RIINNGG !
bel keluar kelas berbunyi, sebelum pelajaranku yg kedua dimulai, aku pergi ke gedung kolam renang karena tahu, di situ sepi dan aku ingin mengerjakan tugas yg diberikan miss tisdale beberapa hari ke belakang.
kubuka pintunya dan langsung menuju tangga untuk duduk di bangku penonton yg terletak di lantai 2. aku duduk di bangku paling atas dan meletakan semua buku yg kupeluk tadi, aku juga mengambil alat tulis dari tasku.
dylan, partner kelompokku tidak bisa membantu karena dia sedang sakit dan istirahat di asrama. kasihan dia.
aku mulai menulis tugas yg kupilih ke atas kertas yg tersedia.
splash !
suara seseorang yg sedang berenang terdengar sampai atas. karena penasaran aku berdiri dan melihat 1 orang siswa sedang berenang. saat pria itu sudah sampai di ujung kolam renang, dia berhenti dan mengusapkan wajahnya dengan tangan. tubuhnya tidak terlihat karena dia masih berendam sampai dadanya, tapi otot yg ada di lengan atasnya terlihat jelas.
kulipat tanganku di pagar pembatas yg ada di lantai 2 ini dan meletakan kepalaku di atas tangan yg kulipat.
siapa dia? badannya bagus. tapi kenapa aku merasa dia pernah bertemu denganku ya?
pria itu naik dari kolam dan duduk di lantai. tubuhnya di tumpu oleh kedua tangannya, dan kepalanya mendongak ke atas sambil menutup matanya.
pantas saja aku tau dia, pria yg renang tadi adalah avan -,-
kenapa dia berenang ya? apa tadi dia tidak masuk kelas lagi? ah sudahlah, itu kan haknya mau masuk kelas atau tidaknya.
mungkin avan merasa di perhatikan, karena dia langsung membuka matanya dan celingukan. tapi setelah matanya melihatku yg ada di atas dia mendesah sambil memutarkan bola matanya.
"aku bukan tontonan gratis" ucapnya dan membuang muka dariku.
"dari tadi aku sudah disini untuk mengerjakan tugas. bukan sengaja untuk menontonmu kakak senior" jawabku tertawa kecil. aku berjalan ke arah tempat duduk yg tadi aku duduki dan melanjutkan menulis tugasnya menghiraukan keberadaan avan yg ada di bawah.
tadi katanya tidak mau di lihat kan? ya sudah aku hiraukan saja :p
-------
selesainya aku mengerjakan tugas, aku membereskan bukunya dan memakai tas gendongku. kuturuni tangga untuk keluar dari gedung kolam renang. tapi ketika aku mau membuka pintunya avan memanggilku.
"bisa kemari sebentar?" tanyanya. aku mengangguk untuk menjawabnya dan berjalan ke arahnya yg sedang berendam di dalam kolam.
"bisa ambilkan handukku?" tanyanya sambil menunjuk handuk yg terletak di bangku penonton yg ada di lantai 1.
aku hanya memutarkan bola mataku dan beranjak pergi, tapi dia menahan tanganku.
"aku hanya bercanda. jangan pergi dulu, ada yg mau aku bicarakan" katanya masih memegang tanganku dengan wajah yg masih saja datar.
"oke, tapi lepaskan tanganmu, basah -,-" gerutuku melihat tangannya yg sedang memegang tanganku.
"hahaha baiklah maaf. tunggu aku di bangku sana aku mau mengeringkan tubuhku dulu" ucapnya sambil tertawa lepas.
eh? tertawa? tidak salah?
manisnya :D
kududuki bangku penonton yg tadi di tunjuk avan. tidak lama avan berjalan menghampiriku dengan handuk yg terlingkar di lehernya. tidak tahu kenapa, aku melihat tubuhnya yg berotot. tapi aku juga langsung mengalihkan pandanganku setelah pipiku memerah secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullworth Academy (justin bieber Love story)
Hayran KurguSayang juga kalau mangkir di draft mulu. Cerita ini sama sekali gak aku edit. Asli banget dari taun 2011. Bahkan masih ada emotnya. Jaman-jamannya buat JD di Facebook. Kalau yang mau ber-cringy cringy ria monggo di tengok. Dan yep, ini cerita tenta...