33. Bolak-balik perasaan.

5.8K 896 36
                                    

33. Bolak-balik Perasaan.

"Apa-apaan sih kamu! Sakit tau gak!"

Jungkook melepaskan tangan Lisa dari cengkramannya, cewek itu nampak mengusap pelan tangannya yang sedikit memerah akibat cengkraman kuat dari Jungkook, cowok itu benar-benar tak berperi kemanusiaan pada pacarnya sendiri.

Bayangkan saja, Jungkook menyeret Lisa dari lapangan hingga mereka sampai di rooftop, seberapa lama waktu dan jarak yang mereka tempuh? Mengingat bagaimana besarnya gedung sekolah SMA Rajawali, dan sepanjang perjalanan itu Lisa harus menahan sakit saat Jungkook mencengkram lengan mungilnya.

"Kamu mau punya pacar cacat?!"

Jungkook tak menanggapi celetukan dari mulut Lisa, cowok itu mengedikan bahunya acuh kemudian mengambil duduk di dekat pembatas rooftop.

"Sini." ujarnya seraya menepuk-nepuk bagian kosong di sampingnya, mengisyaratkan Lisa untuk ikut duduk di sana. Lisa mendengus kesal, namun tak urung ia menghampiri Jungkook.

"Kenapa cemberut gitu?"

"Kamu pikir aja sendiri, siapa yang udah bikin aku se-kesel ini!" cetus Lisa.

"Gue gak tau."

"Iiihh ... kamu tuh emang gak peka juga ya! Yang bikin aku kesel tuh kamu! Kamu sama mantan kamu itu yang ganjennya minta ampun!" kesal Lisa berdiri dari posisinya sembari menunjuk-nunjuk wajah Jungkook.

"Oh."

"Oh? Oh doang? Susah ya pacaran sama robot!"

"Ya maunya gimana?"

"Bujuk kek, rayu-rayu gitu, masa OH doang!" sungut Lisa sambil menyedekapkan kedua tangannya di depan dada dengan wajah yang memandang ke arah lain.

Jungkook menarik sudut bibirnya, melihat raut kekesalan Lisa yang begitu lucu, di tambah bibir yang mengerucut ke depan juga pipi yang menggembul. "Beneran marah ke gue?"

"Aku gak denger lho ya!" cetus Lisa, kemudian mengubah posisi duduknya, memunggungi Jungkook.

"Lisa, udah ya marahnya?"

"Bodo!"

"Lisa,"

"Hm!"

"Sayang?"

Panggilan yang baru saja terlontar dari mulut Jungkook barusan tentu saja sukses membuat Lisa terkejut bukan main, cewek itu sontak membalikan tubuhnya kembali ke arah Jungkook seakan lupa kalau ia sedang berada di dalam mode ngambek.

"A-apa? Coba ulang lagi?"

"Jangan marah lagi."

"Bukan, bukan itu."

"Terus apa?"

"Yang tadi! Yang sebelumnya itu!"

"Yang mana?" Jungkook tersenyum menggoda.

Lisa mendengus kesal, "Sayang!"

"Iya, gue juga sayang sama lo." jawab Jungkook begitu santai.

Lisa menahan senyumnya, ia senang tapi juga merasa kesal di waktu bersamaan. "Aku tuh maunya kamu manggil aku sayang!"

"Kan udah tadi."

"Aku mau lagi!"

"Enggak."

"Lagi Jungkook, please ...." mohon Lisa sembari mengguncang pelan lengan Jungkook.

"Nggak ada pengulangan."

"Jungkook … sekali aja!"

"Nggak, Lisa."

"Aku mau denger lagi! Jungkook!"

"Nggak."

"Kenapa sih? Kamu tuh gak ada romantis-romantisnya! Gak peka-peka juga! Manggil sayang aja susah!" kesal Lisa sembari menyedekapkan kedua tangannya dengan bibir bawah yang sedikit memaju ke depan.

Jungkook masih tersenyum, telunjuknya menyentuh dagu Lisa membuat Lisa mau tak mau harus mendongak menatapnya. "Pengen gue romantis kayak gimana? Hm?"

