"guys, kenalkan teman baruku, luke. luke mereka temanku, itu selly, dakota, cholë, cole dan dylan"aku memperkenalkan luke pada teman-temanku di meja kantin setelah pelajaran usai. luke terlihat senang ketika selly dan yg lainnya tidak canggung untuk menerima luke disini. justru kami semua sudah bercanda tawa. tapi di tengah pembicaraan, tiba-tiba suasana kantin sunyi.
"ada apa ini? tiba-tiba sunyi?" tanyaku sambil celingukan mencari sumber kesunyian ini. terlihat dakota menyimpan jari telunjuknya di bibir, mengisyaratkanku untuk diam. aku hanya keheranan melihatnya. lalu dakota mengangguk ke arah lorong masuknya siswa ke kantin ini. aku mengikuti arah anggukannya dan melihat segerombolan anak senior. di depannya ada sepasang pria dan wanita yg tidak asing di mataku.
hey! mereka kan yg sedang berciuman di gedung kolam renang tadi ! ya! tidak salah lagi, itu mereka!
kenapa datangnya mereka jadi sesunyi ini? siapa mereka sebenarnya? apa hanya karena mereka senior jadi di takuti? ah tidak juga, di situ ada anak senior juga, tapi tadi saat dia datang tidak sampai sesunyi ini.
"itu avan yg aku maksud na" kata dylan pelan-pelan masih melihat ke arah segerombolan anak senior yg baru datang itu.
oh jadi itu avan si anak berandal nomor 1? mmh pantas saja seluruh kantin langsung hening begini. tapi dari wajahnya dia seperti bukan anak berandal ah, cuek begitu. hmm tapi aku ingat kata dylan kalau dia sudah marah, aku saja yg wanita bisa di bantai olehnya.
oh dia di cap anak berandal 1 karena psyco kali ya? -,-
terserah lah.
kami melihatnya duduk di meja yg mungkin memang meja khusus mereka jika ke kantin. dari tadi, aku terus melihat avan karena aku masih tidak percaya kalau dia, pria yg terlihat dingin, cuek dan sebagainya, adalah anak berandal paling di takuti di sekolah ? ah benar tidak masuk ke otak -,-
jadi penasaran bagaimana marahnya -,-
mungkin merasa di perhatikan, avan membalas tatapanku. seperti tadi di gedung kolam renang, kami terus saling pandang, tapi pandangannya aku hentikan ketika mendengar suara katak. siapa lagi kalau bukan kataknya cholë -,-
-------
setelah lunch, aku pergi ke lorong loker untuk mengambil buku art, pelajaranku selanjutnya.
yes! aku akan bertemu lagi dengan sir nick ^,^
aku, luke dan dylan berjalan bersama karena tidak di duga kita bertiga sama sama di lorong loker yg ada di lantai 2 dekat kelas art.
di jalan menuju loker, kami terus saja membicarakan tentang avan. itu sih karena permintaanku agar mereka mau menceritakan apa yg mereka tau tentang avan, pria yg di takuti itu.
kata mereka avan itu sebenarnya orangnya tidak terlalu berandal, hanya saja dia suka membolos. atau jika dia masuk kelas, dia tidak memperhatikan guru yg sedang menerangkan, melainkan duduk dan menutup matanya sambil mendengarkan lagu lewat earphone iPod touchnya.
aku sempat bertanya, jika tidak terlalu berandal, kenapa dia di takuti dan di juluki anak berandal nomor 1?
mereka langsung menjawab, karena jika avan sudah merasa terganggu atau marah, dia sama sekali pandang bulu. malahan pernah, pacarnya saja sampai terkena pukulan keras dari avan. aku hanya menyerngit mendengarnya.
kasihan, pasti sakit sekali -,-
setelah kami mengambil buku pelajaran, kami berpisah dan berjalan menuju kelas kami masing-masing. untungnya, kali ini aku tidak terlambat lagi. tapi sudah terlihat sir nick sudah duduk di bangkunya sambil membaca buku. ya tuhan, tampan sekali dia. ada juga ya, guru setampan dia.
saat baru saja aku masuk ke dalam, sir nick mendongak dari buku yg dia baca dan melihat ke arahku yg baru saja masuk. senyuman manis, langsung tergambar di bibirnya, dan tak segan aku balas senyumannya, semanis aku bisa. lalu aku berjalan ke tempat dudukku dan mengeluarkan alat tulis yg kubutuhkan.
"oke seperti yang saya janjikan di pertemuan pertama, saya akan mengadakan tes lisan pelajaran yg telah saya terangkan, sudah siap?" tanya sir nick masih tersenyum. banyak anak anak mengeluh dan berkata 'yaahh' tapi aku sibuk membaca ulang, pelajaran yg di terangkan sir nick.
---------
RIINNGGG !!
bel keluar kelas berbunyi, dengan santai aku memasukan buku pelajaran artnya, aku juga berjalan keluar kelas dan menuju loker, tapi ada seseorang memanggilku.
"ariana!" panggil sereorang dan terdengar suara langkah kaki di belakangku. aku berbalik arah dan melihat, sir nick?
"sir nick?" tanyaku sedikit terkejut ketika melihat wajah sir nick yg terlihat khawatir. kenapa dia?
"mmh ya, bisa kau ikut denganku dulu?" tanya sir nick terlihat gugup.
"mmh, memangnya kemana sir? apa ada masalah?" tanyaku lagi.
"tidak! tidak! semuanya baik-baik saja. mhh hanya saja aku butuh bantuanmu" jawabnya sambil menggaruk kepalanya.
baru saja mau ku jawab, selly dan dakota muncul dan langsung menarik tanganku ke belakang.
"eh! dakota! selly! tunggu! jangan menarikku dulu! sir!" aku terus mencoba melepas tangan mereka berdua, tapi sulit. terlihat dari jauh sir nick menganga dan terus diam di tempat. aku meneriaki kata maaf padanya. ya, aku harap dia mendengarnya.
"hei ! ada apa ini?! kalian mau membawaku kemana?!" bentakku kesal.
"maaf kami lancang! tapi ini gawat!! tidak! sangat gawat!" jawab selly terlihat ketakutan.
"memangnya kenapa?!"
"kamar kita! kamar kita!" ucap dakota terlihat sangat ketakukan.
"kamar kita kenapa?!" bentakku mulai timbul perasaan cemas.
"maka dari itu! ikut kami !" bentak selly. aku melepas tangannya dan berlari sejajar dengan mereka.
ada apa ini? maksud mereka apa? apa yg terjadi dengan kamar kami? kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullworth Academy (justin bieber Love story)
FanficSayang juga kalau mangkir di draft mulu. Cerita ini sama sekali gak aku edit. Asli banget dari taun 2011. Bahkan masih ada emotnya. Jaman-jamannya buat JD di Facebook. Kalau yang mau ber-cringy cringy ria monggo di tengok. Dan yep, ini cerita tenta...