part 29

9.2K 275 1
                                    

sekarang, aku sedang duduk di tangga pintu depan asrama wanita. ku pandangi bulan yg pucat sambil menunggu justin.

saat tadi siang aku mengobrol dengan devon di tangga, ada 1 siswa yg menggunakan jaket football datang menghampiri kami dan menyuruh devon untuk pergi menemui justin di lapangan football. pertama dia menolaknya, tapi aku menyuruhnya untuk pergi ke lapangan football, dan akhirnya dia mau. dan setelah dia kembali dari lapangan football, dia langsung menciumku dan merengkuh wajahku, tersenyum dengan senangnya sambil berkata.

"justin berubah pikiran! dan memasukanku ke dalam teamnya!"

di situ aku bisa bernafas lega, karena justin mau menepati janjinya yg kami buat tadi siang.

syukurlah, aku bisa membuat devon bahagia yaa walaupun malam ini aku harus berkencan dengan justin -,-

sudah 5 menit menunggu, akhirnya justin datang juga. tapi aku langsung tercengang ketika melihat pakaian yg di pakai selaras dengan punyaku.

baju oblong putih, jaket kulit hitam, kupluk putih, celana jeans hitam dan terkhir sepasang sepatu kets putih. bedanya hanya ada di kerah kaus oblong. dia berkerah V sedangkan aku U.

oh, nice -,-

"wow, baju yg bagus" gerutu justin sambil berjalan ke arahku ku putarkan bola mataku. "oke, sekarang aku mau bicara. pasti kau sudah tahu kalau devon masuk ke dalam teamku bukan?" tanyanya. ku anggukan kepalaku sambil melihatnya.

"aku sudah memenuhi permohonanmu, dan sekarang kau harus mengikuti semua kemauanku tadi siang. deal?" tambahnya berwajah datar. aku berdiri dan berjalan ke hadapannya dengan mantap.

"deal"



--------

ternyata, justin membawaku ke bioskop. kami sepakat untuk menonton film action karena, film film drama yg sedang main di bioskop ini, tidak ada yg menarik bagi kami.

saat film sedang berlangsung, justin sangat serius pada layar yg ada di depannya. sepertinya dia sangat menikmati film tembak-tembakan ini. tapi kenapa aku merasa bosan ya? -,-

aku mendesah sambil menopang daguku dengan satu tangan yg di tumpukan pada lengan kursi sambil terus-terusan meniup poniku yg menutupi kening.

"apa kau mau keluar? aku juga bosan" ucap justin tiba-tiba. kulirik wajahnya yg sedang melihat layar.

"bosan? aku kira kau menikmati filmnya?" tanyaku terkejut. justin menatapku sambil menggeleng.

"filmnya tidak seru. sepertinya kita salah pilih film. mmh tapi aku sudah menyiapkan tempat selanjutnya. apa kau mau langsung pergi atau menunggu film membosankan ini selesai?" tanyanya terlihat ragu. ku tahan senyumku dan berdeham untuk menormalkan suaraku.

"mmh tempat selanjutnya kedengarannya tidak akan membosankan" jawabku dan senyuman yg tidak bisa ku kontrol muncul juga. justin hanya tersenyum dan melirik bibirku. ku rapatkan bibirku masih tersenyum. "apa?" tanyaku pura-pura tidak tahu apa yg dia inginkan.

justin tidak menjawabku, tapi perlahan dia mendekati wajahku dan seketika saja nafasku langsung memburu.

ingin sekali ku dorong wajahnya, tapi karena sudah terlanjur janji, jadi yaaaa aku tidak bisa menolaknya.

ku pejamkan mataku dengan terpaksa menunggu semuanya berakhir. tapi yg kurasakan hanyalah, tiupan?

ku buka mataku dan meliht justin sedang nyengir di depan wajahku.

"sepertinya asik ya, meniupi ponimu" bisik justin di depan wajahku. blush !

pipiku berubah menjadi merah padam. untunglah disini gelap, jadi justin tidak dapat melihat pipiku yg merah.



Bullworth Academy (justin bieber Love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang