hari berganti esok. semalam, aku mengobati avan lagi dengan memoleskan obat pada tubuhnya yg terluka. tapi kali ini, dia tidak menciumku lagi seperti tadi.
setelah aku mengobatinya, avan pergi keluar asrama dan kembali ke asramanya. karena takut ada yg melihatnya di kamarku.
dan sekarang, aku sedang jalan berdua dengan luke. tadi aku bertemu dengannya di tangga luar menuju gedung utama. sebenarnya kami berdua sama-sama canggung. tapi sudahlah.
"bagaimana kencanmu dengan cholë tadi malam?" tanyaku dengan suara yg datar. tidak tahu kenapa, aku masih sedikit emosi jika mengingatnya lagi.
"kenapa? kau cemburu?" tanya luke sambil nyengir. dengan cepat, kulihat wajahnya dan menggeleng keras, dan pipiku juga sudah berubah warna.
"ti-tidak! bukan itu aku hanya bertanya saja kok!" jawabku sedikit gagap. luke yg melihatku hanya tersenyum mengejek dan mengangguk.
kami baru masuk gedung, tapi tiba-tiba saja aku terpeleset dan terjatuh. membuat semua orang yg sedang berjalan dekat denganku, tertawa terbahak-bahak karena melihatku terpeleset oleh, kulit pisang? setahuku tadi, tidak ada.
luke membantuku berdiri dan menatap tajam seluruh siswa yg mentertawaiku. sedangkan aku hanya menepuk rokku yg kotor.
"sudahlah luke, tidak apa" kataku mencoba menenangkannya.
"waduh, kulit pisangnya membuatmu tepeleset ya? ups, maaf tidak sengaja :p"
ku pandang seluruh ruangan untuk mencari siapapun orang yg berkata tadi padaku. dan ternyata, sumber suara dari lantai atas. ku dongakan kepalaku dan melihat justin dan cody sedang tertawa dan ber high five. aku hanya bisa menggeleng dan mendesah. aku biarkan saja dulu. menurutku ini belum keterlaluan.
kutarik tangan luke dan berjalan melewati orang yg masih mentertawaiku juga menunjukku. tapi aku biarkan saja dulu. coba kita lihat. apa ini akan terus berlangsung?
-------
BRAKK !!
"OKE!! sekarang mereka benar-benar keterlaluan!! dan kesabaranku pun mulai habis!!" bentakku kesal sambil menutup loker kecil yg ada di kamar mandi gym dengan keras. orang-orang yg sedang berganti baju ataupun mandi, tiba-tiba berhenti dan menatapku seperti aku ini orang gila. tapi selly dan dakota hanya memutarkan bola matanya sambil melipat tangannya di bawah dada.
"uh, maaf" gumamku dan menggaruk rambut merahku dan setelah itu, mereka yg tadi sedang memperperhatikanku kembali pada kegiatan mereka masing-masing.
"kenapa kau sangat kesal sampai kesabaranmu habis?" tanya dakota. aku mendesah keras dan menyandar pada loker sambil menutup mata.
"mereka benar-benar sudah keterlaluan. tadi saat pelajaran kimia, cairan yg ku tuangkan dalam gelas kimia itu benar, tapi saat ku tuangkan, bukannya berganti warna seperti yg di harapkan, tapi meledak sampai rambutku berdiri seperti habis tersengat listrik. aku yakin itu ulah mereka, karena samar-samar aku melihat kepala mereka di pintu masuk mentertawaiku seperti murid yg lainnya -,-" gerutuku bertambah kesal karena mengingatnya. "penderitaanku tidak hanya itu saja. saat aku izin untuk pergi ke toilet, aku merasa mereka terus mengikutiku di belakang. tapi saat aku melihat ke belakang mereka tidak terlihat. nah, sudah di depan toilet, aku keliru dengan papan pengumumannya. kenapa berubah menjadi pria? karena mungkin di tukar, ya sudah aku berjalan ke toilet seberang. dan benar, papannya menunjukan toilet wanita. tapi baru saja aku masuk, di dalam bukannya ku lihat kumpulan wanita yg sedang berdandan, tapi pria-pria yg sedang membuang air kecil ataupun yg sedang bercermin langsung menatapku. dalam sekejap saja, aku keluar sambil di lempari tisu toilet oleh mereka. terlihat justin dan cody sedang bersandar di loker sambil mentertawaiku lagi T.T bagaimana tidak kesal, mereka sudah mengerjaiku 4 kali hari ini. atau mungkin akan lebih T.T" ceritaku sambil menggeleng dan menutup wajahku dengan telapak tangan.
"4 kali? kau belum menceritakan satu lagi :o" ucap selly. aku menggeleng dan melepas tangan yg menutup wajahku.
"kalian tidak dengar? tadi sir lautner sudah meniup peluitnya dari gedung kolam renang" aku memberitahunya. lalu kami memakai topi karet khusus renang dan berjalan ke seberang gedung.
setelah kami semua berkumpul, wajah sir lautner tidak seperti biasanya yaitu kalem, tersenyum ataupun tegas. tapi sekarang dia terlihat kebingungan.
"sebelum di mulai, mmh apa barang-barang yg mengapung di kolam di antaranya ada yg milik kalian?" tanya sir lautner seperti menahan tawa.
semua murid melihat ke arah kolam dan berbisik, lalu melihatku.
"kenapa mereka melihatmu seperti itu?" bisik dakota. aku hanya menggelengkan kepala masih kebingungan.
karena penasaran, kami bertiga berjalan melihat kolam.
ku sipitkan mataku dan terlihat beberapa kain yg terbentuk seperti bra dan celana dalam sedang mengapung di atas air. saat ku lihat lagi corak hati yg tergambar di salah satu bra yg sedang mengapung sangat tidak asing di mataku. dan KLIK !
semua pakaian dalam itu adalah milikku yg sempat di curi !!
dengan cepat, aku menceburkan diri ke dalam air dan mengambil semua pakaian dalamnya yg mengapung. saat aku sudah mengambilnya, kulihat dari tengah kolam, semua murid mentertawakanku termasuk sir lautner. tapi dakota hanya melihatku dengan senyuman lemahnya.
malu sekali jika di tertawakan seperti ini. benarkan apa kataku, pasti si pencurinya mau mempermalukanku di depan banyak orang.
kulihat seluruh ruangan, siapa tahu si pencuri masih di sekitar sini karena ingin melihatku menderita. dan oh !! benar apa kataku !!
aku melihat 1 orang pria di bangku penonton. dia sedang bersandar di pagar pembatas melihat murid murid yg tertawa. ku perhatikan lagi orang itu dan ternyata dia ..........
cole ?!
---------
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullworth Academy (justin bieber Love story)
FanfictionSayang juga kalau mangkir di draft mulu. Cerita ini sama sekali gak aku edit. Asli banget dari taun 2011. Bahkan masih ada emotnya. Jaman-jamannya buat JD di Facebook. Kalau yang mau ber-cringy cringy ria monggo di tengok. Dan yep, ini cerita tenta...