Selamat membaca
Perjalanan mereka tidak lancar begitu saja, banyak godaan yang menimpa. Bahkan sampai mereka ingin pisah, tetapi dari pihak lain mempertahan kan.
Melisya sedang termenung di kamar nya, dari kemarin dia memikirkan sesuatu yang mengganjal di hati nya.
Sifat Dean ke diri nya berbeda semenjak seseorang datang di kehidupan mereka. Perhatian, pengertian, dan kasih sayang hilang lenyap begitu saja. Melisya sudah hamil 9 bulan, tinggal menunggu hari saja.
Sekarang Alkan tinggal bersama om Dion karena dia hamil.
Bunyi handphone nya terdengar. ternyata ada pesan masuk. Di sana ada foto Dena bersama seorang wanita yang sedang tertawa.
Melisya meneteskan air matanya, dia sedih. Dia tau, Dean pernah memberitahu nya. Dean jujur tapi kejujuran nya membuat mereka menjauh.
Melisya sakit hati, dia teringat masalalu bersama Davian. Kenapa semua orang tidak bisa mencintai dengan tulus tanpa memandang sesuatu.
Terdengar bunyi mobil, Melisya melihat nya dari jendela besar kamar nya. Di lihat Dean dengan seorang wanita tadi, bergandengan tangan, bahkan cewek nya tidak segan mencium Dean. Bukan nya marah, Dean malah menikmati nya.
"Apa aku benar dengan keputusan ku ini?" Ucap Melisya.
Melisya bertekat untuk berbicara dengan cewek itu, dia mengelus perut nya yang besar. Dia berjalan ke bawah.
"Mas Dean" ucap Melisya.
Dean menengok ke Melisya tetapi setelah itu dia memalingkan pandangan nya.
"Jadi ini yang membuat mas berubah? Masalalu ada itu buat untuk belajar bukan mengulangi kesalahan" ucap Melisya.
Melisya berjalan ke arah cewek tadi, melayangkan tamparan nya ke dia dan tepat. Tangan Melisya sudah ada di pipi nya dan tercetak jelas tangan Melisya di sana.
"Kamu apa apaan!!" Teriak Dean.
"Kamu, aku itu lagi hamil. Inget dia masalalu kamu, pernah ninggalin kamu waktu bangkrut. Melihat dia selingkuh tapi sekarang? Kamu malah kaya gini. Masih punya otak gak sih!" Teriak Melisya.
Melisya merasakan lega, dia tidak akan menangis lagi dan akan menunjukan perlawanan nya. Bukan takut tapi hanya ingin mempertahankan kan, tetapi sekarang yang harus dia bertahan kan? Apa cinta? Atau bayi?
"Kamu juga, jadi cewe murahan" ucap Melisya.
Melisya menendang kaki cewe tadi. Cewe tadi itu masalalu Dean yang telah menghianati Dean dan sekarang malah bersama. Dia kasihan dengan suami nya yang mau di bohongi.
Cewek itu pergi, Dean juga pergi entah kemana, Melisya tidak mengejar Dean. Dia menyerah, tidak ingin berjuang lagi. Karena berjuang sendiri itu tidak enak dan apa lagi yang dia perjuangkan memperjuangkan orang lain.
Melisya pergi ke kamar nya, menelfon Daka dan menyuruh untuk menyiapkan surat cerai.
Dia menulis untuk Dean, dan yang lain.
Hai
Terimakasih telah menjadikan ku semangat istri mu
Aku sangat senang
Karena dari kita pergi ke palembang aku sudah suka kamu
Terimakasih telah mencintai ku
Meskipun sekarang kamu mencintai nyaKamu berhak kok buat pergi
Buat yang lain
Tapi sekarang giliran ku
Dengan keputusan ku
Ternyata keputusan ku dahulu salah besar
Aku sudah tau kalian berjalan bersama sejak lama
Karena aku percaya bahwa kamu akan berubah
Tetapi kepercayaan ku hanyut begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astraphobia [Tamat]
Teen Fiction"Aku takut sendiri disini," gumam Melisya. duduk di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh badan nya, di luar sedang hujan. Kehidupan seorang Melisya tidak semulus yang di bayangkan. Banyak rintangan dan masalah yang di hadapi. "Gue mau pa...