Happy reading
Tok tok tok
Ketikan pintu terdengar, Tion yang sedang membaca koran lantas pergi untuk membuka pintu nya.
"Pagi om" ucap Davian tersenyum.
Tion menghela nafas, mempersilahkan masuk, Davian masuk dan duduk di sofa.
"Kenapa kesini?" tanya Tion.
"Panggil tante dulu om, saya mau kasih kejutan" ucap Davian.
Tion langsung pergi ke kamar untuk memanggil Zahra. Mereka berjalan ke sofa dan lansung bertanya ke Davian.
"Ini saya mau kasih kejutan om, buka ya" ucap Davian.
Davian memberi kan amplop coklat kepada mereka, mereka saling tatap dan Tion membuka nya.
Setelah membuka mereka terkejut dengan isi nya, sebuah foto anak nya dengan laki-laki lain dan bertelanjang.
"Kamu pasti fitnah ya!, saya dan istirasa sudah mengikuti semua perintah kanu tapi kenapa kamu malah memfitnah anak saya" ucap Tion marah.
"Saya fak bohong om, liat aja itu asli tanpa rekayasa, Kalo om masih belum percaya om bisa tanya sama yang ahli foto dan liat itu asli apa enggak" ucap Davian.
"Ini juga om ada video nya," ucap Davian.
Davian mengirimkan video ke nomer Tion. Zahra menangis melihat itu, dia percaya dengan video itu. Selama ini Melisya senang-senang tanpa mereka dan membuat mereka memikirkan anak nya sedangkan anak nya tidak memikirkan nya.
"Ini juga om saya punya audio mereka lagi gitu" ucap Davian.
Tion awal nya merasa ragu, tetapi setelah melihat bukti-buktinya mereka percaya. Tion tidak menyangka bahwa Melisya melakukan hal itu.
"Saya sudah bebaskan kalian om, saya pikir tidak ada guna nya untuk menyuruh kalian tinggal disini terus" ucap Davian.
Tion dan Zahra hari ini pindah ke rumah nya lagi. Mereka sampai di pekarangan rumah nya dan memasuki rumah. Di sama ada Melisya yang belum mengetahui jika mereka pulang.
"Kakak" ucap Alkan.
Melisya menengok dan dia senang keluarga nya kembali. Melisya lari dan memeluk mereka, buka nya membalas malah melepaskan dengan kasar.
Wajah mereka datar dan melewati Melisya begitu saja. Melisya berpikir positif bahwa orang tua nya capek.
🎺
Malam hari nya mereka makan dengan tenang, sedari tadi Tion dan Zahra tidak mengajak Melisya berbicara.
Setelah semua nya mereka perlu pun berkumpul di ruang tv, kali ini mereka tidak ada yang mengeluarkan suara. Melisya memberanikan diri untuk bertanya.
"Mama sama papa kenapa gini?" tanya Melisya.
"Kamu pikir sendiri" ucap Zahra.
Tion tidak bisa mengontrol emosi nya, sedari tadi dia masih bisa menyimpan amarah nya tetapi tidak sekarang.
"Kamu selama mama sama papa pergi kamu jadi nakal ya, dasar murahan" ucap Tion.
Tion menampar pipi Melisya, Melisya kaget dengan itu. Memegang pipi nya dan melihat ke Tion, dia bingung apa salah nya?
"Salah Melisya apa pa?" tanya Melisya.
"Kamu masih tanya aja, Ini" ucap Zahra.
Zahra melempar amplop tadi, Melisya mengambil dan membuka nya. Dia sangat terkejut akan hal itu. Berbagai pertanyaan bersarang di kepala Melisya.
"Mama kecewa sama kamu, kamu murahan kaya jalang" ucap Zahra.
Zahra beranjak dari sana dan Tion mengikuti Zahra. Melisya menangis dengan sesungguh nya, dia tidak pernah melakukan itu tetapi bisa begitu.
Melisya beranjak dari sana dan pergi ke kamar, tidur dengan menangis.
Sedangkan disana terdapat ora g tertawa dengan bahagia setelah melihat penderitaan sesorang.
"Rasain tuh, Salah siapa bohongi gue" ucap Davian.
Davian melihat semua nya, dia mengirim anak buah nya untuk mengawasi dan dia di berikan pertunjukan yang hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astraphobia [Tamat]
Teen Fiction"Aku takut sendiri disini," gumam Melisya. duduk di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh badan nya, di luar sedang hujan. Kehidupan seorang Melisya tidak semulus yang di bayangkan. Banyak rintangan dan masalah yang di hadapi. "Gue mau pa...