak pernah bilang sebab merasa kasihan pada Lisa?
"Maaf." ujar Lisa sekilas, kemudian berlalu pergi meninggalkan Jungkook dan teman-temannya.
Sempat ia menoleh, melihat keadaan mereka di belakang sana, Bona terlihat tersenyum ke arahnya, senyuman kemenangan di tambah lagi tangannya yang menggelayut di pergelangan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]
FanfictionMenggenggam tangan seorang Jungkook itu rasanya sangat mustahil. Sifatnya yang begitu dingin terkadang membuat Lisa ingin berkata mundur. Hingga kejutan demi kejutan di dapat oleh Lisa dari Jungkook, Lisa tak pernah menyangka, lelaki bak prasasti hi...