part 18

171 14 0
                                    

Happy reading

Hari ini Melisya berangkat sekolah dengan Davian karena kemarin Davian menawarkan untuk mengantar jemput Melisya.

"Makasih ya Dav" ucap Melisya sambil tersenyum.

"Iya sama-sama, santai aja Lis" ucap Davian.

"Nanti gue jemput ya pulang sekolah nya" ucap Davian.

"Iya, jangan lama-lama ya jemputnya" ucap Melisya karena takut.

"Iya, Nanti gue usahain buat cepet"

"Kalo gitu gue pergi ke sekolah ya, assalamualaikum" ucap Davian

"Waalaikumsalam, hati-hati ya" ucap Melisya.

Melambaikan tangan nya ke Davian, setelah itu Davian langsung pergi ke sekolah nya untuk sekolah. Jarak antara sekolah Melsiya dengan Davian bisa di bilang agak jauh.

Melsiya pergi memasuki sekolah, banyak yang berlalu. Ada yang berpacaran, ada yang baru berangkat, ada yang udah ke kantin, ada yng lagi nunggu teman nya dan lain-lain.

"Lo kok bisa berangkat sama Davian?" tanya Vian.

Baru saja Melsiya memasuki kelas, tetapi sudah di beri pertanyaan sama teman nya. Berjalan kearah bangku nya dan berbicara ke pada Vian.

"Bisa lah, kalo gak bisa gue gak bakal berangkat bareng" balas Melisya.

"Bukan gitu maksud gue, maksudnya itu yang ngajak lo apa dia" jelas Vian.

"Ooo, yang ngajak itu dia. Kemarin habis nganterin gue pulang dia tiba-tiba nawarin tumpangan. Lumayan sih gak ngerepotin papa gue" ucap Melisya.

"Cie cie yang udah deket sama Davian" ledek Embun yang entah dari mana.

"Apasih" ucap Melisya.

"Bentar lagi ada yang mau jadian nih" ledek Vian.

"Lo kapan?" tanya Melisya tiba-tiba.

"Kalo ada yang nembak" ucap Vian.

"Yaudah kalo gitu gue suruh Ervi nembak lo" ucap Melisya.

Melisya tau bahwa Vian suka dengan Ervi teman sebangku nya, tetapi dia takut mengungkapkan nya dan malah mempermalukan diri nya sendiri.

"Emang gue suka sama dia" ujar Vian.

"Emang lo gak suka sama gue?" tanya seseorang dari arah pintu.

Melisya, Vian, Embun serempak menghadap pintu. Ternyata Ervi, berjalan kearah meja nya.

"Yakin lo gak suka sama gue?" tanya Ervi sekali lagi.

"Nah lo Vin, jawab dong,"

"Jawab vin, jangan malu-malu. Siapa tau jadian" ucap Embun.

"Tau ah"

Setelah itu Vian pergi dari kelas karena malu.

"Vian jangan takut nyesel ya" teriak Melisya dari dalam.

Ervi duduk di bangku nya, di sebelah Melisya. Melisya dan Embun berlanjut gosip nya. Mereka bergosip tentang orang luar negri yang ganteng-ganteng.

Tidak lama bel terdengar, semua murit masuk ke kelas masing-masing begitu pun Vian yang entah pergi kemana.

"Habis kemana lo?" tanya Embun.

"Kekantin" jawab Vian.

Tidak lama guru pun datang, berdoa lalu belajar, hari ini mereka ada 1 ulangan di mata pelajaran Matematika.

Banyak dari mereka sudah berkompromi dengan temen yang berada di kelas untuk bekerja sama, entah itu buka buku, salib catatan atau bawa handphone yang du sembunyikan.

"Pak nanti bisa keluar cepat gak pak? Soal nya setelah bapak ada ulangan" ucap Dimas.

"Boleh-boleh, tapi bapak kasih tugas ya" ucap pak Azam guru seni budaya.

"Siap pak" ucap mereka semua serempak.

Tidak lama pergantian jam terjadi, pak Azam keluar dari kelas dan memberikan pr yaitu menggambar pemandangan kota.

Setelah pak Azam keluar, mereka semua langsung membuka buku, ada yang membuat contekan yang di tulis kecil, ada yang sedang memikirkan cara menyontek, ada yang sedang belajar dengan serius, ada yang sedang bekerjasama dengan teman nya dan yang lain.

Tidak lama pak Ari masuk dengan membawa tas nya.

"Assalamualaikum, selamat pagi. Siap kan kalo ulangan?" ucap pak Ari.

"Waalaikumsalam, siap pak" jawab mereka serempak.

"Sekarang tutup buku nya dan masukin ke tas habis itu tas nya taruh di bawah meja" ucap pak Ari.

Serena melakukan nya, ada yang menaruh nya di bawah tetapi dalam keadaan terbuka dan lain nya.

"Ini soal nya, Farhan sini kamu, tolong bagian ini ke temen-temen kamu" ucap Pak Ari.

Setelah di bagi mereka semua mengerjakan nya dengan teliti.

Tidak lama ada yang melancarkan aksi nya untuk menyontek karena tidak tau cara nya.

**
Pulang sekolah berlalu. Sekarang Melisya sedang menunggu Davian untuk menjemput nya.

Tidak lama Ken datang untuk menjemput Embun, dan selanjutnya Davian datang dengan motor nya.

Melisya langsung menaiki motor Davian dan langsung pergi dari sekolah.

Ternyata Davian mengajak makan dulu karena Davian tadi di sekolah belum makan, mereka sampai rumah jam 4 sore.

"Makasih ya udah mau makan dulu" ucap Davian.

"Sama-sama, gue juga makasih buat anter jemput gue tadi" ucap Melisya.

"Besok anter jemput lo lagi gak papa kok" ucap Davian.

"Gak ngerepotin lo?" tanya Melisya.

"Enggak kok.

"Boleh deh, kalo lo gak bisa jemput tinggal kabari aja ya" ucap Melisya.

Setelah itu Davian pamit pulang karena sudah sore, Melisya langsung masuk ke rumah. Rumah nya sepi karena orang tua Melisya pergi ke luar kota untuk menjenguk kerabat papa nya.






______
Makasih ya udah mau baca.

Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang