part 27

123 11 0
                                    

Happy reading




Melisya membuka halaman demi halaman, belajar dengan serius. Dia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan dia. Siapa lagi kalo bukan Davian, sedari tadi dia melihat kearah Melisya yang tampak serius membaca buku, dia kagum dengan nya.

Tidak lama mama Davian datang, memberi minum dan makanan.

"Eh Melisya bisa bantu tante buat masak gak?" tanya mama Davian.

"Oh, bisa kok tan" ucap Melisya.

Melisya dan mama Davian pergi ke dapur untuk memasak masakan untuk mereka makan.

"Mau masak apa tan?" tanya Melisya.

"Mau masak sop buntut sama sop jamur lis" ucap mama Davian.

"Kamu sering masak di rumah?" tanya mama Davian.

"Sering tan, bantu mama masak, sama Melisya suka bikin kaya roti-roti gitu" ucap Melisya.

"Wah, kapan-kapan masak roti sama mama ya" ucap mama Davian antusias.

Udah cantik, pinter masak lagi. Davian gak salah pilih nih, pinter banget dia.

Tidak lama masakan jadi, Melisya memanggil teman-teman nya untuk makan. Mereka makan di ruang makan bersama. Selama makan mereka hening karena meraka tidak di perbolehkan berbicara disaat makan.

Setang selesai semua, piring-piring kotor di cuci sama pembantu rumah ini, mereka sedang berberes untuk pulang karena hari sudah sore, sekarang sekitar jam 4 sore.

Tadi Davian ingin mengantar Melisya pulang tapi karena dia tadi ada urusan jadi Melisya pulang dengan Arik yang mengantarkan nya.

"Makasih ya rik udah nganterin gue" ucap Melisya setelah sampai rumah dengan selamat.

"Santai aja Lis, gue kan sahabat lo" ucap Arik.

"Sejak kapan gue sahabatan sama lo?" tanya Melisya.

Melisya ingin ngerjain Arik, dan seperti yang dia pikirkan bahwa Arik akan menanggapinya dengan serius.

"Lah jadi lo gak anggap gue sahabat gitu?" ucap Arik.

"Bercanda aja rik, jangan di bawa serius. Lo sahabat gue kok kaya Vian sama Embun" ucap Melisya.

_____

3 bukan berlalu, hubungan Davian dan Melisya baik-baik saja meskipun ada pertengkaran kecil, hubungan Ken dan Embun juga begitu. Sedangkan Vian dia sudah jadian dengan Ervi teman sebangku Melisya.

2 bulan yang lalu Ervi baru berani menyatakan cinta nya ke Vian, dan ternyata Vian masih cinta ke Ervi meskipun suka jalan sama Arik dan Putra.

1 minggu lagi mereka ujian nasional, semakin hari semakin sibuk, karena setelah selesai sekolah mereka harus mengikuti jam tambahan dan beberapa siswa dn siswi mengikuti les.

Melisya pun begitu, dia mengikuti Les, tanpa ada Vian dan Embun yang biasa nya ikut terus. Davian tidak melarang hal itu karena itu demi kebaikan Melisya.

Davian juga begitu, tetapi dia tidak mengikuti Les, meraka sering berhubungan jika istirahat atau sehabis Melisya pulang Les, tak jarang Davian menyemput Melisya les.

"Eh rencana kita yang muncak itu jadi kan?" tanya Arik.

"Jadi lah, gimana kalo kita beli keperluan bareng-bareng?" Usul Embun.

"Boleh tuh" ucap Putra.

Mereka memutuskan untuk membeli barang 4 hari setelah kelulusan, dan berangkat 3 hari setelah beli keperluan.

"Pulang yuk, udah sore nih" ucap Embun.

"Yuk"

Mereka pulang setelah pergi bersama, menikmati seminggu sebelum ujian, berjuang untuk mendapat kan nilai bagus dan mendapatkan universitas yang di ingin kan.

"Dav, maaf ya kalo sekarang-sekarang aku sibuk" ucap Melisya.

"Gak papa kali lis, kan masih bisa ketemuan santai aja. Kamu sibuk juga buat mada depan kamu" ucap Davian.

Mereka ke taman dahulu, Melisya menyandarkan badan nya ke Davian, Davian memegang tangan Melisya lalu mengecup nya.

"Aku ingin hubungan kita sampai lama" ucap Davian.

"Tetap bersama ku meskipun aku mempunyai kekurangan" ucap Melisya.

Sedangkan Davian tidak mendengarkan itu karena disini berisik, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Seperti biasa Davian mengantarkan Melisya pulang.

Davian mampir sebentar di rumah Melisya untuk makan bersama keluarga Melisya. Alkan sangat akrab dengan Davian, liat sekarang Alkan sedang asik main bersama Alkan.

"Ma, pa Davian pulang dulu ya udah mau malem. Takut di tunggu mama" ucap Davian.

"Iya, Makasih ya Dav" ucap Tion.

"Alkan kakak pulang dulu ya, kapan-kapan main lagi ya" ucap Davian.

"Iya kak, kapan-kapan main sama Alkan lagi ya" ucap Alkan.

Melisya mengantar kan Davian ke depan, setelah tidak melihat Davian lagi, Melisya masuk ke rumah. Menceritakan berbagai hal ke orang tua Melisya, Melisya ke pada orang tua nya itu terbuka, semua nya dia ceritakan.








_______

Selamat membaca, jangan lupa baca part selanjutnya ya. Terimakasih.

Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang