ku dekati sepedah ke 2 yg akan ku atik di dalam workshop. ini baru sepedahku yg kedua dari 2 bulan kebelakang. hebat bukan -,-
seperti biasa, kulihat avan yg sedang mengatik mobil ke 4nya. kali ini dia tidak memakai kaus dalam, tapi telanjang dada sehingga tubuhnya yg bidang terlihat jelas, apa dia tidak kedinginan ya? sekarang kan udaranya hanya 6' -,- . rambutnya yg gondrong juga tidak dia ikat seperti biasanya, tapi dia membiarkan rambutnya tergerai.
ingin sekali aku berbicara padanya, tapi pasti usahaku akan sia-sia saja seperti hari-hari sebelumnya.
ku ganti bajuku yg khusus untuk pelajaran workshop, sebelum di mulai. aku juga mengikat asal rambut merahku agar tidak tersangkut pada jari-jari sepedah lagi. setelah siap semuanya, ku hampiri lagi sepedah yg akan ku atik.
saat aku masih mengatik sepedah, aku merasa ada sepasang mata yg sedang memperhatikanku. ini bukan yg pertama kalinya, tapi sudah yg ke sekian kalinya. setiap aku melihat ruangan, tidak ada satupun orang yg memperhatikanku. tapi kali ini, aku menangkap siapa orang yg telah memperhatikanku.
avan. tapi setelah dia melihatku sedang memperhatikannya, avan langsung membuang muka dan mendorong tubuhnya ke bawah mobil lagi.
bagus, jadi aku akan sempatkan untuk bicara padanya.
ku tinggalkan sepedah yg sedang ku atik, dan menghampiri avan yg masih berada di bawah mobil. ku sandari ban mobil dan menunggunya bicara.
"sedang apa kau duduk santai di mobilku? urusi dulu sepedah yg sedang kau atik" gumamnya dari bawah mobil.
"aku tidak bisa berkonsentrasi jika kau terus memperhatikanku. kau baru sadar ya kalau aku ini cantik? jadi kau terus memperhatikanku?" candaku sambil tertawa kecil karena takut-takut gurunya melihatku tidak sedang mengerjakan tugasnya.
terlihat tangan avan dan mendorong tubuhnya yg di bantu seperti skate, keluar dari bawah mobil dan menatapku tajam. tapi aku masih bisa melihat secercah warna kemerahan di pipinya yg kotor karena oli.
"apa kau bilang? baru sadar? kau salah. aku memang sudah sadar dari dulu kalau kau ini cantik. bahkan lebih cantik dari pacarku sendiri" jawabnya. walaupun wajahnya terlihat datar, tapi pipinya semakin memerah. lalu dia mendorong tubuhnya lagi ke bawah mobil.
aku kira dia akan marah atau mengomeliku, tapi aku salah dan malah mengaku? padahal aku tadi kan hanya bercanda :o
aku masih terpaku di tempat karena tidak percaya apa yg telah di katakan avan tadi. dia bilang aku lebih cantik dari pacarnya? itu gila! eliz sangat cantik!
dia dan victoria adalah gadis populer di sekolah ini. kebanyakan siswa-siswa disini ingin mendapatkan mereka dan menjadikannya pacar.
gila saja dia bilang aku lebih cantik dari gadis populer. konyol -,-
ku putar kedua bola mataku sambil mendesah.
"eh kak avan" kataku memancing emosinya. dan mungkin itu berhasil, karena avan keluar dari tempat persembunyiannya di bawah mobil. dia menatapku dengan tajam.
"tadi kau panggil aku apa?" tanyanya terdengar kesal.
"itu tidak penting, karena memang aku harus menggunakan 'kak' padamu. aku mau bicara padamu" kataku menghiraukan pertanyaannya.
"walaupun aku lebih tua darimu, tapi aku tidak suka--"
"bisakah kau tidak membahas itu? ada pembicaraan yg lebih penting yg ingin kubicarakan" selaku saat avan bicara. avan melihatku untuk beberapa menit, tapi akhirnya dia mendesah dan kembali ke tempat persembunyiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullworth Academy (justin bieber Love story)
FanfictionSayang juga kalau mangkir di draft mulu. Cerita ini sama sekali gak aku edit. Asli banget dari taun 2011. Bahkan masih ada emotnya. Jaman-jamannya buat JD di Facebook. Kalau yang mau ber-cringy cringy ria monggo di tengok. Dan yep, ini cerita tenta...