"Terserah, asal jangan garing-garing amat! Sifat tsundere kamu itu lama-lama bikin aku gila!"

Jungkook terkekeh pelan membuat Lisa mengernyitkan dahinya heran, apakah ucapannya terdengar seperti lelucon?

"Gue gak bisa romantis-romantisan kayak yang lo mau itu, gue hanya bisa mencintai dengan cara gue sendiri."

Napas Lisa seketika tertahan, ia juga bisa merasakan detak jantungnya yang semakin berdetak kencang, melihat ekspresi Jungkook yang begitu serius menatapnya tanpa berkedip barang sedikitpun. "S-siapa? Siapa yang kamu cinta?"

"Yang mana? Yang pertama? Atau yang kedua?"

Lisa berdiri dari posisinya. "Jadi kamu punya cewek lain selain aku?!"

"Enggak."

"Terus yang kedua itu siapa?!"

"Elo,"

"Oh, aku jadi nomor dua maksud kamu? Jadi kamu udah punya cewek lain sebelum jadian sama aku?!"

"Enggak."

"Terus yang pertama itu siapa?!"

"Nyokab gue."

Lisa terdiam beberapa saat, ia menggigit bibir bawahnya guna menahan rasa malu. Melihat Jungkook yang tengah tertawa membuatnya semakin malu sebab telah cemburu pada Sunmi, Ibu kandung dari Jungkook sendiri.

"Malu 'kan lo?"

Lisa memalingkan wajahnya, ia tak mau lagi menatap Jungkook, jika ia kembali menoleh ke arah cowok itu maka ia akan semakin malu.

"Gak papah, mertua sendiri gak usah di cemburuin." ujar Jungkook sembari menarik lengan Lisa agar cewek itu kembali duduk di sampingnya.

Cowok itu terkikik geli melihat wajah merah Lisa yang tengah menahan sesuatu.

"Tapi, Jung. Aku pengen kamu manggil aku pake kata Sayang lagi," rengek Lisa.

"Nggak ada pengulangan lagi, Sa."

Lisa berdecak pelan. "Kenapa sih? Kayaknya susah banget ya buat kamu manggil sayang ke aku."

"Bukan susah, cuman belum waktunya aja."

"Kapan?"

"Gak tepat banget kalau manggil sayang sekarang. Tunggu sampe lo jadi istri gue."

Lisa tersenyum mendengar penuturan Jungkook, "kamu mah gitu ya! Suka banget bolak-balikin perasaan aku!"

"Terserah, ibu dokter, kesayangan." ujar cowok itu seraya mencolek pelan pipi Lisa.

Tak bisa di pungkiri lagi, Lisa senang, benar-benar senang akan perilaku Jungkook, ia sudah berusaha menahan senyumnya, namun tetap saja kedua sudut bibirnya tak bisa di ajak kompromi.

"Gak usah senyum-senyum, males gue liatnya."

Seketika senyuman Lisa memudar, mendengar perkataan bernada cetus dari Jungkook yang membuat kesenangannya tiba-tiba sirna. "Kenapa?"

"Lo kalau senyum tuh bahaya, gak baik buat kesehatan jantung, apa lagi jantung gue."

Senyuman Lisa kembali mengembang. "Iiih … gak nyangka banget ya kalo robot kayak kamu bisa ngegombal!" ujarnya dramatis.

"Siapa yang ngegombal? Gue lagi latihan."

"Latihan?"

"Latihan akting buat pelajaran seni."

"Jadi dari tadi kamu romantis-romantisan cuman akting doang?!"

"Enggak juga sih."

"Terus apa?!!" tanya Lisa lagi, masih dengan wajah merah menahan kesal.

"Latihan nyenengin lo biar gak bete pas kita nikah nanti."

#Bersambung

Pendek banget🤧 soalnya lagi buru-buru nih ngetiknya.

Tembusin 600 Like, bisa? Janji bakal Double Up 😚😚😚

Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang