part 15

9.8K 301 3
                                    

"terima kasih ya luke. ini benar-benar apa yg aku inginkan. oh! dan bonekanya juga terima kasih, aku sangat menyukainya" kataku sambil memeluk erat boneka panda besar yg tadi luke kasih setelah dia menukarkan tiket yg di dapat, kami juga sekarang sedang menaiki kincir-kincir setelah puas memainkan yg lain.

"aku senang, kau menyukai apa yg kuberi :)" jawab luke melihat ke arahku. aku membalas senyumannya. lalu ku senderkan kepalaku ke dadanya dan menggumamkan terima kasih.

"tapi hadiahku belum berhenti sampai di sini saja, aku masih punya hadiah lain" tambah luke sambil melingkarkan satu tangannya di pundakku.

"ini sudah terlalu banyak luke, dan aku sudah sangat senang. terima kasih" gumamku dan mencium rahangnya karena tidak bisa menjangkau pipinya. luke mengangguk kecil.

bisa terdengar detakannya mengencang. aku tertawa kecil, mentertawakan kegugupannya.

"ta-tapi sayang jika ti-tidak di perlihatkan" ucapnya gugup. aku hanya tertawa sambil manggut-manggut.

"baiklah aku akan menurut, jika itu membuatmu senang" jawabku sambil menjahilinya dengan memeluk tubuhnya dengan erat, membuatnya semakin gugup dengan pipi yg sudah memerah seperti tomat.

lucunya xD









aku menggamit siku luke saat kami berjalan di terowongan. satu tanganku yg lain, memeluk boneka panda yg di beri luke tadi dan tangan luke yg lain, menenteng sepedahnya.

kami sekarang berencana pergi ke tempat hadiah yg akan di perlihatkan luke selanjutnya. kami sengaja berjalan, karena kata luke tempatnya sangat dekat dengan karnaval.

dan kalian tahu?

ternyata luke membawaku ke tepi pantai yg sama saat aku di ajak sir nick kesini. tapi bedanya, sir nick membawaku ke dermaganya, sedangkan luke membawaku ke tepi pantainya.

luke menyandarkan sepedahnya di dinding. lalu kami berjalan ke dekat air lautnya. kami juga duduk di pasir putih yg lembut. ku simpan boneka pandanya di samping kiriku dan kupeluk kakiku ke dada sambil mendongak ke arah bulan purnama yg bulat sempurna dan pucat.

"maaf hadiahku yg ini tidak semenyenangkan tadi. aku memilih tempat ini karena pantai ini jarang di kunjungi dan pemandangan malamnya sangat indah" ucap luke pelan. aku masih belum melihatnya, dan terus melihat bulan purnama.

"dari mana kau tahu?" tanyaku.

"maksudmu?"

"aku sangat menyukai pantai di malam hari. kita bisa melihat bulan sangat jelas di sini, juga udaranya yg menyejukan untuk musim panas seperti sekarang. ini hadiah terindah luke. terima kasih" kataku sambil tersenyum ke arahnya. luke hanya melihatku dengan ekspresi terkejutnya. tapi lama-lama sudut-sudut bibirnya membentuk senyuman manis.

"aku senang kau suka" jawabnya menghindar dari tatapanku dan melihat bulan masih tersenyum. ku ikuti gerakannya. "haha tentu saja aku senang. siapa sih yg tidak senang jika melihat orang yg aku suka bahagia? tentu saja sangat senang. apa lagi, orang yg aku suka itu senang karena aku" tambahnya sambil tertawa kecil, masih saja menatap bulan.

aku terkejut dengan perkataannya. karena saking terkejutnya, aku melihat ke arahnya yg masih menatap bulan.

"a-apa? maksudmu?" tanyaku sangat kebingungan dan gugup dengan perkataannya tadi. luke melihat wajahku yg kebingungan. wajahnya terlihat tenang dengan senyuman bak malaikatnya itu.

ya ampun ana ?! bak malaikat ?! kau menyebut luke bak malaikat ?!

astaga, otakku memang sudah kacau -,-

"aku menyukaimu, rambut merah" katanya singkat. tetapi perkataannya yg singkat itu berhasil membuat jantungku berdegup kencang.

apa?

"hahahaha kau ini kalau bercanda bisa saja ya, sampai membuatku malu sendiri xD. oh iya, pasti kata-kata itu untuk orang yg kau suka itu kan? selamat berjuang ya, aku doakan deh" kataku menyikut tubuh luke yg ada di samping kananku sambil tertawa canggung.

"bercanda? aku tidak bercanda ana. orang yg ku sukai itu adalah kamu. aku sangat menyukaimu" ucap luke meyakinkanku.

untuk sementara, aku hanya diam menatap wajahnya masih tidak percaya dengan perkataannya. "saat pertama kali aku melihatmu di perpustakaan, sebenarnya kita bertabrakan itu bukan karena aku sedang membaca buku juga jadi bertabrakan, itu hanya alasan kecil saja. tapi sebenarnya aku ini sedang memperhatikan wajah gadis yg tidak kukenal dengan warna rambut yg menyolok sedang membaca buku sambil berjalan yg membuatku tidak fokus. dan kau tahu? gadis berambut menyolok itu adalah satu-satunya gadis tercantik yg terdaftar di kamus pribadiku. dan saat kita bertemu lagi pada malam hari, aku sangat bersyukur bisa mengenalmu lebih dalam. apa lagi aku sangat senang setiap kali aku melihatmu tersenyum. senyuman terindah yg pernah kulihat, sampai aku mengatakan pada diriku sendiri kalau kau itu adalah jelemaan malaikat yg di utus tuhan ke bumi" jelasnya dan tertawa kecil di akhir kalimat "tidak tahu kenapa, aku ikut sedih jika kau merasa sedih. aku tahu itu terdengar konyol, tapi itu memang benar. aku juga sempat sesak ketika mendengar gosip bahwa kamu itu adalah kekasih justin, tapi setelah aku tahu yg sebenarnya darimu, aku sangat lega mendengarnya. oh ya, sebenarnya tawamu yg lepas membuatku iri, karena di pendengaranku suara tawaanmu terdengar seperti dentingan bel yg merdu. uh, pokoknya kau itu lebih dari sempurna di mataku, ariana" tambahnya terus melihat wajahku. kulihat pipinya sudah berubah warna menjadi merah padam. dan aku yakin, wajahku juga sudah terlihat merah dan juga seperti orang bodoh karena mulutku yg menganga, juga kelopak mataku yg terbuka lebar.

aku sungguh masih belum bisa mempercayai semua perkataannya. tapi dia sangat yakin sekali dengan semua kata-kata yg terlontar dari bibirnya.

apa ini semua hanya mimpi? tapi kenapa semuanya begitu nyata? tapi jika memang ini hanya mimpi, tolong selly ataupun dakota bangunkan aku. jika bisa, siram saja aku dengan air, agar aku bisa cepat bangun dari mimpiku ini.

"ariana" panggil luke menatap mataku dalam-dalam. aku tidak meresponnya, hanya saja kutatap dalam juga matanya yg biru seperti langit cerah. "katakan sesuatu" pintanya pelan. aku terus melihat matanya yg juga sedang menatap mataku. ku tarik nafasku yg sudah tidak teratur dari tadi dan mencoba untuk mengatakan sesuatu.

"a-a-aku .... a-aku ...." walaupun aku sudah mencoba mengeluarkan kata-kata, tapi tetap saja tidak bisa keluar. luke tertawa cekikikan sebentar, lalu senyuman itu datang lagi.

"you know what dear? i love when you blushsed. it's kind of cute :)" ucapnya dan mengelus pipiku yg sudah terasa panas karena semua darahnya mengalir ke pipiku.

ya tuhan, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya ! tubuhku juga bergetar karena kegugupanku sendiri. aduuh, jangan-jangan aku juga sebenarnya menyukai luke lagi ?!

kutundukan kepalaku sambil tertawa canggung untuk menyembunyikan pipiku yg sudah merah padam. tapi luke menegakan daguku dan menatap mata coklatku dalam-dalam. mata birunya sangat indah, tetapi juga sangat tajam yg bisa membuat lututku lemas.

perasaan ini sama saat kutatap mata coklat sir nick. apa mungkin aku menyukainya?

dengan sangat hati-hati luke mendekatkan kepalanya ke wajahku dan menyelipkan bibirnya yg tipis ke bibirku. walaupun aku tidak tahu bagaimana caranya berciuman, tetapi aku membalas ciumannya sambil meremas rambutnya, menikmati ciuman pertamaku dengan seorang pria yg MUNGKIN aku sukai juga di tempat favoritku.

Bullworth Academy (justin bieber Love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang