04. Taehyung?

8.4K 1.1K 19
                                    

04. Taehyung?

"Hay Jungkook!!"

Suara melengking itu lagi, suara yang sudah tak asing lagi di pendengaran Jungkook, sempat terganggu, meski begitu ia masih anteng dengan ekspresi datarnya, titik fokus cowok itu berada pada buku tebal di tangannya.

ia sama sekali tak memperdulikan kedatangan Lisa, selagi Lisa tidak berbuat aneh-aneh padanya maka ia akan tetap berusaha bersabar, dengan cara mendiami celotehan cewek itu.

"Jungkook sayang." ujar Lisa sambil mendudukan bokongnya ke bangku di samping Jungkook. Posisinya menyamping, menopang dagunya sambil menatap lamat-lamat wajah tampan cowok itu.

"Jungkook? Bisa bantu aku gak?"

Bona datang membawa tumpukan buku tebal di pelukannya, menghampiri meja Jungkook dan duduk tepat di hadapan cowok itu, kedatangan Bona tentu di sambut dengan tatapan garang dari Lisa.

"Apa?"

"Bantu aku dong, tugas Mate-matika numpuk nih, dari pak Yixing," ujarnya lembut.

Bona belum menyadari keberadaan Lisa. karena masih sibuk menatap wajah Jungkook yang menurutnya sangat tampan, meski cowok itu sama sekali tak memandang ke arahnya.

"Jung, kamu denger aku gak?" tanya Bona yang mulai merasa sedikit kesal sebab tak di tanggapi oleh Jungkook.

"Bisikan iblis gak mungkin di denger." sahut Lisa sambil bersedekap dada. meski di tatap tajam oleh Bona, ia tetap menunjukan raut santainya, lagi pula untuk apa ia takut hanya karena di tatap tajam oleh Bona?

"Gue ngomongnya sama Jungkook, bukan sama ulat kayak elo." sinisnya kemudian kembali menatap Jungkook sambil bertopang dagu.

"Gue gak denger lho yah, bisikan iblis gak boleh di dengerin." Lisa cekikikan geli melihat raut kesal yang di tujukan Bona untuknya.

"Mau lo apaansih? Gangguin orang aja!" kesal Bona

"Mau gue? Lo jauhin Jungkook, dan gue gak bakal gangguin lo lagi." ujar Lisa dengan alis yang di naik turunkan.

Bona memutar bola matanya jengah. "Jangan harap." Bona memicingkan matanya ke arah Lisa. "Gak usah sok kecantikan deh," lanjutnya lagi dengan nada cetus.

"Kenapa? Lo iri sama kecantikan gue?"

Terdiam mematung, mulut Bona bungkam mendengar pertanyaan Lisa, ingin menyangkal pun percuma, karena pada kenyataannya ia belum sebanding dengan Lisa.

seluruh sekolah juga tahu kalau cewek tercantik di SMA Rajawali adalah Lisa, sedangkan Bona? Di urutan ke dua, masih di bawah Lisa tentunya.

"Sa, mending lo pergi, gue sama Bona harus belajar." sahut Jungkook tak mengalihkan pandangannya dari buku.

Lisa menoleh ke arah Jungkook dengan tatapan tak percaya di ikuti senyuman di wajahnya yang perlahan luntur, hatinya mencelos seketika kala mendengar penuturan cowok itu yang lebih memihak Bona.

Beda dengan Bona. Dalam hati, ia bersorak gembira kala mendapat lampu hijau dari Jungkook, dan ini merupakan kesempatannya terbebas dari Lisa.

"Gak! Gue tetep di sini! Jagain calon pacar gue dari mara bahaya pelakor," sarkas Lisa, berusaha mempertahankan posisinya, bagaimana pun ia khawatir jika Bona mendekati Jungkook. memang sih, Lisa itu bukan siapa-siapanya Jungkook, tapi fine saja kan kalau Lisa cemburu, toh seluruh sekolah juga tau kalau cewek itu menaruh hati pada es batu seperti Jungkook.

Jungkook menghela nafas sebentar, cowok itu menutup sampul buku, menoleh ke arah Lisa dan menatap cewek itu lamat-lamat.

"Kita gak pacaran! Dan, gak akan pernah pacaran!" ujar cowok itu penuh penekanan.

Pandangan Lisa menajam menatap sorot mata Jungkook, mencari kebohongan di dalam sana, dan sayangnya cowok itu tidak berbohong soal perkataannya. Segitu tidak tertarik kah cowok itu padanya?

Lisa menundukan kepalanya, berusaha menahan rasa perih di hati saat mendengar pernyataan menyakitkan dari mulut Jungkook, cewek itu melirik Bona melalui ekor matanya, dan kini Bona nampak tersenyum mengejek ke arahnya.

Melihat senyuman mengejek dari Bona membuat Lisa tiba-tiba mendapat sebuah ide, ide yang menurutnya sangat cocok untuk memberi pelajaran pada cewek itu.

"Oke, aku pergi. jaga diri, jaga mata, dan jaga hati, ingat aku dan anak-anakmu." ujar Lisa dengan lebainya, di akhiri sebuah ciuman yang mendarat sempurna di pipi Jungkook.

Cewek itu beringsut dari posisi duduknya, berjalan girang meninggalkan Jungkook yang terdiam mematung, dan Bona yang sedang menganga di buatnya.

***

Sahutan tegas berseru, menimbulkan suara yang menggema hingga terdengar keluar ruangan.

Tepat di lapangan indoor SMA Rajawali, para anggota Taekwondo tengah berlatih. mulai dari angkatan kelas sepuluh, hingga dua belas. Memasang posisi kuda-kuda saat di perintah oleh sang master-Lee Joon Gi, atau yang sering di panggil Joongi.

di pinggir lapangan, Jennie sedang duduk bersila, memerhatikan sang sahabat yang tengah sibuk melatih fisik. Di sebelah kanan cewek itu terdapat sebotol air mineral yang nantinya akan ia berikan pada Lisa, tak jauh dari posisi botol, terdapat kotak bekal berisi salad buah yang nanti akan di makan oleh mereka bersama.

Cukup lama, hingga akhirnya para anggota Taekwondo di persilahkan istrahat selama beberapa menit, setelah itu maka latihan akan di lanjutkan. Lisa berjalan menghampiri Jennie, cewek itu nampak menyeka sedikit keringatnya di jidat juga lehernya.

"Sa, lo kenal cowok itu?" Jennie mengedikan dagunya ke arah seorang cowok yang tengah berbincang dengan Joongi.

"Itu?"

"Iya,"

"Namanya Taehyung, emang kenapa?"

"Gak papa sih, cuman tanya doang, soalnya gue baru lihat dia di sini." Jennie mengulum bibirnya, berusaha menahan rasa kegugupannya di depan Lisa.

cewek itu meraih dan membuka kotak salad, kemudian melahap banyak selada sangat rakus membuat Lisa geleng-geleng kepala.

"Pelan-pelan Jenn." Lisa kembali meneguk air mineral di tangannya.

Jennie mengangguk, namun matanya diam-diam mencuri pandang pada cowok yang bernama Taehyung itu, cowok itu nampak serius ketika berbincang dengan Joongi.

entah lah, ia merasa pernah bertemu dengan Taehyung sebelumnya, tapi kapan? di mana?

Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang