Happy reading
Keluarga Tion sedang berjalan-jalan, hanya di taman kota yang tampak ramai di malam hari, mereka memutuskan pergi ke taman karena permintaan Alkan si kecil keluarga mereka.
"Ma aku mau beli es krim disana" ucap Melisya.
Zahra menengok kearah anak pertama nya, "Yaudah, minta uang ke papa ya, sama hati-hati" ucap Zahra.
"Iya ma" jawab Melsiya.
Melisya berjalan kearah papa nya yang sedang berbicara dengan rekan bisnisnya, menunggu sesaat dia takut menganggu pembicaraan mereka yabg serius.
"Itu aja sih pa, kalp begitu saya pergi dulu ya" ucap bapak-bapak itu.
"Iya pak, hati-hati dijalan ya pak" ucap Tion sambil bersalaman dengan bapak tadi.
Tion kembalikan badan nya dan berniat mengampiri istrinya, ternyata di sini ada Melisya.
"Ada apa lis?" tanya Tion.
"Minta uang dong pa, mau buat beli es krim" ucap Melisya.
"Yaudah ini, beli nya jangan banyak-banyak"ucap Tion sambil memberikan uang berwarna biru.
"Oke pa, makasih" ucap Melisya.
Langsung saja Melisya pergi ke kedai es krim yang berda di seberang taman, dan Tion berjalan kearah Zahra dan Alkan yang sedang bermain.
"Asik nya" ucap Tion.
Tion duduk di samping Alkan yang sedang bermain.
"Ini Alkan seneng main kaya gini" ucap Zahra menjelaskan.
"Seneng gak nih Alkan main di taman?" tanya Tion.
"Seneng pa" jawab Alkan antusias.
Sedangkan Melisya sedang berada di kedai es krim dan memesan es krim.
"Eh lo Melisya ya?" tanya seseorang.
Melisya berbalik "eh iya" jawab Melisya.
Dia ingat ini teman nya Ken yang bernama Putra.
"Eh kakak itu temen nya Ken ya?" tanya Melisya.
"Iya gue temen nya" ucap Putra.
"Kenalin ini temen gue, ini juga temen nya Ken, nama nya Arik setiawan adhikari bisa lo panggil Arik" ucap Putra.
"Hai kak Arik, salam kenal, nama gue Melisya aurela aslison" ucap Melisya mengulurkan tangan nya.
"Hai, salam kenal juga Melisya" ucap Arik sambil menyalami tangan Melisya.
"Lo beli nya dah lama?" tanya Putra.
"Barusan kok, ini tinggal nunggu es krim nya jadi" ucap Melisya.
"Mau gue tunggu in gak?" tanya Putra.
"Karena kita udah selesai" sambung Arik.
"Gak usah kak" ucap Melisya.
Melisya menolak Putra untuk menunggu dirinya karena dia tidak ingin merepotkan mereka dan Melisya masih berani sendiri.
"Yaudah kalo gitu kita pergi dulu ya, hati-hati" ucap Putra.
"Hati-hati kak Putra, kak Arik" ucap Melisya.
"Iya" ucap mereka serempak.
Setelah pesanan Melisya datang langsung saja membayarnya dan berjalan menuju taman lagi, takutnya dia di tinggal pulang oleh papa dan mama nya, meskipun pemikiran itu tidak terjadi.
**
Makasih udah baca.Jangan lupa vote dan komen ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astraphobia [Tamat]
Teen Fiction"Aku takut sendiri disini," gumam Melisya. duduk di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh badan nya, di luar sedang hujan. Kehidupan seorang Melisya tidak semulus yang di bayangkan. Banyak rintangan dan masalah yang di hadapi. "Gue mau pa...