28. Sakit Hati.
Lisa terdiam beberapa saat, berusaha mencerna maksud dari ucapan Dahyun dan Yerin. Ia menelan salivanya sangat kasar dengan mata yang membulat sempurna menahan rasa yang begitu asing di dalam dirinya, senang? Atau bingung?
Memory demi memory mulai mengelilingi kepalanya, ingatan tentang setiap moment yang selalu ia lewati bersama Jungkook selama ini perlahan membawakan rasa yakin bagi Lisa jika cewek di dalam ponsel Jungkook adalah dirinya sendiri.
Sebenarnya apa yang di katakan oleh Yerin dan Dahyun memang ada benarnya menurut Lisa, jika di lihat dari ciri-ciri cewek di dalam foto tersebut memang agak mirip dengannya, bahkan sangat mirip. Tapi, apa memang iya cewek yang selama ini di sukai oleh Jungkook adalah dirinya?
“Cari tau sendiri, kalo lo udah tau siapa cewek itu, gue janji bakal nyatain perasaan gue ke dia.”
Perkataan Jungkook kemarin malam ikut terngiang di pikiran Lisa. Apa Jungkook benar-benar serius dengan ucapannya?
Jika memang iya, maka Lisa harus melakukan sujud syukur sekarang juga sebagai permintaan terimakasih untuk Tuhan yang sudah berbaik hati mengabulkan doanya di atas sana. Cewek itu beringsut dari tempat duduknya membuat Yerin dan Dahyun saling melempar lirik heran, ia membungkukan tubuhnya ke lantai sembari melaksanakan sujud syukur itu.
‘Terimakasih ya Tuhan, engkau telah mengabulkan doa hambamu selama ini.’
"Dah gak beres nih anak." gumam Yerin dengan kepala yang menggeleng heran.
***
Koridor begitu sepi, mengingat proses belajar mengajar yang tengah di laksanakan semua penghuni sekolah. Bukannya kembali ke kelasnya sendiri, Lisa lebih memilih melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga penghubung ke lantai dua, di mana di sana terletaknya kelas seorang cowok yang berhasil membuatnya sesenang ini.
Sedikit di iringi senandung kecil, dengan wajah yang terus memperlihatkan sebuah senyuman lebar, Lisa tidak perduli jika nantinya ada seseorang melihat tingkah lakunya yang begitu aneh, toh memang tak ada orang di sini selain dirinya.
Hingga sampailah cewek itu tepat di koridor khusus kelas siswa jurusan Ipa, tepat di ujung sana terdapat papan tanda bertuliskan kelas XII IPA 1, yang juga merupakan kelas yang di tempati Jungkook.
Niat Lisa hanya satu, ia hanya ingin berpura-pura lewat dan mengambil kesempatan untuk mengintip Jungkook di dalam sana, setidaknya dengan cara ini dapat mengobati rasa rindunya beberapa saat yang lalu, sejak mengetahui bahwa dirinya lah yang di sukai Jungkook membuatnya menjadi rindu mendadak seperti ini.
Ia menyisir dengan tangannya sendiri guna merapikan rambutnya yang sedikit kusut akibat sujud syukur yang di lakukannya di kantin tadi. Menarik nafas dalam-dalam, kemudian melangkahkan kaki jenjangnya untuk menghampiri kelas Jungkook yang tinggal beberapa meter di depan sana.
Beberapa centi dan setelahnya ia sudah sampai di kelas Jungkook. Namun segerumbulan murid berbondong-bondong keluar dari kelas tersebut, tak sedikit siswa menyambar tubuh ringkihnya, membuatnya hampir terjatuh jika saja tidak menopang diri di dekat dinding.
Dapat ia lihat cowok yang memenuhi isi pikirannya tadi nampak berlari kencang di posisi paling depan. Jungkook terlihat begitu panik sambil menggendong tubuh seorang cewek lain ke dalam pelukannya.
Siapa? Siapa cewek itu?
Secepat mungkin Lisa menyadarkan dirinya sendiri, ia dengan sigap menahan tangan seseorang untuk menanyai sesuatu.
"Itu, kenapa?"
Miyeon, si biang gibah setelah Yerin nampak semangat ingin menjelaskan. "si Bona tadi pingsan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]
FanfictionMenggenggam tangan seorang Jungkook itu rasanya sangat mustahil. Sifatnya yang begitu dingin terkadang membuat Lisa ingin berkata mundur. Hingga kejutan demi kejutan di dapat oleh Lisa dari Jungkook, Lisa tak pernah menyangka, lelaki bak prasasti hi...