part 17

9.4K 278 0
                                    



"apa benar kalian berpacaran?"

lagi-lagi aku di interogasi oleh selly, dakota, kembar sprouse dan cholë di kantin.

bedanya, sekarang mereka menanyakan hubunganku dengan luke.

kenapa mereka bisa tahu beritanya sangat cepat?

padahal aku tidak bilang sama sekali pada mereka. mereka benar-benar update sekali dalam bidang pergosipan sekolah -,-

"tidak" jawabku dan luke serentak. kami bersitatap sebentar lalu melihat mereka yg masih terlihat kebingungan.

"tapi kalau tidak salah dengar, ana mengatakan dengan mulutnya sendiri, kalau luke itu pacarmu?" tanya dakota.

aku tertunduk dengan pipi yg sudah memerah, dan bisa terdengar suara tawaan kecil luke di sebelahku, membuat pipiku yg tadinya hanya merah, menjadi merah padam.

aduh kenapa harus di beri tahu depan luke? uuh memalukan !

"itu....aku sengaja supaya justin melepasku" jawabku tidak yakin. tapi semua wajah mereka seperti tidak percaya denganku.

"oh ya dylan, aku sudah menyelesaikan tugas dari miss tisdale" kataku mengubah topik.

"aduh? aku tidak kerja dong? bagaimana?" tanya dylan sambil menepuk pangkal kepalanya.

"ah kau, pura-pura bersalah, padahal kan kau senang, sama sekali tidak mengerjakan tugas. sok peduli kamu :p" celetuk selly memukul belakang kepala dylan. dylan menggaruk rambut belakangnya dengan mata yg terus melihat kami bergantian, dan pipinya yg memang dari tadi sudah berwarna merah, bertambah merah.

kami semua tertawa melihat wajah dylan yg terlihat konyol.

"oh ya, ngomong-ngomong devon kemana ya?" tanya dakota.

"kenapa? kau menyukainya ya? xD" tanyaku menggodanya.

"hah? tidak mungkin aku menyukai tuan cegukan. konyol -,-" jawab dakota. walaupun jawabannya sangat yakin, tapi pipinya terlihat lebih merah dari sebelumnya. kami tertawa bersama kecuali dakota yg berpura-pura menikmati lunch yg ada di mejanya.

tapi seketika saja, cole berdeham memberi tahu kita untuk berhenti tertawa.

"ana, justin sedang memperhatikanmu dari sebrang" kata cole dengan suara pelan dan memberi tahuku dengan bola matanya.

dengan refleksku, aku melihat apa yg di tunjuk oleh bola mata cole. aku melihat justin yg sedang menyandar di meja tempat mengambilnya makanan. tangan kanannya sedang memegang apel yg di gigitnya, sedangkan tangan kirinya di masukan ke dalam saku. di sebelahnya, berdiri orang yg paling aku benci juga. cody. posisi sikut kiri cody, menyandar pada kaca yg ada di meja makanan itu dan satu tangannya lagi sedang memegang permen lolipop. anak kecil -,-. pikirku.

tapi walaupun posisi mereka terlihat sangat santai, ada sesuatu yg membuatku bergidig.

tatapan mata kedua pria yg kubenci itu, sangat tajam dan penuh dengan rasa dendam yg mendalam padaku.

mungkin mereka melihat ekspresi wajahku yg terlihat khawatir, karena satu sudut bibir mereka terangkat membuat senyuman licik tergambar di wajahnya.

oh tidak. pertanda buruk untukku.





"kenapa justin dan cody melihat ana seperti itu?" tanya cholë masih melihat ke arah justin dan cody yg bersandar. setelah cholë bertanya, semua mata yg tadinya melihat 2 berandal itu, langsung di alihkan pada cholë.

"jadi dari tadi kamu memperhatikan mereka, tidak tahu mengapa mereka melihat seperti itu?" tanya dakota, satu alisnya terangkat. cholë menggeleng cepat dan berkata tidak.

kami semua memutarkan kedua bola matanya dan menempelkan kepala kami di atas meja.

"sudahlah, anak kecil tidak perlu tahu -,-" gerutuku di atas meja.

selama kami berada di kantin, kebanyakan kami berbicara tentang pesta topeng besok malam. kata selly, tadi dia melihat di papan pengumuman, besok malam akan mengadakan pesta topeng di gedung gym jam 7 malam.

padahal dari tadi, kami terus berbincang. tapi jika ku perhatikan luke, dari tadi dia terus diam. paling sesekali dia hanya tertawa saja. aku sangat senang sekali ketika dia baru berbicara. tapi perkataannya membuatku sakit di dalam.

"cholë, keberatan jika aku yg mengajakmu ke pesta topeng besok? aku sedang malas mencari gadis misterius. keberatan tidak?" tanya luke dan langsung bersitatap dengan cholë yg sedang duduk di seberangnya. sebenarnya aku agak terkejut ketika luke mengajak cholë. aku kira dia akan mengajakku, tapi aku sudah ke geeran duluan -,-

dari seberang, dakota dan selly melihatku keheranan. tapi aku hanya menggeleng sambil tersenyum dan meminum coke yg ada di depanku.

"tentu saja tidak luke. wah baru kali ini aku di ajak ke pesta oleh seorang pria -,-" jawab cholë terlihat sangat senang.

"masa sih? wanita secantikmu tidak pernah di ajak oleh pria sebelumnya? mustahil" kata luke terlihat terkejut.

astaga, ada apa di dalam hatiku ini sih? ada kurcaci kecil yg sedang memukuli hatiku ya? rasanya sakit T.T

"emmh, sepertinya aku tidak akan ikut ke pesta" gumamku kecil, ragu akan di dengar oleh mereka. tapi mereka melihatku dengan tatapan terkejut jadi mereka semua mendengarnya. apalagi dylan. kelopak matanya terbuka lebar seakan-akan bola matanya keluar dari tempatnya.

"kenapa tidak akan datang? pestanya selalu ramai kok" ucap dylan masih saja terkejut.

disitu aku bingung mau jawab apa pada dylan. jujur, aku tidak punya alasan yg tepat tidak ikut pesta topeng itu.

jadi harus ku jawab apa ya? please somebody help me !

"emmh aku tidak ikut karena, emmh ... karena ... aku mau menyelesaikan buku bacaan yg baru ku pinjam dari perpus" dustaku. baru ku pinjam? perasaan kemarin aku baru mengembalikannya. mudah-mudahan luke tidak sadar akan itu. karena kemarin kan dia melihatku menyimpan bukunya di rak.

"tapi seingatku, kemarin kau sudah mengembalikannya bukan?" tanya luke. mampus !

skarang mau ngomong apa lagi ?!

"ah benar juga ya, emmh .... sebenarnya akuuuuu umh ti-tidak punya gaun pesta ! ya, gaun pesta ! aku tidak punya gaun pesta, jadi aku tidak akan datang ke pesta topeng itu" dustaku sedikit jujur. aku memang tidak bawa gaun pesta ke asrama ini, karena aku kira tidak akan ada pesta. tapi untunglah, ada hikmahnya juga aku tidak membawa gaun pesta, jadi itu bisa di gunakan sebagai alasanku.

ku perlihatkan senyuman tipisku, juga mataku yg sayu, berpura-pura sedih karena tidak bisa ikut pestanya. pantas mungkin ya, kalau aku jadi artis?

"hahahaha tenang saja ana, besok kan hari libur, jadi siangnya kita bisa keluar dan membeli gaun untukmu. lagian aku juga mau beli gaun baru kok. jadi jangan sedih dulu ana, kita masih bisa membelinya" ucap selly dan memperlihatkan senyuman manisnya. dakota mengusap tanganku yg sedang memegang kaleng coke. tapi aku hanya bisa tersenyum canggung pada mereka.

aduh, bagaimana ini? aku tidak mau mengikuti pestanya. apalagi belanja gaun.

i really hate shopping -,-



-------

Bullworth Academy (justin bieber Love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang