29. Gara-gara Heesun.
Jungkook melempar tas punggungnya ke sembarang arah, ia mengacak rambutnya frustasi kemudian menghempaskan tubuh ke atas tempat tidur, di ikuti helaan nafas gusar yang keluar tak beraturan.
Cowok itu memejamkan matanya, agar rasa gundah yang membaluti perasaannya ini hilang, bukannya berkurang tapi bertambah, bayangan tentang Lisa yang tengah menangis di pelukan Taehyung terus saja terngiang di pikirannya.
'Kenapa? Kenapa harus Taehyung?'
Entah apa yang terjadi padanya saat ini, mengingat masa lalu tentangnya, Bona, dan Taehyung dulu membuat Jungkook tak ingin hal itu terulang lagi pada Lisa. Ia sudah terlanjur menyayangi Lisa, ia tak mau kisahnya dulu bersama Bona terulang lagi dengan Lisa.
Jungkook tau ia memang salah, tapi ia juga tak ingin di cap sebagai cowok tak berperasaan, rencana yang di laksanakan Bona siang tadi membuat semuanya berubah kacau, awalnya Jungkook berharap hari ini ia akan memperjelas semuanya, memperjelas perasaannya pada Lisa.
Tapi semuanya sungguh berada di luar kendali sebab ulah dari mantan kekasihnya itu.
Decitan pintu membuat Jungkook mengalihkan pandangannya ke sumber suara, Sunmi sudah siap dengan pakaian formalnya dengan senyuman yang mengembang.
"Jung, temenin Mama yuk."
***
Langit sudah berubah gelap, begitupun jarum jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam. Taehyung baru saja memarkirkan motornya tepat di depan pekarangan rumah keluarga Kim, di belakangnya pula terdapat Lisa yang tengah tertidur pulas sembari menyandarkan kepalanya ke punggung Taehyung.
Cewek itu benar-benar lelah, hingga rasa kantuk mendatanginya saat masih berada di perjalanan pulang tadi. Alasan mengapa ia bisa pulang terlambat seperti ini sebab Taehyung yang mengajaknya ke suatu tempat yang begitu tenang guna menenangkan pikirannya yang kalut.
Taehyung menyetel sekilas posisi kaca spionnya, memeriksa keadaan Lisa di belakang sana. Cewek itu benar-benar pulas dengan tidurnya, hidungnya jelas terlihat sembab karena menangis seharian. Jika boleh jujur, cowok itu sungguh tak tega melihat Lisa seperti ini, saat cewek itu menangis pun membuat hatinya ikut terasa pilu.
Dengan hati-hati, ia menepuk pelan pipi Lisa agar cewek itu bangun dari tidurnya, tidak baik juga jika mereka berlama-lama dalam posisi seperti ini, bagaimana jika tetangga melihat? Gosip pun ikut berdatangan.
"Lisa ...."
"Sa ...,"
Lisa menggeliat beberapa saat sembari mengucek matanya pelan, ia mendongak, memperlihatkan mata yang begitu sayu sebab masih terbawa rasa kantuk dengan kedua alis yang terangkat.
"Ha?"
"Kita udah sampe, lo masuk gih, nanti di cariin nyokab."
Lisa mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dan benar saja, mereka kini sudah berada tepat di depan rumah Papa tirinya. Cewek itu menelan salivanya yang terasa seperti kerikil, takut jika nantinya ia harus mendapat amarah dari Heesun sebab pulang terlambat hari ini.
"Kenapa bengong? Gak niat turun?"
"Eh? E-enggak, enggak kok." kilah Lisa, menggelengkan kepalanya sangat cepat. Ia buru-buru turun dari motor Taehyung sembari tersenyum kaku.
Taehyung balik tersenyum. "Kalo gitu gue balik dulu ya."
Lisa mengangguk, sedangkan Taehyung sendiri sudah menyalakan mesin motornya lagi, bersiap untuk pergi. Tapi sebelum ia benar-benar pergi, cowok itu masih menyempatkan diri untuk mengelus surai panjang milik Lisa, di akhiri kecupan singkat yang melayang di pertengahan alis Lisa membuat sang empu terdiam mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]
FanfictionMenggenggam tangan seorang Jungkook itu rasanya sangat mustahil. Sifatnya yang begitu dingin terkadang membuat Lisa ingin berkata mundur. Hingga kejutan demi kejutan di dapat oleh Lisa dari Jungkook, Lisa tak pernah menyangka, lelaki bak prasasti hi...