39. Aneh.

5.4K 749 9
                                    

39. Aneh.

Lisa mendudukan tubuhnya. Menatap pipi memerah miliknya didepan cermin, di tutupinya bekas tangan Heesun menggunakan make up sebisa mungkin, agar saat ke sekolah nanti tak ketahuan oleh Jennie. Lisa tau betul dengan sifat sahabatnya itu, reaksi Jennie pun sudah di hafal di luar kepala jika melihat dirinya yang baru di sentuh oleh Heesun.

Sambil menahan isakan, ia sesekali melirik ponselnya yang sempat ia taruh di atas meja rias. Menunggu kabar dari Jungkook memang perlu kesabaran, dan saat ini Lisa tengah mempertahankan kesabarannya itu.

Deringan telepon membuat Lisa buru-buru mengangkat panggilan tersebut, saat membaca nama yang tertera di sana membuat bahu Lisa menurun seketika, yang menelpon ternyata Jennie, padahal yang ia harapkan adalah Jungkook.

Di gesernya icon hijau untuk menerima panggilan tersebut, kemudian menempelkan benda pipih itu ke telinganya. Tak perlu waktu lama, suara melengking milik Dahyun dan Yerin menyambutnya, hingga membuat gendang telinganya terasa berdengung.

"LISAAA!!!"

Lisa menjauhkan ponselnya, sembari menatap layar ponsel tersebut dengan kening mengerut heran, memastikan bahwa yang menelponnya saat ini adalah Jennie.

'Ini beneran Jennie gak sih?'

"HALOO! LISA?! LO DI MANA WOY!!" suara Dahyun terdengar tak sabaran dari seberang sana.

"NYAHUT DIKIT KEK!" kini ada suara Yerin yang menyusul.

"Gak usah teriak-teriak, anjir! Kuping gue budek lama-lama!"

Sedangkan di seberang sana, Yerin dan Dahyun nampak melempar tatapan bingung.

"Oke! Oke! Kita gak bakal teriak lagi, tapi, lo di mana sekarang?" tanya Yerin dengan nada yang tak setinggi tadi, cewek yang memiliki kewarasan satu persen di atas Dahyun itu sedikit mengerti dengan keadaan telinga Lisa karena suara cemprengnya.

"Gue dirumah, lagi siap-siap mau ke sekolah."

"JAM SEGINI LO MASIH SIAP-SIAP?! ANJAY! LUSIANA BRIANKA, PANUTAN KUH!" Dahyun berseru heboh, membuat Yerin mengelus telinganya pelan.

Lisa menjauhkan ponselnya lagi dari wajahnya, menatap nama Jennie yang tertera di layar ponselnya dengan gelengan kepala heran. Masih belum percaya, kalau yang menelponnya saat ini benar-benar dari nomer telepon Jennie. "Lo berdua nelpon gue pake hpnya Jennie, ada apaan emang?"

"Mending lo kesini sekarang, Jennie berantem," sahut Yerin.

"Hah?! Seriusan lo?! Oke, oke, gue kesana sekarang."

Lisa memutuskan panggilan tersebut lebih dahulu, mengikat rambutnya asal-asalan sangking terburu-burunya, ia menyambar tas ranselnya kemudian berlari keluar kamar melewati Heesun yang tengah melemparinya tatapan garang.

***

Lisa berlari masuk kedalam gedung sekolah, hal pertama yang ia lihat adalah suasana koridor yang begitu ramainya, di hampirinya segurumbulan murid-murid tersebut, dengan sedikit kesusahan akhirnya ia dapat menerobos masuk.

Hal pertama yang ia lihat adalah, Jennie dan Nana yang berdiri berdampingan di hadapan Bu Hyuna dengan kepala tertunduk takut. Mungkin Lisa terlambat, terlambat menonton pertarungan antara Jennie dan Nana. Terbukti saat keduanya sudah menampilkan wajah yang sedikit memar dan di hiasi cakaran-cakaran panjang di masing-masing kulit kedua cewek itu.

"Bu Hyuna mah gak asik, smackdownnya lagi seru-serunya ini, ah." decakan pelan dari seorang cewek yang berdiri disebelah Lisa sontak saja membuat Lisa menengok dengan tatapan tajamnya kearah cewek itu.

"M-maaf Kak, aku bukannya ngomongin Kak Jennie." ujar cewek itu sembari menelan ludahnya yang terasa seperti kerikil, mencari aman sebelum ia mendapat pelajaran dari Lisa, baru kali ini seorang Lisa, kakak kelas yang terkenal dengan keramahannya itu menatap tajam ke arah adik kelas sepertinya.

Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang