Happy reading
Ternyata yang berbicara itu Arik, salah satu teman mereka.
"Kaga" ucap Ken dan Davian bersama.
"Jahat nya kau dengan ku" ujar Arik.
"Jijik gue" ucap Davian.
"Gue aduin ke Embun" ancam Arik.
"Emang lo kenal sama Embun?" tanya Ken.
"Kaga, tapi gue kenal temen nya Embun" ucap Arik.
Yang Arik maksud itu Melisya, karena Arik baru kenal sama Melisya itu saja kenal nya tidak sengaja.
"Lo aja kaga kenal sama Embun masa mau ngadu sih" ucap Ken.
"Kan gue bisa bilang ke temen nya biar dia bilang ke Embun" ucap Arik.
"Udah-udah gak berguna kalo ngomong kaya gitu terus" ucap Davian karena merasa jengah.
Tidak lama Putra datang membawa 4 nasi goreng dan 1 orang yang membawa es teh nya.
"Makanan datang, yuhu" teriak Putra.
"Berisik lo" ucap Ken.
_____
"Eh Melsiya besok minggu mau main gak sama kita?" tanya Embun.
"Hmm, gue gak tau. Lo tau sendiri kan kalo hari minggu itu sering pergi sama keluarga" ucap Melisya.
"Yaudah, semoga lo bisa ya" ucap Embun.
"Hilih lo mau pergi sama Ken kan, terus gara-gara lo gak berani pergi sendiri akhirnya lo ajak kita kan?, bener kan?" tanya Vian bertubi-tubi.
"Hehehehe lo tau aja" ucap Embun.
Melisya dan teman nya langsung pulang tanpa mampir terlebih dahulu. Melisya sedang menunggu supir untuk menjemputnya, tidak lama Ken datang untuk menjemput Embun.
Ken tidak sendiri, disana di temani oleh Davian, Putra, dan Arik.
"Eh Melsiya gue pulang dulu ya, Ken udah jemput" ucap Embun.
"Eh Melsiya lo belum di jemput, pulang bareng Davian aja sana" ucap Ken dengan seenak nya.
"Eh bener tuh" jawab Embun membenarkan.
"Gimana ken mau gak?" tanya Ken.
"Boleh deh" jawab Davian.
"Hmm, gue telfon sopir gue dulu ya, siapa tau udah mau sampe" ucap Melisya.
Melisya membuka handphone nya dan menghubungi sopir yang bertugas menjemput nya.
Assalamualaikum pak, bapak ada di mana ya?
Waalaikumsalam neng, bapak teh gak bisa jemput sekarang, sekarang teh lagi nganter ibu ke kantor.
Ooo yaudah pak, kalo gitu makasih ya.
Iya neng, sama-sama. Bapak teh minta maaf ya gak bisa jemput.
Iya pak,
Setelah itu Melisya menitip telfon nya, dan berjalan kearah Davian. Dan menaiki motor nya.
Setelah memastikan Melsiya sudah duduk diatas motor nya Davian langsung jalan menuju rumah Melsiya.
Tadi Arik, Putra, dan Ken tadi sudah pamit pulang dahulu saat Melsiya menelfon sopir untuk menanyakan dijemput apa enggak.
"Rumah lo dimana?" tanya Davian.
"Hah, apa gue gak denger" teriak Melisya karena tidak mendengar apa yang di ucap Davian.
Davian bersabar, dia ingat jika dia sedang menaiki motor dan berisik.
"Rumah lo dimana?" tanya Davian sekali lagi.
"Enggak kok, gue gak laper" jawab Melsiya.
Melsiya mendengar nya 'sudah makan apa belum' makanya dia menjawab itu,
Davian minggir dan berhenti, membuka helem nya, lalu menanyakan sekali lagi dimana rumah nya.
"Gak nyambung lis, gue tanya nya itu dimana rumah lo bukan udah makan apa belum" ucap Davian.
"Oooo, maaf maaf. Rumah gue di jalan mawar blok 3 nomer 7" jawab Melsiya.
"Yaudah, lanjut ya" ucap Davin.
Melsiya hanya mengangguk, lalu membenarkan posisi duduk nya. Setelah Davin sudah siap langsung menancap gas untuk mengantar Melisya.
Selama perjalanan tidak ada yang memulai percakapan.
Tidak lama mereka sampai dirumah Melisya, Melisya turun dari motor Davian.
"Makasih ya Dav, sama maaf ngerepotin" ucap Melisya.
"Iya gak papa kok" ucap Davian tersenyum.
"Kalo gitu, gue pulang dulu ya" ucap Davian.
"Iya Dav, sekali lagi makasih, sama hati-hati dijalan ya" ucap Melisya.
"Iya" ucap Davian.
Setelah itu Davian mengunakan kembali helem nya dan menghidupkan motor dan berlalu dari rumah Melisya, setelah Davian pergi Melisya masuk ke rumah.
_____
Makasih udah baca.Jangan lupa vote dan komen ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astraphobia [Tamat]
Teen Fiction"Aku takut sendiri disini," gumam Melisya. duduk di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh badan nya, di luar sedang hujan. Kehidupan seorang Melisya tidak semulus yang di bayangkan. Banyak rintangan dan masalah yang di hadapi. "Gue mau pa...