part 33

145 12 1
                                    

Happy reading.
Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen
Jika ada kesalahan bisa
Komen ya. Terimakasih.
...

Melisya dirawat di rumah sakit karena kondisi nya yang drop. Selama di rumah sakit Vian dan Embun menemani Melisya dan tidak membahas soal Davian lagi.

Mereka masih tidak menyangka bahwa tindakan Davian yang seperti itu.

Davian masih tidak terima akan hal itu, dia merencanakan sesuatu agar Melisya menderita.

Menghubungi seseorang dan menjelaskan sesuatu. Dia tersenyum puas, rencana nya akan dimulai dan kehancuran Melisya di mulai dari sekarang.

"Tunggu tanggal main nya" ucap Davian.

___

Hari ini Melisya pulang dari rumah sakit, Melisya di antar oleh keluarga dan sahabat nya.

"Yuk pulang" ucap Zahra.

Mereka berjalan bersama, Melisya masih sedih akan kejadian kemarin. Dia mencintai Davian dengan tulus, dan Davian cinta pertama Melisya.

"Jangan sedih terus ya lis" ucap Tion.

Tion memeluk Melisya dari samping, Melisya menyandarkan kepala nya. Mencium dahi Melisya. Dia sangat sayang kepada Melisya, sebenarnya dia tadi ada pekerjaan tetapi demi putri tersayang nya dia meninggalkan pekerjaan itu.

Bagi Tion keluarga itu yang terpenting dan uang bisa di cari di lain waktu.

"Kalian kesini naik apa?" tanya Zahra.

"Naik mobil nya Vian ma" jawab Embun.

"Melisya nanti di mobil sama papa mama ya" ucap Zahra.

Melisya hanya menganggukan kepala nya.

👀
👀

Mereka telah sampai di rumah, turun dan pergi masuk ke rumah.
Mereka mempunyai misi untuk membuat Melisya seperti dulu, seperti sebelum kenal Davian dulu.

"Pa, aku ke kamar ya mau tidur" ucap Melisya.

"Iya, tidur yang nyenyak ya" ucap Tion.

Tion memandang anak nya yang sedang berjalan menuju tangga je kamar nya, wajah pucat dan terlihat kesedihan disana.

"Pokok nya kita harus bisa mengembalikan sifat Melisya seperti dulu" ucap Zahra.

Embun dan Vian pamit pulang, karena sedari pagi mereka menemani Melisya di rumah sakit.

"Pa, ma. Kita pamit dulu ya" ucap Vian dan di angguki Embun.

"Iya, makasih ya udah mau dampingin Melisya" ucap Zahra.

Melisya di kamar nya sedang melamun melihat kearah balkon. Duduk di pinggir kasur.

"Apa cuman orang yang sempurna aja yang di sayang?" Gumam Melisya.

"Lo jahat banget Dav, gue kira lo bakal nerima dengan baik. Tapi malah ini yang lo kasih" ucap Melisya.

Meneteskan air mata nya, menutup wajah nya dengan kedua tangan. Dia merasa lelah, otak nya memutar kembali kejadian kemarin.

Menjambak rambut nya sendiri, menangis dengan kencang. Setelah puas menangis dia berbaring di kasur, menatap dinding dengan pandangan kosong.

Tring

handphone Melisya berbunyi, mengambil handphone nya dan melihat. Ternyata para sahabat nya yang mengirim pesan dan begitu peduli dengan diri nya.

Dia membuka media sosial nya dan muncul kata-kata motivasi.

"Jika orang lain mengusik mu jangan lah membalas mengusik nya, jika kalian saling mengusik itu sama saja kamu dengan diri nya. Biar kan dia, Dia akan berhenti sendiri jika dia lelah, dan balaslah dengan kebaikan agar mereka tersadar bahwa melakukan hal itu tidak berguna" @renti.ksenduku

Hati Melisya sedikit tenang, Melisya melihat-lihat postingan yang lain.

"Buat lah patah tadi untuk pelajaran bukan untuk ajang balas dendam" @renti.senduku

"Tidak ada yang sempurna, karena yang sempurna hanya milik yang kuasa" @renti.ksenduku

"Buat lah seseorang menyesal telah menghina mu dengan kesuksesan dan jangan lah kamu mengikuti sifat nya" @renti.senduku

Menghapus air mata nya lalu berbicara di dalam hati.

"Aku harus bisa keluar dari sakit hati ini, aku gak mau sampai keluarga ku mengkhawatirkan ku dan dia senang karena aku terpuruk" gumam Melisya.

Keluar dari media sosial nya lalu membuka galeri, menghapus semua gambar yang ada foto Davian nya, jika foto itu bagus Melisya akan mengedit nya agar dia tampak sendiri an.

Setelah semua nya selesai dua mengantikan handphone nya dan tidur.

👀
👀
👀

Sedangkan Tion sedang berada di kantor nya, tadi ada panggilan dari sekertaris nya untuk dia datang ke kantor. Sekarang dua sedang berada di ruangan nya.

Tidak lama ada seseorang yang datang, menjelaskan maksud nya datang kesini.

"Sebelum nya, perkenalkan nama saya Alaxiender gendra. Saya urusan dari perusahaan adhitama' crop. Disini saya ingin menyampaikan pesan dari atasan saya bapak Davin azura adhitama. Mereka setuju dengan kerjasama bapak tetapi syarat nya seluruh keluarga bapak harus menhahui anak bapak yang bernama Melisya" ucap Gendra.

Tion terkejut akan hal itu, mana bisa dia menjahui anak nya, apalagi sekarang Melisya perlu dukungan keluarga nya untuk bangkit dari keterpurukan.

Di lain sisi, jika dia gagal melakukan kerjasama dengan perusahaan itu dia tidak akan mendapatkan kerjasama dengan yang lain. Karena investor nya ingin dia bekerjasama dengan perusahaan itu baru mereka mau ikut.

"Syarat nya tidak bisa di ganti?" tanya Tion.

"Tidak bisa pak"

"Bapak saya kasih 1 minggu untuk memikir kan nya, saya permisi" ucap Gendra.

Gendra keluar dari ruangan Tion, dia menyandarkan tubuh nya di kursi. Merasa pusing akan hal ini, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan.

Tion memutuskan untuk pulang dan mendiskusikan dengan istri nya.







Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang