03. Broken Home.

9.5K 1.2K 17
                                    

03. Broken Home.

"Dah Jungkook!! Hati-hati di jalan ya, jangan mikirin aku mulu, nanti aku gak bisa tidur!" Jungkook memutar bola matanya malas saat mendengar gombalan receh dari Lisa.

Cowok itu memutar balik arah motornya, menarik gas dan berlalu pergi dari pekarangan rumah Lisa.

Lisa? Cewek itu masih setia menatap motor Jungkook yang perlahan hilang di ujung sana, ia berseru senang ketika mengingat-ingat kembali saat ia mengambil kesempatan memeluk punggung kekar milik orang yang di sukainya itu.

Lisa membalikan tubuh, mendorong pagar besi rumahnya. Kemudian memasuki halaman yang di dominasikan tumbuhan hijau dan menorobos masuk ke dalam rumah yang lumayan besar itu setalah sebelumnya telah mengucapkan salam.

Nuansa putih soft dengan dekorasi ala kerajaan Yunani kuno, satu langkah setelah memasuki ruang tamu, Lisa sudah di buat mematung oleh seorang wanita yang tengah duduk manis di sofa.

"Dari mana saja kamu?"

Lisa menelan salivanya kasar saat mendengar pertanyaan bernada sinis dari mulut Heesun, wanita dengan pakaian tidur berwarna beludru itu bangkit dari posisi duduknya, berjalan menghampiri Lisa, membuat anak kandungnya itu menundukan kepala karena takut.

"Saya 'kan nanya ke kamu, kenapa gak di jawab? Hm?" tangan Heesun terangkat membelai lembut surai Lisa dan menyisipkannya ke belakang telinga cewek itu.

"Aku, habis latihan Ma." jawab Lisa seraya meremas ujung rok abunya, matanya ikut terpejam kuat, terselip rasa takut-takut di benaknya.

Heesun menghentikan pergerakan tangannya membuat tubuh Lisa menegang seketika. Jika seperti ini biasanya sesuatu yang tidak baik pasti akan terjadi sebentar lagi.

"Latihan?" tanya Heesun lagi, tatapannya berubah tajam.

"I-iya,"

"Saya 'kan sudah bilang ke kamu, berhenti mengikuti kegiatan seperti itu! Kenapa kamu suka sekali membengkang, hah?!!"

"L-Lisa, Lisa harus belajar bela diri Ma! Lisa gak mau di anggap remeh sama–"

"Sama siapa, hah?!"

"Sama anak kesayangan Mama!"

Plakk!!

"Kenapa kamu selalu nuduh Nana yang enggak-engak?!" sentak Heesun, wanita itu menatap Lisa dengan dada naik turun guna mengatur napas yang memburu. "Jangan lupa diri, kamu bisa tinggal disini juga karena Nana ...!"

Bentakan Heesun lagi-lagi sukses membuat hati Lisa mencelos seketika, secara tidak langsung Heesun berkata kalau Lisa tidak pantas tinggal di rumah ini, perih sekali rasanya.

"Mama ...!" cewek berkuncir kuda dengan setelan piyama berwarna merah muda itu berlari tergopoh-gopoh menuruni anak tangga satu-persatu, tatapannya sayu, memandang Lisa dengan wajah penuh khawatir.

"Ma, Mama jangan marah ya Ma, nanti penyakit Mama kambuh." Nana yang merupakan saudari tak se-ayah Lisa ini mengelus pelan pergelengan Heesun, berusaha untuk menenangkan wanita yang tak lain adalah Ibu kandungnya juga.

Lisa menengok ke arah Nana dengan bibir berkedut menahan tangis, tatapannya sengit, beda dengan Nana yang balas menatap dengan senyum samar-samar.

"Ma ... Nana gak papah kok, mungkin emang Sela masih butuh waktu buat nerima Nana sebagai adiknya."

"Lo—"

"Dasar tidak tau diri!"

Lisa yang hendak memaki Nana menghentikan ucapannya saat Heesun kembali membentak.

Sweet Struggle [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang