part 43

8.4K 238 3
                                    

Dengan senyum mengembang di wajahnya sambil memeluk kotak hitam berpita yang baru saja gadis berambut merah di ikat kepang itu dapatkan, ia berjalan menuju gedung utama sekolah karena teman-teman sepermainannya telah menunggu di kantin. Pria yang mencarinya tadi, sudah tak terlihat batang hidungnya sedikitpun. Tapi walaupun begitu, gadis berambut merah itu tidak terlalu memperdulikannya-walaupun tadi ia sempat kecewa saat pria itu pergi-dan membiarkannya berlalu. Hatinya masih terus berbunga-bunga karena ternyata orang terdekatnya-terutama ibunya-masih mengingat dirinya. Ya walaupun ia ingin ibunya langsung yang memberikan hadiah itu. Tidak biasanya juga, ia berjalan sambil melompat-lompat seperti anak kecil, membuat rok rempel hijau kotak-kotak yang ia kenakan pun ikut berkibaran di sekitar lingkar pahanya.

Kira-kira apa ya isinya? Jadi tidak sabar untuk membukanya!

Riang gadis berambut merah itu dalam hati.

Di sisi lain, sesosok pria berambut gondrong berantakan berwajah asli amerika, terlihat sedang bersantai sambil menyandarkan punggungnya pada pinggiran bis kuning yang ada di parkiran. Jari telunjuk dan tengah tangan kanannya terselip sebatang rokok yang sedang di hisapnya. Asap mengepul di sekitar mulut dan hidungnya, setelah ia menyesap rokok itu. Tangan yang lain terus di selipkan di sela-sela rambutnya membuat rambutnya yang memang sudah berantakan, bertambah barantakan. walaupun wajahnya terlihat tenang, tetapi sebenarnya ia sedang terpukul atas apa yang sedang di landanya saat ini. kemarin malam ia mendapat telepon dari adiknya, Jillan Jogia. hatinya seperti terinjak-injak ketika mendengar adik kesayangannya menangis terisak-isak di telepon. terlebih lagi setelah ia mendengar penjelasan adiknya, bahwa orang tua mereka telah resmi berpisah.

aura suram yang memang sudah mengelilingi seluruh tubuhnya bertambah suram. rasa sakit, kecewa dan kesal sedang melandanya saat ini. ia mendesah seraya menjatuhkan rokok yang tadi sedang di hisapnya ke atas jalanan aspal dan menginjak mati api rokok itu. sebenarnya dia bukan perokok, tetapi karena pikirannya saat ini sedang kacau, ia akan mencoba apapun yang menarik minatnya-termasuk rokok tadi-.

ia menengadah dan tiba-tiba tubuhnya tersentak ketika melihat sesosok wanita berambut merah yang terkepang 2 sedang berjalan sambil melompat-lompat kegirangan dan di tangannya terapat kotak hitam ukuran sedang yang sedang di genggamnya. mata pria itu menyipit seakan ia tidak mempercayai apa yang di lihat oleh kedua matanya saat ini.

bukannya itu.... Ariana? pikirnya dalam hati sambil terus memperhatikan gadis yang ada di hadapannya.

tapi lama-lama alisnya terangkat dan senyuman manis yang sudah 2 hari ini tak terlihat, akhirnya mengembang juga. aura suram yang tadi mengelilinginya, hilang seketika setelah ia melihat gadis berambut merah yang di lihatnya.

kepalanya tertunduk sambil tertawa kecil dan melipat tangannya di dada.

"manis" gumamnya sambil membayangkan wajah gadis tadi.



----

Ariana terduduk di kursi kantin-masih dengan senyuman senangnya-sambil menyimpan kotak hitam berpita yang baru di dapatnya di atas meja. dan dengan santainya ia menyesap minuman yang sempat ia ambil dari counter kantin.

semua mata yang sedang duduk di meja itu, menatap bingung pada Ariana yang terlihat senang dari biasanya.

"sekarang hari ulang tahunmu?" tanya Dylan sambil melihat kotak hitam yang ada di atas meja.

dengan santai, Ariana menggeleng sambil tersenyum. "tidak kok, ulang tahunku bulan juni"

"terus ini apa?" tanya Dakota seraya mengambil kotak hitam itu dan mendengarkan isinya dengan cara menggoyangkannya di dekat telinga.

Bullworth Academy (justin bieber Love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang