part 41

169 12 1
                                    

Happy reading




Hari ini sudah 2 bulan semenjak itu, Melisya memindahkan pakaian nya dari lemari ke koper. Dia mempunyai jadwal sore nanti sekitar jam 4. Melisya masih mempunyai waktu 2 jam untuk ber siap-siap.

Melisya kemarin sudah memberi tau orang tua nya tetapi tidak di tanggapi dan pergi berlalu begitu saja.

Setelah selesai dia pergi ke bawah dengan koper dan tas nya. Pergi dengan taksi yang sudah dia pesan tadi.

Berjalan ke bandara, menunggu di cafe memainkan handphone nya untuk mengabari teman-teman nya.

Memesan kopi dan roti. Pesawat  Keberangkatan Melisya di panggil. Melisya menghabiskan kopi nya lalu berjalan menuju ke ruangan.

Handphone Melisya terdengar, membuka tas nya dan ter nyata itu Tara.

"Melisya lo dimana?" tanya Tara.

"Gue di bandara" ucap Melisya.

"Lo harus ke sini sekarang, bokap sama mama lo kecelakaan. Gue disini udah sama Alkan" ucap Tara.

Melisya kaget, karena tadi mereka masih baik-baik saja. Melisya langsung saja berlari dari sana dan mencari taksi.

Merapalkan doa dalam hati, meskipun mereka memperlakukan Melisya seperi itu tetapi Melisya masih menyayangi nya.

"Tar gimana?" tanya Melisya.

Melisya berlari dengan menyeret koper nya.

"Lo duduk dulu, lagi di tangani sama dokter" ucap Tara.

Melisya menangis memeluk adik nya yang tidak tau kenapa. Tata menyodorkan botol minum dan Melisya mengambil nya lalu meminum nya.

"Kok bisa gitu gimana Tar?" tanya Melisya.

"Tadi gue di telfon sama seseorang, kata nya mereka ketabrak trek waktu mau menghindar dari anak anjing yang mau nyebrang" ucap Tara.

Melisya memeluk Tara, Tara memberikan ketenangan ke pada Melisya dengan mengucapkan semua baik-baik saja.

Tidak lama pintu ruang UGD terbuka, menampakan seorang dokter.

"Gimana dengan keadaan orang tua saya dok" ucap Melisya.

"Pasien mengalami koma karena benturan di kepala dan tusukan besi yang hampir mengenai jantung" ucap Dokter.

"Boleh kita jenguk?" tanya Tara.

"Bisa, kalo bisa ajak ibu sama bapak untuk berbicara," ucap Dokter itu.

Dokter berpamitan pergi, orang tua Melisya di tempatkan di 1 ruangan yang sama. Setelah di pindah kan Melisya masuk dengan Alkan yang berada di gendongan nya.

"Kakak itu papa sama mama kenapa?" tanya Alkan.

"Papa sama mama lagi tidur Al, doa in ya biar mereka bangun" ucap Melisya.

Melisya membawa Alkan di sofa lalu menidurkan nya, Melisya duduk diantara ranjang mama dan papa nya.

Menggenggam sebelah tangan orang tua nya, mengecup dan merapalkan doa.

Tara membuka pintu nya, dia dari kantin untuk membeli makanan untuk nya dan Melisya karena dia tau Melisya belum makan.

"Lis makan dulu yuk" ucap Tara.

"Iya" ucap Melisya.

Melisya menghapus air mata nya lalu berjalan ke Tara, mengambil nasi goreng dan memakan nya.

"Yang sabar ya, doain terus supaya om sama tante bisa sehat sama siuman" ucap Tara.

"Iya"





______

Menurut kalian ini ada campur tangan nya Davian tidak ya?

Jangan lupa baca part selanjutnya ya, kalo ada kesalahan bisa komen terimakasih.

Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang