part 50

8K 237 0
                                    

Ariana POV

memalukaan!! X(

Joe melihatku lompat-lompat seperti tadi itu sangat memalukan!!

Pikirku frustasi ketika aku mengingat kejadian tadi. Sambil mendesah kubuka pintu kamar mandi dan berjalan memasukinya. Aku juga memutar keran air panas kedalam bathtub dan menuangkan sabun-sabun berbotol mahal yang tersimpan di dalam kamar mandi ini. Dan membuka seluruh pakaian yang terbalut di tubuhku, membuatku bergidig kedinginan.

Perlahan lahan, kakiku kumasukan ke dalam bathtub yang sudah di penuhi dengan busa. Dan seketika saja tubuhku merileks ketika suhu panas air membasahi tubuhku.

Sambil berendam, ku ambil ponselku untuk menelpon seseorang yang menurutku penting. Ku tekan beberapa nomor lalu ku tempelkan ketelingaku. Hanya berdering 2 kali saja, seorang yang berada di ujung sana mengangkat teleponku.

"hallo Ariana, kau sudah sampai?" tanya seseorang yang ada di ujung sana.

Senyumanku mengembang ketika mendengar suaranya. "ya Justin. Mmh.. Aku merindukanmu" ucapku asal. Kututup mulutku ketika tersadar apa yang baru saja ku ucapkan. "eh.. A-aku..."

Justin tertawa. "tidak usah malu-malu begitu, ana. Oh ya, aku lupa" justin terdiam sebentar sambil mengambil nafasnya, dan bisa terdengar ia sedang tersenyum. "Aku mencintaimu, Ariana"

aku terdiam tak bergerak sedikitpun. Mataku juga rasanya tak bisa henti-hentinya mengerjapkan mataku. Aku tahu dia sudah pernah mengatakannya, tapi kenapa sekarang berbeda? Serasa aku pun memang benar... Mencintainya. Tapi apa benar begitu? Entahlah.

Sebelum menjawab, ku hela nafasku. "aku... Aku... Aku tahu"

apa? Aku bilang 'aku tahu'? Hanya itu? Sebenarnya apa yang ada di pikiranku?! Dasar bodoh!!

Tanpa mendengar balasan dari Justin, kuputuskan hubungannya, melempar ponselku hingga terdengar suara benturannya di pintu, lalu dengan mata tertutup ku benamkan seluruh tubuhku ke dalam bathtub.

Bodoh!!

Joe POV

suara apa itu?

Kepalaku mendongak ke arah pintu kamar Ariana yang ada di lantai dua. Karena perasaanku tidak enak, kulangkahkan kakiku meninggalkan masakan yang baru saja akan ku simpan ke atas meja, menuju kamarnya. Aku juga melangkahkan kakiku ke depan pintu kamar mandi dan mengetuknya perlahan.

"Ariana?" tanyaku seraya menempelkan kupingku pada pintu kamar mandi.

Tidak terdengar apapun. "Ariana?" ku panggil lagi dengan menaikan suaraku 2 oktaf. Tapi tetap saja tidak ada sahutan. Oke, mungkin memang terjadi sesuatu. Pikirku yakin.

Lalu dengan cepat ku buka pintunya dan langsung mendapati rambut merah Ariana yang mengambang diantara busa-busa putih bathtub.

Mataku membulat lebar dan dalam satu sentakan saja tubuhku bergerak cepat ke arahnya, dan mengangkat tubuhnya yang tenggelam di dalam bathtub dengan kedua tanganku.

Kudengar Ariana menghela nafas berat seraya mengusap wajahnya yang basah dan mengerjapkan matanya saat menatapku kebingungan.

"Joe? Apa yang..." sebelum Ariana melanjutkan kata-katanya, ia menatap kebawah tubuhnya, membuatku mengikutinya.

Ya Tuhan O.O

saat ia sudah menyadari akupun mengikuti matanya dengan rona pipiku yang sudah berubah, Ariana kembali menatap wajahku dengan tatapan shock beratnya. Dan sedetik saja, suara nyaring dari mulutnya menggelegar ke seluruh penjuru rumah.

Bullworth Academy (justin bieber Love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang