part 21

150 14 0
                                    

Happy reading





Sekarang Melisya dkk berangkat sekolah bersama. Mereka sudah janjian kemarin di chat.

"Eh Melisya suka sama Davian ya?" tanya Embun.

"Enggak," ucap Melisya.

"Malu ya lo"

"Maksud gue itu gak tau" jawab Melisya.

"Kok gak tau?"

"Ya gak tau Vian" ujar Melisya.

"Lo deket sama Davian itu rasa nya gimana?" tanya Embun.

"Kaya nyaman gitu, enak juga dia di ajak ngomong" jawab Melisya.

"Jantung lo waktu deket dia gimana? Disko gak?" tanya Embun.

"Lo kira apaan disko segala" ujar Vian.

"Maksud gue itu kaya jantung lo tuh deg degan" ucap Embun.

"Oooo, iya sih. Apa lagi kalo lagi boncengan itu udah kaya mau ujian nasional" ucap Melisya.

"Fix lo suka sama Davian" ucap Embun.

"Masa sih?" tanya Melisya.

"Iya, kalo gak percaya yaudah tunggu nyesel aja" ucap Vian.

"Ish"

Ternyata mereka sudah sampai disekolah, Embun memasukan mobil nya di parkiran sekolah. Setelah nya mereka langsung keluar dari mobil Embun dan mengucapkan terimakasih.

"Kekantin dulu yuk" ajak Vian.

"Yuk"

Setelah itu mereka pergi kekantin terlebih dengan tas yang masih di bahu nya.

"Mau makan apa?" tanya Melisya.

"Gue nasi goreng aja, sama es teh" ucap Embun.

"Gue sama kaya Embun" Ucap Vian.

Melisya pergi membeli makanan, karena tadi sebelum berangkat sekolah dia sudah makan, Melisya hanya membeli mie gelas untuk nya dan es teh.

Melisya dibantu sama penjual untuk mengantarkan ke meja nya karena dia tidak bisa membawa sendiri makanan itu.

Mereka langsung makan dengan lahap karena belum makan, tidak terasa bel sudah terdengar. Semua siswa dan siswi langsung pergi ke kelas masing-masing begitu pun dengan Melisya, Embun, dan Vian.

"Hai Vian" sapa Ervi.

"Hai" jawab Vian.

Mereka duduk di bangku masing-masing, tidak lama guru datang. Sekarang pelajaran agama, bu Utima atau bisa di panggil bu Uti.

"Assalamualaikum anak-anak"

"Waalaikumsalam bu" ucap mereka serempak.

"Hari ini kita belajar tentang--

Mereka belajar dengan serius,  pelajaran yang dibawakan oleh bu uti itu jelas dan mudah di pahami jadi mereka tidak begitu pusing akan pelajaran nya.

Dan biasa nya bu Uti mengunakan animasi untuk membuat semangat belajar mereka timbul. Inti nya pelajaran bu Utami itu enak.

"Paham tidak anak-anak?"

"Alhamdulillah paham bu"

"Alhamdulillah"

"Kalo gitu kita tanya jawab aja, siapa tau ada yang masih bingung dimana nya" ucap Bu Uti.

"Siap bu"

"Bu saya mau bertanya" ucap kinan.

"Iya silahkan kin"

"Bu apa benar jika--

1 jam berlalu, sekarang pelajaran berganti. Setiap pergantian jam semua siswa dan siswi di larang untuk keluar dari kelas, jika keluar akan mendapatkan sangsi.

Kring-kring

Bel berbunyi tanda nya istirahat berlangsung, semua mata pelajaran di hentikan untuk istirahat sejenak dana kan di lanjutkan setelah istirahat.

"Nanti setelah istirahat ibu akan lanjutkan lagi, tetapi ibu ingin memberi soal" ucap ibu matematika.

"Soal nya 10, sebelum ibu masuk harus sudah selesai" ucap bu Rahmat.

Setelah itu bu Rahmat keluar dan kelas langsung berisik.

"Gila aja itu guru, emang matematika itu gampang apa" ucap Dimas.

"Gak mikir, mentang-mentang dia bisa matematika langung ngasih 10 soal" timpal Kevin.

Melisya, Embun, dan Vian tidak menghiraukan itu, mereka keluar jelas dan jajan kr kantin dengan cepat lalu pergi ke kelas untuk menyelesaikan tugas yang tadi di berikan.

"Eh beli roti sama es teh aja" ucap Embun.

"Boleh"

Setelah mengantri untuk membeli roti akhirnya sudah giliran nya, setelah beli mereka langsung pergi ke kelas.

Ternyata kelas nya sepi, hanya beberapa anak yang membawa bekal.

Melisya dan teman nya langsung menduduki bangku mereka dan mengerjakan soal sambil makan.












______

Makasih ya udah mau baca

Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang