part 25

155 8 0
                                    

Happy reading

"Sebenar nya gue---

___

"Gue udah suka sama lo dari lama" ucap Davian.

Melisya kaget karena Davian menyukai nya dan benar apa kata sahabat nya kalo Davian menyukai nya.

"Ha?"

"Pertama kali kita bertemu, gue gak ngerasain sesuatu. Tetapi lama kelamaan kalo gue deket sama lo gue ngerasa lah berbeda" ucap Davian.

"Rasa nyaman, senang dan ingin melindungi. Disaat kita jalan bareng jantung gue kerjanya kenceng terus, kalo lo kaya gue gak?" tanya Davian.

"Iya, saat gue di deket lo jantung gue kerja nya lebih cepet" ungkap Melisya.

Sedangkan ada beberapa orang yang melihat mereka siapa lagi kalo hujan Putra, Arik, Ken, Embun dan Vian.

Mereka melihat dari tenda yang sudah di hias untuk persembunyian agar tidak kelihatan.

"Si Davian ngomong nya kaga bisa romantis ya" grutu Embun.

"Udah liat dulu" ucap Arik lirik.

"Gue gak bisa ngomong romantis, gak kayak kebanyakan orang, gue sayang sama lo, gue suka sama lo. Gue mau hubungan ini lebih dari temen"

Davian berjalan menuju kursi Melisya, memegang tangan nya dan menekuk salah satu kaki nya.

"Jadi mau gak lo jadi pacar gue?"

Melisya malu, dia baru pertama kali dengan laki-laki lain. Melisya memikirkan dan memantapkan hati nya.

"Iya gue mau jadi pacar lo" ucap Melisya mantap.

Langsung saja Davian memeluk Melisya dengan posisi masih sama.

Prok prok prok

Suara tepuk tangan terdengar, Melisya dan Davian menengok ke arah tenda. Davian tidak kaget jika di sana ada teman-teman nya, tetapi berbeda dengan Melisya, dia terkejut karena dia melihat ada sahabat nya disana.

"Cie yang udah jadian" lontar Putra.

"Selamat ya kalian berdua, semoga bisa sampe ke pelaminan kelak, dan kalian harus bisa menerima kekurangan pasangan kalian" ucap Embun.

Embun merasa takut jika Davian tidak menyukai jika Melisya mempunyai phobia, makanya dia bilang begitu.

"Semoga saja Davian bisa nerima phobia Melisya dan bisa menjadi orang yang nyembuh in phobia dia"  ucap Embun dalam hati.

"Kalian yang bantu ini acara ya?" tanya Melisya.

"Iya dong" ucap mereka.

"Makasih ya buat bantuan kalian" ucap Melisya lalu memeluk para sahabat nya.

Mereka duduk di bawah rumput yang telah di alas tikar, disana ada makanan nasi goreng, sate, mie goreng, es buah, air putih, jajan dan banyak lagi.

Mereka tertawa bahagia, menikmati indah nya malam hari di luar ruangan, di temani makanan dan sahabat.

"Enak ya kaya gini" ucap Embun.

Embun mennyender ke Ken.

"Nyender aja terus" ucap Vian.

"Biarin" ucap Embun.

"Kamu mau makan apa?" tanya Davian.

"Aku mau makan sate" ucap Melisya.

Davian mengambilkan Melisya sate tidak lupa dengan lontong nya dan mengambil sambel sendok dan piring.

"Makasih ya" ucap Melisya setelah mendapatkan sate.

"Iya sama-sama" ucap Davian tersenyum.

"Romantis nya pasangan baru" ledek Arik.

"Biarin dong, emang lo gak punya pasangan" ucap Davian.

"Enak aja gue tuh punya pasangan tapi sekarang pasangan gue masih ke sesat di jalan" bela Arik.

"Ngelak aja lo"

______

Davian mengantar Melisya pulang, sampai di rumah mereka di sambut oleh orang tua Melisya.

"Gimana lancarkan?" tanya Tion.

"Alhamdulillah lancar pa" jawab Davian.

"Loh papa kok tau?" tanya Melisya.

"Kemarin Davian izin lansung ke papa buat pacaran sana kamu" ucap Tion.

Melisya menoleh kearah Davian, Davian hanya tersenyum.

"Yaudah ya pa, Davian pulang dulu, makasih udah izin in Melisya pacaran sama Davian" ucap Davian.

"Sama-sama, " ucap Tion.

Sesudah pamit, Davian pergi ke motor nya dan mengendarai nya ke rumah.

Davian sampai di rumah di sambut oleh ibu nya, ibu nya tau jika tadi anak nya menembak seseorang.

"Davian, gimana? Lancar kan?" tanya mama Davian.

"Alhamdulillah lancar ma, Melisya juga terima" ucap Davian.

"Alhamdulillah, kapan-kapan kamu bawa Melisya kesini ya ketemu sama mama" ucap mama Davian dengan antusias.

"Iya ma"

Davian dan mama nya pergi masuk rumah, Davian langsung pergi ke kamar nya untuk menganti baju dan tidur. Karena jam sudah malam.

"Semoga gue gak lihat kekurangan lo nanti" ucap Davian.














_______

Makin penasaran gak nih sama cerita mereka? Kalo penasaran baca part selanjutnya ya.

Terimakasih

Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang