Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen ya.
Jika ada kesalahan bisa komen.
___________________________________
Brak
Bunyi tabrakan pun terdengar, ternyata ada salah satu pengendara motor yang menabrak mobil Melisya.
Mereka kaget, bahkan Alkan sudah menangis dengan kencang, Melisya mencoba menenangkan Alkan yang menangis, dan papa nya keluar untuk melihat bagaimana mobil nya sekarang.
"syutt tenang ya Alkan, jangan takut, kakak sama papa ada disini" ucap Melisya sambil mengusap punggung nya.
Alkan menyenderkan badan nya di badan Melisya, masih menangis kencang, mengusap punggung nya dan mencoba mencari sesuatu mainan agar Alkan berhenti menangis.
"Eh Alkan liat sini, ini boneka pemberian mama kan?" tanya Melisya.
Alkan hanya menganggukan kepalanya dan memeluk badan Melisya.
"Ingat gak, kenapa mama kasih ini ke Alkan?" tanya Melisya.
"Enggak" jawab Alkan sambil mengusap mata nya.
"Mama ingin kamu gak kesepian, gak cengeng lagi, terus waktu itu kalo gak salah mama kasih ini karena Alkan nangis kan?" tanya Melisya.
Alkan hanya mengangguk.
"Nah berarti mama gak suka kalo Alkan nangis, nanti kalo tau Alkan nangis mama marah loh, nanti kamu gak dibeliin mainan lagi gimana?" ucap Melisya.
Itulah yang dilakukan Melisya jika Alkan menangis, dia akan menakut-nakuti Alkan jika sang mama akan marah.
Trik itu pun selalu berhasil jika Alkan menangis.
"Sekarang diem ya, mau nyusul papa gak?" tanya Melisya.
"Iya"
Melisya dan Alkan turun dari mobil nya, dan menghampiri papa nya yang ternyata tengah membicarakan sesuatu dengan seseorang.
**
Karena insiden itu Melisya terlambat masuk sekolah dan berakhir membolos sekolah. orang yang menabrak mobil tadi sudah baikan yang artinya mereka tidak akan membuat masalah seperti meminta ganti rugi dan lain nya.
Disini, dirumah menonton tv acara kartun dan menonton tv bersama adik nya.
Mama dan papa Melisya ada kerjaan dan tadi baru pergi bersama, mama Melisya mempunyai bisnis kecil-kecilan, jualan sembako tetapi yang mengurusnya karyawan nya, dan papa mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan.
Disini mereka menonton kartun spombob dengan ditemani jus jeruk dan keripik, sedangkan Alkan susu dengan biskuit.
Ting
Melisya membuka hp nya karena terdapat bunyi bertanda pesan masuk.
Ternyata itu dari mama nya
Mom Zahra
Sayang mama keluarnya sampai malem, kamu bisa kan ngurusin Alkan?
Bisa kok ma, mama tenang saja.
Yasudah, hati-hati ya sayang dirumah, kalo kamu mau pergi kamu chat mama ya.
Iya ma, mama juga hati-hati.
Ternyata pesan dari mama nya, menitipkan Alkan dengan dirinya, tak apalah menjaga adik sendiri.
"Alkan ikut kakak ke mini market yuk" ajak Melisya ke Alkan.
Melisya baru ingat ciki nya sudah habis dan stok skrim nya pun sedikit.
"Alkan ikut, tapi nanti beli es crim ya" ucap Alkan.
"Iya sayang, sekarang ganti baju dulu yuk" ucap Melisya.
Melisya mengantikan baju adik nya dan menganti baju nya sendiri.
"Yuk Alkan"
Mereka ke supermarket dengan jalan kaki, karena minimarketnya berada di depan gang.
Setelah sampai, mereka langsung mengambil barang-barang yang dia butuhkan, mulai dari ciki, ice cream, minuman, dan barang pribadi lain nya.
Setelah itu Melisya langsung pergi ke kasir untuk membayar semua.
"Mba itu adik nya ya?, lucu banget" ucap mba kasir nya.
"Hehehe iya mba" ucap Melisya sambil mengelus rambut adik nya.
"Totalnya 80.000 mba" ucap nya sambil menyerahkan barang nya.
"Ini mba" ucap Melisya sambil memberikan uang nya.
"Ini mba kembali an nya" ucap mba nya sambil menyerahkan pembelian dan struk belanjaan nya.
"Makasih" ucap Melisya.
Mereka langung pulang ke rumah, tangan kiri Melisya digunakan untuk memegang belanjaan dan tangan kanan untuk menggenggam tangan adik nya.
Tin tin
Melisya menengok, perasaan dia tidak berada di tengah jalan deh. Ternyata itu sepupu nya, sepupu jauh nya.
"Melisya" panggil orang itu.
"Eh kamu" jawab Melisya.
"Kamu kenapa kesini?, bukanya kamu masih di Surabaya ya?" tanya Melisya.
Setahu nya dia masih berada di Surabaya karena dua kuliah disana, tapi entah kenapa muncul disini padahal belum liburan.
"Gue libur, disuruh sama ortu gue, kata nya sepupu gue mau nikah" ucap dia.
Dia bernama Aden gentara agram sering di panggil Tara, Melisya berpikir emang saudara nya ada yang menikah ya? Setau Melisya tidak ada, atau dia belum di kasih tau oleh orang tua nya.
"Oi, kok malah bengong sih, masuk ke mobil aja yuk, tuh adek lo udah kepanasan" ucap Tara sambil menunjuk Alkan.
"Eh iya iya" dia lupa jika ada Alkan.
Tara membantu Melisya membawa belanjaan nya dan ditaruh ke belakang, dan langsung duduk, Melisya duduk dengan memangku Alkan yang terlihat kelelahan.
Mobil berjalan, tidak ada percakapan, Tara yang fokus menyetir dan Melisya yabg fokus ke adik nya yang terlihat kelelahan, tidak lama Alkan tertidur dengan bersandar ke dada Melisya.
**
Tara dan Melisya sedang memasak di dapur, mereka berencana memasak sup, ayam goreng, sambal, tempe goreng dan nasi.
Sedangkan Alkan asik menonton tv dengan mainan-mainan nya.
"Lis, sup nya dikasih bawang merah gak?" tanya Tara.
"Enggak dong, lo kira kita mau buat apa" jawab Melisya sambil menggulung-gulung ayam ke dalam tepung.
"Ya siapa tau kan" elak nya.
1 jam selesai, semua masakan telah matang, tinggal mereka mandi dan bersiap-siap untuk makan.
Dipikir-pikir mereka seperti suami istri, memasak bersama, dan Alkan sebagai anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astraphobia [Tamat]
Teen Fiction"Aku takut sendiri disini," gumam Melisya. duduk di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh badan nya, di luar sedang hujan. Kehidupan seorang Melisya tidak semulus yang di bayangkan. Banyak rintangan dan masalah yang di hadapi. "Gue mau pa...