2 months later*
kupandangi bintang yg kerlap kerlip saat aku berbaring di rumput hijau lapangan football. aku terlihat gila kan? tapi biarlah, selama tidak ada orang yg mentertawaiku. sekarang sudah musim gugur, jadi udaranya sudah terasa dingin dan menusuk tulang saat angin menerpa tubuhku yg hanya berbalutkan t-shirt tipis dan leging hitam.
ku bentangkan tangan dan kakiku, jadi membentuk bintang. aku mendesah menahan dingin. aku sengaja berbaring di sini. ingin rasanya aku mendinginkan otak dan pikiranku setelah apa yg sudah terjadi di dalam penjara dengan bangunan sekolah.
banyak sekali yg sudah terjadi di sekolah ini. dari pengalamanku yg memalukan, menyedihkan, menyakitkan, mengagumkan dan lain sebagainya.
ku pegang bibirku yg tertutup dengan tangan kananku, membuat bentuk bintang yg kubuat dengan tubuhku sendiri, rusak.
ku rasakan bibirku yg kering karena angin malam di musim gugur ini berhembus sangat kencang. satu sentuhan saja, aku ingat kapan ciuman pertamaku di ambil.
Luke.
mengingat dia yg telah mengambil ciumanku, rasanya aku ingin menangis.
2 bulan ke belakang, saat kejadian cody ikut denganku ke perpustakaan, luke memberi tahu kami bahwa dia sudah resmi berpacaran dengan cholë. di situ rasanya hatiku sudah remuk berkeping-keping. tapi aku hanya bisa tersenyum, menyembunyikan rasa sakit itu. ku bentangkan tanganku lagi sambil menutup mata mencoba melupakan perasaan itu datang lagi ke hidupku.
sir nick.
seketika saja nama itu terlintas di otakku. tapi aku langsung tersenyum mengingatnya.
aku sangat senang saat melihatnya lompat kegirangan karena lamarannya di terima oleh miss tisdale. dan katanya, mereka akan melangsungkan pernikahan tahun depan saat liburan musim panas.
mudah-mudahan saja, aku tidak akan jauh dari sini, jadi aku bisa melihat cinta pertamaku naik pelaminan.
kenapa aku senang melihat cinta pertamaku menikah ya?
ah, biar saja lah. yg penting aku bisa melihatnya bahagia :)
"sedang apa kau disini malam-malam? pakai baju tipis lagi" tiba-tiba ada suara di atasku. kubuka mataku dan melihat wajah devon yg terlihat gelap.
"sedang mendinginkan pikiranku" jawabku menutup mataku lagi. terdengar gemersik rumput di kepalaku. mungkin dia duduk di sebelah kepalaku.
"mendinginkan pikiran, tapi tidak usah mendinginkan tubuhmu juga, bisa-bisa kau sakit" jawabnya terdengar lebih dekat.
"sengaja, aku ingin sakit parah dan di rawat di rumah sakit, agar kedua orang tuaku datang menjengukku" gumamku masih saja menutup mata.
"kau.......rindu orang tuamu ya?" tanya devon terdengar canggung.
"sangat. kau tahu? mereka belum pernah menghubungiku dari pertama aku pindah ke sini. aku tahu mereka sibuk, tapi setidaknya mereka meluangkan waktu 5 menit untuk menelponku. aku keliru, apa aku ini benar-benar anaknya?" tanyaku pada diri sendiri.
devon diam membisu di tempat, tapi bisa terdengar gemersik rumput bertandakan devon bergerak di sampingku. dia juga mengangkat mengapit tangan dan kaki kananku ke tubuhku.
mau apa dia?
ku buka kedua mataku sambil menatap wajahnya yg sudah dekat.
ternyata devon sudah berbaring di sebelahku, tubuhnya bersentuhan dengan tanganku. satu tangannya menumpukan kepalanya sambil melihat ke langit yg hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullworth Academy (justin bieber Love story)
Hayran KurguSayang juga kalau mangkir di draft mulu. Cerita ini sama sekali gak aku edit. Asli banget dari taun 2011. Bahkan masih ada emotnya. Jaman-jamannya buat JD di Facebook. Kalau yang mau ber-cringy cringy ria monggo di tengok. Dan yep, ini cerita tenta...