19. Bidadarinya Jungkook.

7.7K 1K 78
                                    

19. Bidadarinya Jungkook.

Koridor nampak sepi, bell pulang sudah berbunyi sekitar dua puluh menit yang lalu. Lisa berjalan sendirian dengan tatapan kosong, menggendong tas ransel berwarna hitam di punggungnya, bayangan tentang Jungkook lagi-lagi menghampirinya, membawa rasa gundah kedalam perasaannya.

Menghela nafas untuk kesekian kalinya, kepalanya menunduk, menatap kedua kaki jenjang miliknya yang bergantian melangkah maju ke depan. Hingga langkahnya terpaksa berhenti saat sepasang sepatu beserta kaki seseorang berdiri di depannya.

Ia mendongak, mendapat Shuhua yang juga terkejut sebab bertemu dengannya.

"Kak Lisa?"

Lisa tersenyum kecut, dendam yang sempat ia taruh pada Shuhua seketika sirna entah kemana. "Apa kabar, Shuhua?"

Shuhua yang mendapat pertanyaan mengenai kabarnya dari Lisa seketika gelalapan sendiri. Entahlah, rasanya aneh saja jika Lisa tidak menanggapinya dengan wajah sinis seperti biasa. Baru kali ini ia melihat Lisa mau bersikap ramah padanya.

"A-aku, baik kok Kak. Kakak sendiri apa kabar?"

"Baik, gimana olimpiadenya? Lancar?"

"Lancar kak."

"Jungkook masih sering ngajakin kamu belajar?" tanya Lisa dengan tatapan sendu yang begitu enyuh, membuat Shuhua merasa aneh sendiri dengan sikap Lisa yang berubah drastis seperti ini.

"Lho, Kakak gak tau ya?"

kedua alis Lisa nampak terangkat ke atas. "Gak tau apa?"

"Kak Jungkook gak mau ikut olimpiade bareng aku, dia milih berhenti."

Lisa terdiam beberapa saat, berusaha mencerna apa maksud yang di katakan Shuhua. Pertanyaan-pertanyaan mulai beterbangan mengelilingi pikirannya. Jungkook berhenti ikut lomba olimpiade? Mengapa?

"Emang, Jungkook ada masalah sama panitianya?"

Shuhua menggelengkan kepalanya, kedua sudut bibirnya terangkat ke atas, mengukir sebuah senyuman tipis di bibir merah jambunya.

"Kata Kak Jungkook, dia gak mau ikut olimpiade kalau Kak Lisa gak nyetujuin."

Tubuh Lisa seketika menegang, merasakan seperti ada banyak kupu-kupu beterbangan di dalam perutnya, semburat merah di pipinya muncul lagi, menyebalkan memang. Ia menundukan kepala berusaha menyembunyikan wajah dengan senyum yang tertahan.

Ia merasa … spesial.

"Lo gak bohong, 'kan?" cicit Lisa membuat Shuhua terkekeh.

"Aku gak bohong kak." jawab Shuhua di sertai wajah polosnya.

Suara gemuruh tepuk tangan dari seseorang membuat Lisa dan Shuhua menoleh ke ujung koridor, memandang ke arah seorang cewek yang tengah menepuk-nepuk kedua tangannya seraya melangkahkan kaki mendekat ke arah mereka.

"Kayaknya ada yang dapet teman baru."

Lisa memutar bola matanya malas, melihat Bona dengan sorotan yang jelas tak suka. Baginya, Bona itu tidak lebih dari seorang cewek pencari masalah, hampir di setiap pertengkaran mereka Bona lah yang pertama memancing amarahnya.

Di diamkan semakin melunjak, di beri tindakan malah lebih parah. Dan kali ini, Lisa memilih diam, jika meladeni Bona maka ia bisa terkena masalah yang tak terduga.

"Bego, lo emang bego ya. Udah jelas Jungkook gak suka sama lo, masih aja kegenitan."

Nah kan, benar saja, di diamkan maka Bona  akan bersikap melunjak.

Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang