Sudah tiga hari sejak kejadian aku menangani cidera Rian, menurutku itu hal yang biasa, kan memang tugas seorang dokter, tapi Bella, dia selalu histeris dan bertanya ini itu tentang Rian, padahal kan aku tidak tahu apa apa!
Yang kudengar dari Bella, Fajar/Rian harus menerima kekalahan di semifinal atas seniornya sendiri, the daddies.
*Ting!
*Ting!
*Ting!Aku menghela nafas, ini yang ke sekian kalinya ponselku berdering, aku sedang jadwal praktek, kenapa sih ponsel ini tidak bisa bekerja sama?
Akhirnya aku mematikan ponselku, biar saja, sekalipun ada yang penting!
"Pasien selanjutnya, La!"
Bella mengangguk dan keluar ruangan, memanggil antrean berikutnya.
🌙🌙🌙
Sekarang jam istirahat, hari ini tidak ada yang 'menyatakan cinta' nya padaku, biasanya ada saja satu dua orang, atau sekedar kode.
"La, pesenin gue bakso, ya!"
Bella mengangguk, "minumnya?" Sambungnya sebelum benar benar pergi.
"Es teh manis!" Seru ku.
"Es teh manis terakhir hari ini!" Ketus Bella langsung berlalu.
Ya, Bella tahu, aku tidak akan berhenti minum es teh manis jika tidak dibatasi, tidak baik untuk kesehatan.
Aku menyalakan ponsel yang sedari pagi ku matikan. Gila, apa ini? Ponselku tidak bisa ku sentuh, sistemnya hang. Ada apasih? Kok ponselku ramai begini?
"Ki, nih, bakso lu!" Ucap Bella sembari memberikan nampan berisi bakso dan mie goreng serta dua es teh manis.
Aku meletakkan ponselku, saatnya aku makan, tidak bisa menyia nyiakan waktu dengan bermain ponsel.
"La! Taruh dulu kenapa sih, ponselnya? Lu kan lagi makan!" Sarkasku, tidak biasanya Bella makan dengan ponsel ditangannya.
"Sebentar, Ki, gue lagi balesin DM, ini kenapa banyak DM sih?"
Aku hanya mengangguk, melanjutkan makanku, yang penting kan aku sudah mengingatkan.
"Eh, Ki!" Aku mendongak, dan mendapati Bella dengan wajah exited nya, dia kenapa? Dapat undian lotre?
"Liat IG, lo! Foto lu viral, Ki!"
Aku mengernyit, foto apa, sih? Followers ku kan hanya 5000, apanya yang bisa bikin viral?
"Nih!" Bella menunjukkan ponselnya. Benar, aku melihat itu. Itu fotoku.
"Kok bisa?" Ucapku pelan, aduh, aku semakin tidak mau membuka ponsel!
"Gak tau! Ih banyak banget yang repost lagi!"
Aku menghela nafas, menarik ponsel Bella, menelisik fotoku sendiri. Itu aku yang sedang menangani cidera Rian beberapa hari yang lalu, di foto itu aku sedang berjongkok didepannya, Rian menatapku, begitu pula aku. Dalam pengobatan, dokter butuh kepercayaan dari pasiennya, oleh karena itu aku memintanya menatapku, agar dia bisa yakin, dan membantuku dengan tekad sembuhnya! Tapi Fajar, lihat saja! Ia malah sadar kamera dan menjulurkan lidahnya kearah kamera, hey, yaampun! Dia kenapa tidak terlihat khawatir, sih?
"Udah, Ki, lo makan dulu! Bakso lu dingin, ntar!"
Aku meletakkan ponsel Bella, kembali mengunyah bakso ku.
"La, masa gue beneran viral, sih?"
"Yaudah lah, mau gimana lagi?"
Aku menghela nafas, sepertinya sehabis ini hidupku tidak akan tenang, pasti selalu dikaitkan dengan Rian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | Rian Ardianto
DiversosDia, yang bahkan aku belum tahu namanya. Tapi hanya dengan senyumnya membuat dunia ku yang sedang gelap seketika terang. Seperti cahaya bulan ditengah malam. -Muhammad Rian Ardianto Cinta pandangan pertama? ah, ga mungkin. Cinta kan ada karena terbi...