part 16

9.5K 289 0
                                    



bibir kami terus menempel dan bergerak. ku remas rambutnya agak kasar, membuatnya mengerang di bibirku dan memperdalam ciumannya. kedua tangannya mengangkat tubuhku yg mungil ke atas pangkuannya masih berciuman.

tapi setelah aku mulai kehabisan nafas, aku menarik diri membuat suara percikan bibir kami berbunyi. kami terus bersitatap masih dalam keadaan nafas tersengal. mata luke terus menatap mata coklatku dalam-dalam dan aku pun sama, menatap mata birunya dalam-dalam. saat kepala luke mendekat lagi ke wajahku, aku langsung menahannya dengan menyimpan ujung-ujung jariku di bibirnya.

"kita harus kembali ke asrama, besok masih ada pelajaran" kataku dan berdiri dari pangkuan luke dan mengambil boneka panda yg tergeletak di sampingku. luke berdiri dan kami pun berjalan menghampiri sepedahnya untuk kembali ke bullworth academy.

setelah sampai bullworth, untunglah gerbang parkir tidak tertutup, jadi kami masih bisa masuk ke dalam sekolah. luke juga menyimpan sepedahnya di garasi. dan setelah itu, di mulailah kami mengendap endap untuk mencapai asrama.

tapi, dengan gentlemannya luke mengantarku dulu sampai depan tangga yg ada di pinggiran asrama, dimana tempat keluar kami tadi. tapi sebelum aku naik, luke mencium bibirku dulu dengan lembut lalu pergi menuju asrama pria.



-------

terik matahari pagi, menyinari seluruh tubuhku saat aku sedang berjalan menuju gedung utama. seragam yg kupakai tidak lengkap seperti biasanya karena rompi hijauku sedang masa pengeringan. rambut merahku juga, aku ikat 2 dan meninggalkan poni di keningku. senyuman manis, selalu di lontarkan pada siapapun orang yg menyapaku di sekitar sekolah ini. ku buka pintu besar untuk memasuki gedung terbesar di sekolahan ini. aku juga berjalan menaiki tangga menuju lantai 2 untuk melihat jadwal pelajaranku hari ini di loker. saat aku sedang melihat jadwalku yg tertempel di dalam pintu loker, tiba-tiba saja ada sepasang tangan yg memeluk pinggangku. aku kira itu luke, jadi aku hanya tertawa kecil dan menyenderkan kepalaku ke lekukan lehernya. tapi aku langsung terdiam ketika harum pria yg di belakangku, bukan harum parfum yg biasa aku cium dari aroma tubuh luke.

"ana?" namaku terpanggil oleh suara luke dari samping kananku, bukan yg ada di belakangku. ku gerakan kepalaku melihat ke arah sumber suara, dan terlihat luke sedang berdiri di ujung lorong menatapku dengan kelopak mata yg sudah melebar. ku balas tatapannya dengan ekspresi sama seperti wajah luke.

jika itu luke, siapa pria yg sedang memelukku?

ku putarkn kepalaku dan melihat wajah justin sedang melihat ke arahku dengan senyuman sinisnya.

"hai shawty" sapanya sambil mencium pipiku. ku dorong tubuhnya dengan kencang sampai pelukannya terlepas dari tubuhku. kulihat lagi ke arah tempat luke berdiri tadi, tapi saat aku melihatnya, luke sudah tidak terlihat lagi.

sial ! dia salah paham !

ku bantingkan pintu lokerku yg terbuka dan menyambar kasar kunci yg tergantung, berniat mencari luke. tapi justin menahan tanganku, membuatku berhenti berlari.

"hei ! mau kemana? ikut saja denganku, aku mau mengajakmu keluar" ajak justin. aku menatapnya tajam dan melepas tangan yg sedang menggenggam tanganku.

"bukan urusanmu justin ! dan aku tidak mau ikut denganmu !" geramku dan berlari lagi. tapi justin menahan tanganku lagi.

"tapi kan dia bukan pacarmu, buat apa kau panik seperti ini? terserah saja dong kalau kamu mau dekat dengan siapa saja, toh dia bukan pacarmu. iya kan?" tanya justin dengan wajah kebingungannya.

untuk sejenak, wajahku yg tegang mengendur sedikit dan memikirkan apa kata justin.

dia benar. luke bukan pacarku. tadi malam dia hanya mengungkapkan perasaannya saja padaku, tapi dia tidak memintaku untuk menjadi kekasihnya. atau luke menganggap ungkapannya itu sebagai permintaannya? dan mungkin dia mengambil jawabanku dari ciuman itu?

Bullworth Academy (justin bieber Love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang